23

1.5K 108 9
                                    

Ngapain sih nelvon?

Gue diemin aja kali ya?

Tapi kalo dia nelvon dan bahas event tadi gimana?

Eh, tapi emang iya?

Tapi kenapa harus nelvon gue?

Tuhan.. apa yang harus gue lakuin sekarang...

Lama ia berpikir sampai akhirnya hand phone nya tak lagi berdering, itu tandanya disana Gilang sudah mematikannya.

Sementara itu, Nindi memandang kosong layar hand phone nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tadi nelvon, sekarang matiin maunya apa sih nih orang.

Entah apa yang dipikirankan nya, Nindi membanting hand phone nya diatas nakas meja dan mulai menyelimuti dirinya sendiri sampai kepalanya.

Hand phone yang semula sudah diam kini berbunyi kembali. Masih dengan nama yang sama dengan yang pertama menelvon nya.

Persetan lah ya! Gue gak perduli. Terserah! Gue cuma pengen tidur dan tidur titik.

Setelah berbicara sendiri, Nindi benar benar mengabaikan panggilan tersebut dan mulai memasuki alam mimpinya dengan suara dering ponsel yang menemaninya.

Keesokan harinya ia membulatkan mata saat melihat pemberitahuan dihand phone nya.

156 misscall from Gilang
999+ Line dari Gilang
102 pesan yang belum terbaca dari Gilang

What the- apa apaan anak ini? Ada apa? Biasanya juga gak pernah repot repot gini hubungin gue? Bodo lah. Move on move on Nin!!!

"Pagi sayang.." sapa seseorang dengan apron yang masih melekat ditubuhnya.

"Pagi juga...tante?" Ucap Nindi yang terlihat bingung sambil duduk disalah satu kursi.

"Tadaaa kejutannn!!! Kamu pasti kaget kan tante ada disini? Iyakann hayo ngaku deh..." kata orang tersebut yang ternyata adalah tante nya Nindi.

"Gak sih tante. Biasa aja." Jawab Nindi sambil mengambil roti yang sudah dipanggang dan mulai mengoleskan krim keju diatasnya.

"Anak jaman sekarang didatengin tantenya bukannya seneng malah begitu reaksinya, perkembangan zaman benar benar merubah yaa." Ucap sang tante sambil duduk didepan Nindi.

"Ya terus aku harus teriak girang gitu sambil lompat lompat depan kompleks?" Tanya Nindi sambil meminum susunya.

"Ohh ya, mamah mana tan?" Lanjut Nindi.

"Tanyain tante dulu dong kapan dateng gituuu... mamah nya mulu yang dicari." Kata sang tante sambil menuang teh kedalam gelas nya.

Nindi pun memutar matanya malas dengan bibir yang dimajukan. Ia malah terlihat imut.

"Fine. Tante kapan dateng? Wah aku gak nyangka tante bakal nemuin aku disini. Apa kabar tante cantik? Om nya baik baik aja kan? Anak tante nambah lagi gakk?" Ucap Nindi dengan nada yang menyebalkan.

"Hahahaha... kamu ini kalo lagi ngambek lucu yaa. Tante jadi pengen karungin kamu terus buang kepinggir kali deh." Sahut tantenya yang ikut meledek.

"Tante ihh!!" Ucap Nindi kesal.

"Hahaha... iyaiya maaf. Tante baru aja dateng semalem waktu kamu udah tidur, kabar tante baik. Om kamu juga baik. Dia lagi sibuk sama proyek baru jadi gak bisa ikut kesini. Dan ngomong ngomong kamu bakalan punya saudara baru loh!" Jawab tantenya dengan girang.

"Uhukk!"

"Yak! Kamu kalo makan pelan pelan dong Nin! Buruan minum!"

"Ahh.. legaa." Ucap Nindi setelah minum.

Do You Think It Makes Sense?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang