1

2.2K 157 3
                                    

Pagi ini gadis imut yang bernama Nindi memakai kemeja hitam panjang yang digulung dibagian lengannya, rambutnya yang panjang ia kuncir satu, kakinya yang jenjang dibalut dengan celana jeans berwarna putih dipadukan dengan sepatu flat shoes yang warnanya senada dengan bajunya, dan tak lupa wajahnya sedikit dipoles menggunakan make up yang tipis. Tinggal memakai tasnya dan ia siap berangkat ke kampus.

Pagi ini ia ada jadwal mata kuliah sampai pukul 12 siang dan 2 jam selebihnya ia free, lalu pukul setengah 3 ia akan berada dilapangan basket untuk melihat pujaannya -Gilang- berlatih basket bersama tim nya. Kemudia pukul 5 sore seusai melihat Gilang latihan basket ia akan mengikutinya sampai ke caffe favoritnya Gilang dan kekasihnya. Dan pukul 7 malam ia baru akan pulang kerumah dan mencuci beberapa gambar (re; foto) yang ia ambil secara diam diam saat yang bersangkutan dengan Gilang.

Oh, Gilang. Lihatlah! Betapa beruntungnya kau memiliki pengagum seperti Nindi yang selalu mengikutimu kemana pun kau pergi, motremu dalam berbagai ekspresi, hafal semua jadwal kegiatanmu, selalu memperhatikanmu dari jauh, dan rela melakukan apapun demi mencari tau tentangmu. See? Kau sangat beruntung. Tapi sayangnya kau terlalu bodoh untuk mengetahuinya.

Setelah selesai berdandan, Nindi menuruni tangga menuju lantai dasar rumahnya untuk menuju ruang makan. Disana sudah ada ayah dan ibunya yang sudah menunggunya untuk sarapan bersama.

Nindi memasang senyuman manis dan duduk didepan ibunya (re; bersebrangan)

" Pagi Mah, Pah.. " sapanya sambilnya menyiapkan piring untuk menampung nasi goreng yang sudah tersaji lengkap dengan makanan tambahan lainnya dan meminum segelas susu putih.

" Pagi juga sayang. . " sahut ayahnya sambil meletakan koran yang baru saja dibacanya.

" Pagi juga anak mamah yang cantik. Kamu ada jadwal kuliah pagi? " tanya ibunya sambil membantu mengambilkan telur dadar lalu meletakannya dipiring anak semata wayangnya.

" Iya mah, nanti aku pulang malem. Biasalah ada kegiatan dulu. " jawab Nindi sambil memakan nasi gorengnya.

" Sayang banget, padahal mamah mau ngajak kamu kebutik buat mencoba baju rancangan mamah yang terbaru. Mamah buatin kamu dress. " kata ibunya sambil menatap anaknya penuh harap.

" Lain kali aja mah, lagian kan aku jarang pake dress ke kampus. " jawab Nindi sambil meminum susunya.

" Yaudah mah, pah. Aku berangkat dulu ya.. aku bawa mobil. " lanjut Nindi sambil berjalan kearah pintu.

" Hei, habisin dulu sarapannya. " panggil ayahnya sambil menggelengkan kepalanya. Anaknya itu selalu terburu kalau ada jadwal mata kuliah pagi, padahal kelas baru akan dimulai pukul 8 nanti dan sekarang masih pukul 6.30.

Bukankah masih terlalu pagi untuk datang ke kampus? Oh, ayolah kau seperti tak kenal gadis imut itu saja. Ia rela datang pagi hanya karna untuk ke kantin dan melihat pujaannya yang nyatanya sedang sarapan yang diselingi kemesraan dengan kekasihnya.

Seseorang tolong sadarkan Nindi untuk tidak mendatangi tempat itu! Ayolah, apa dia tidak merasa panas melihat nya sedang berduan dengan kekasihnya? Hei, dimana rasa sakitmu itu Nindi? Apa kau mulai kebal dengan semua luka yang kau dapat? Sungguh kau begitu susah ditebak.


***

Seperti yang sudah tersusun dalam jadwalnya, seusai kelasnya selesai ia free tak ada kegiatan. Maka dari itu Nindi memutuskan untuk menunjungi perpustakaan dan membaca beberapa buku atau novel untuk menunju jarum jam berpindam ke angka 2.

" Nindi!! " panggil seorang gadis yang mempunyai rambut sebahu dengan warna coklat tua.

" Sstttt... ini perpustakaan, jangan bikin ribut kalau gak mau diusir penjaganya. " sahut Nindi sambil menatap malas gadis tersebut -sahabatnya- dan melanjutkan lagi acara membaca bukunya.

" Kita ke salon yuk! Gue pengen cream bath, trus ganti warna kutek dan setelah itu kita makan dan jalan jalan sebentar mungkin ke mall trus ki- "

" Ujung ujungnya shopping. Males ahh, gue lagi gak pengen kemana mana. Maaf ya Diana.. " potong Nindi sambil memasang puppy eyyes.

" Yahhhh, kenapa sih kalo gue ajak seneng seneng lo selalu aja ada alesan. Ayo dong Nindiii, please just for today! " kata sahabatnya -Diana Larasati-

" Gimana y- "

" Kita gak cuma berdua kok, gue juga ngajak Geby sama April juga. Ayolahh kita berempat kan udah jarang jalan bareng, mau ya mauuuuu... " bujuk Diana sambil menggoyang goyangkan tubuh Nindi.

" Naaa, gue males sumpah. Besok aja yaa? " pinta Nindi sambil melepas tangan Diana.

" Oke, kalau lo masih nolak juga gue akan teriak se- "

" Fine, gue ikut! Puas lo? " potong Nindi sambil menutup buku bukunya dan mengembalikannya ke rak semula.

" Mungkin hari ini gue akan biarin hati gue seneng seneng setelah sekian lama terluka, hanya satu hari. Ya, cuma buat hari ini. "




***


Setelah dari salon keempat sahabat itu pergi makan disuatu pusat perbelanjaan dan bercanda membicarakan apa saja yang ada dipikiran mereka masing masing.

Nindi mengalihkan matanya kesudut meja yang ditempati oleh dua pasang kekasih, sepertinya. Ia memincingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

" Bukankah itu Lita pacarnya Gilang? Kenapa dia makan sama cowo lain? Dimana Gilang? T-tunggu deh, kok mereka kay pacaran sih. Ngapain juga itu cowok peluk peluk Lita dan kenapa Lita malah keliatan seneng? Wahh, ada yang gak beres nih. Apa Gilang tau ya tentang ini? Kasian Gilang, dia pasti bakal kecewa kalau tau Lita jalan sama cowok lain. "

YaTuhan.. sadarkah kau Nindi, disini kaulah yang tersakiti!!





Cie cie update cepet wkwkk:v

Aku pernah baca kata kata seseorang penulis yang aku lupa namanya, dia pernah bilang gini :

" Jangan patah semangat dan sedih gitu kalau cerita kamu belum ada yang baca maupun respon, tapi terus update  dengan bikin cerita yang bikin mereka nyesel pernah ngabaikan cerita kamu dan akan ada saatnya cerita kamu divote dan dikomen banyak pembaca. "

Dan sepertinya aku bakal jadiin kata kata itu pedoman 😄

Maaf kurang panjang dan jangan lupa vommentnya. Laffyuuu😘😘

- intnrgl -

Do You Think It Makes Sense?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang