22

1.6K 130 16
                                        

Apa seterusnya dan selamanya kita akan tetap seperti ini? Mengubur perasaan dan menutup semua kenangan begitu saja tanpa niat buat mengenang nya?

Sampai kapan semua ini akan terus berjalan? Apa sampai akhirnya kita menemukan pasangan masing masing? Atau sampai salah satu diantara kita berhenti bernafas?

Gue gak yakin hati gue bisa bertahan sampai mana, karna gue takut. Takut kehilangan lo walau pun lewat indra penglihatan.

Gue juga takut. Amat sangat takut.

Gue takut seiring berjalannya waktu, perasaan yang gue jaga baik baik ini semakin hilang.

Dan saat itu terjadi, gue harap ada sesuatu yang bisa menumbuhkan kembali perasaan gue yang telah mati.
Gimana sama lo, Lang?

"Nin?" sapa seseorang yang membuyarkan pikiran Nindi.

"Eh, Lita. Kenapa?" tanya Nindi sambil tersenyum.

"Lo kesini sama siapa? Kebetulan banget yaa kita ketemu disini." ucap Lita sambil duduk disamping Nindi.

"Gue sendiri kesini, yaa sekali kali hangout sendirian eheheh. Lo? " tanya Nindi sambil membenarkan posisi duduknya.

"Kebetulan deh kalo lo sendirian, jadi gapapa dong kalo gue join bareng? " kata Lita sambil menampilkan senyuman manisnya.

"Ohh. Ya, gapapa duduk aja. Oh ya, lo udah pesen minum atau makanan gitu? " tanya Nindi berusaha ramah.

"Udah kok, lagi dipesenin sama Gilang. "





Deg





Sama gilang?






Gilang?









Lang?









"Nin? Yehh, malah bengong. " ucap Lita.

"E-eh, so-sorry. Sama siapa tadi? " tanya Nindi untuk memastikan.

"Sama Gilang. Eh, tuh dia! Gilangg, disiniii! " teriak Lita sambil melambai kearah Gilang.

Dengan gerakan perlahan, Nindi membalikan tubuhnya kearah Gilang. Dan saat pandangan keduanya bertemu, mereka saling terkejut.

Kenapa harus ketemu sih disaat gue pengen sendirian gini, kenapa takdir seneng banget mainin perasaan gue -Nindi.

Mampus aja gue! Kenapa ada Nindi sih ya Tuhan? Gak pengen nyakitin dia terus menerus tapi kenapa takdir seolah seneng banget temuin kita berdua dalam situasi yang gak enak gini -Gilang.


Dan saat Gilang duduk didepan Nindi dengan kikuk, Nindi pun bangun sambil membawa tasnya.

"Loh, Nin. Kemana? " tanya Lita yang merasa bingung dengan situasi ini.

"G-gue baru inget, tadi nyokap nyuruh jangan lama lama eheheh iyaa gitu. G-gue duluan yaa, udah hampir seharian juga gue disini. So-sorry yaa gue pergi duluan. Have fun buat kalian yaa... " setelah mengatakan itu, Nindi pun langsung bergegas pergi.




Hati gue gak sehat kalo terus terusan liat mereka berduaan -Nindi.




Kenapa jadi gini sih? Gue gak mungkin terus terusan gini. Gue harus selesain cepet cepet! Ya, harus. -Gilang.





***




Apa sih ini semua? Gak ada habisnya kayanya bikin sakit terus.

Do You Think It Makes Sense?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang