Seperti biasa, gadis dengan perawakan tinggi dan berwajah imut itu bersembunyi dibalik semak semak hanya demi mengikuti pujaannya. Dia merupakan stalker yang hebat selama dua tahun belakangan ini.
Gadis itu meremas daun yang ada disekitarnya saat melihat kemesraan sang pujaan dengan kekasihnya.
" Disini. Tepat dihati ini, rasanya begitu menusuk dan sakit. Tapi aku tetap melihat mu setiap waktu. " ucap Nindi- gadis tersebut yang sedang bersembunyi dibalik semak semak.
.
.
.
.
.
.
" Lang, gue tadi ngeliat dia lagi jalan sama cowo lain dibelakang lo. Sumpah gue gak boong! " kata Nindi meyakinkan.
" Gue tau Nin lo suka sama gue, tapi gak gini caranya. " jawab Gilang- cowo tersebut sambil berlalu pergi.
" Tapi gue gak boong. Gue cuma gak mau lo sakit hati nantinya Lang. Kenapa lo gak pernah ngeliat gue? " kata Nindi yang kini duduk sendirian ditaman kampusnya sambil menangis secara diam.
.
.
.
.
.
.
" Nin, ternyata lo bener. Lita duain gue. Dia mutusin gue demi cowo itu. " kata Gilang dengan wajah sedihnya.
" Cewe bukan cuma dia Lang, jangan berlarut larut dalam kesedihan. Lo harus kuat. " jawab Nindi sambil mengusap pundaknya gilang bermaksud menenangkan.
Semakin hari bukannya membaik, Gilang justru menenggelamkan diri nya sendiri dalam lautan kesedihan. Nindi tidak bisa melihat pujaannya seperti itu terus menerus, justru ia merasa bersalah karna menghancurkan kebahagian Gilang.
" Lang, jangan gini. Lo harus makan, setidaknya lo jangan nyiksa diri sendiri nanti lo sakit. " kata Nindi sambil membawa kotak bekal namun ditepis kasar oleh lawan bicaranya sehingga makanannya berhamburan ditanah.
" TAU APA LO TENTANG GUE? GUE GAK BUTUH PERHATIAN LO! GUE CUMA BUTUH LITA ADA DISINI BUKAN LO! " bentak Gilang sambil berlalu pergi meninggalkan Nindi sendirian yang kini mulai menangis dalam diam lagi.
.
.
.
.
.
" Nindi... "
" A-apa? "
" Lo mau gak jadi pacar gue? "
" Jadi pacar lo? I-iya. Gue mau Lang. "
" Makasih ya Nin, gue sayang lo. "
" Gue juga Lang. "
.
.
.
.
.
" Kenapa lo lakuin ini dibelakang gue Lang? Gak bisa apa lo liat gue dan hargain perasaan gue sebagai pacar lo? Buat apa lo nembak gue kalau lo masih ngejar ngejar Lita buat balikan ke lo lagi? Kalau ini bisa bikin lo bahagia, gue rela diduain bahkan gak dianggap pun gak apa apa asal lo bahagia lagi sama dia. "
" Nindi, gue seneng banget! Lita ngerespon gue lagi. " - Gilang.
" Oh ya? Gue juga ikut bahagia. " - Nindi.
" Bahagia? Enggak. Gue sakit dengernya Lang. "
Apa masuk akal kalau pacar lo deketin mantannya lagi buat balikan sementara dia selalu gak anggap lo ada? Kenyataannya lo adalah pacar dia tapi dia gak nganggap lo ada. Sakit? Lupakan. Gue udah kebal sama yang namanya sakit.
Penasaran? Tunggu kelanjutannya ya, ini cuma prolog doang hihihiii...
- intnrgl -
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Think It Makes Sense?
De TodoApa yang lo rasain saat lo akhirnya pacaran sama cowok yang udah bertahun-tahun lo sukai? Bahagia? Hahaha omong kosong macam apa itu, nyatanya gue cuma dijadiin alat buat dia biar bisa balikan lagi sama mantannya. Gimana rasanya saat ketulusan dibal...