Hope you like it!
---------------------------------------
"Cy, cepetan, ah!"teriak Friska dari lantai 1 rumahku. Aku mendengus sebal lalu keluar dari kamar.
"Apaan sih? 'Kan masih lama, Prit!"balasku yang sekarang sudah berdiri didepannya. Aku menatap dandanan Friska dari atas sampai ke bawah dengan bingung. Dia mau pergi kencan atau nonton konser? Friska memakai gaun pink pucat selutut dengan tas tangan. dia juga sudah berdandan dan bermake up. Aku rasa dia terlalu berlebihan.
"Prit, kamu gak ngerasa dandanan kamu gak berlebihan tuh?"tanyaku sambil menunjuk gaunnya. Dia menggeleng. "Gak. Pokoknya aku harus cantik karena nanti kita bisa foto bareng ama One Direction!"
Aku mendecak. "Gimana bisa kamu ketemu mereka?"
Friska mengancungkan 2 tiket khusus belakang panggung dan bertemu dengan personil One direction. Aku menghela napas meski pun senang.
Sebelum mencapai pintu rumah, Friska menghentikan langkahku. "Apaan lagi?"
"Kamu. Baju kamu masa item item gitu? Kita kan mau pergi ke konser 1D bukan mau melayat."
Aku melihat pakaianku. Tidak ada salahnya. Aku hanya memakai jeans hitam, kaos hitam berkerah V dan mantel hitam bertudung. "Gak ada salahnya kali, Prit."
"Heuuhhh.."Friska menghela napas berat melihatku. "Yaudah, ah! ayo pergi!"
***
Friska sedang mengurus tiket masuknya sementara aku hanya berdiam diri disampingnya.
"Lucy Clary dan Friska West?"tanya pemeriksa tiket. Kami serentak mengangguk.
Akhirnya kami bisa masuk ke GBK yang luas dan ramai. Friska memilih tempat duduk paling depan, VIP. Entah darimana dia bisa mendapat uang sebanyak itu untuk beli tiket yang aku tahu harganya tidak murah.
GBK sudah ramai dipenuhi oleh gadis gadis remaja sepertiku dan Friska. Mereka bayak yang membawa kertas yang bertuliskan mereka menyukai 1D.
Aku melihat jam tanganku. 5 menit lagi one Direction akan tampil. Aku melihat ke arah panggung yang berada tepat ditengah lapangan GBK.
Tiba tiba lampu panggung menyala dan para personil One Direction masuk. Seketika penonton menjadi riuh dan berteriak penuh semangat. Begitu juga dengan Friska.
Aku menghitung jumlah personilnya, ada 5. Mataku mendapati Harry yang tengah tersenyum ke arah penonton. senyumnya menampakkkan lesung pipinya. Dia kelihatan tampan.
Konsernya dimulai dengan lagu pembukaan yang mereka nyanyikan. Beribu fans One Direction yang memadati GBK iikut bernyanyi bersama dan tak jarang berteriak histeris. Ow, stop it!
Aku selalu merinding ketika mendengar suara Harry yang sedang bernyanyi.
Lagu lagu One Direction mulai membuatku nyaman. Tidak buruk.
Saat lagu yang terakhir selesai dinyanyikan, Harry tiba tiba langsung berkata. "Tunggu! Aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seorang gadis yang membuatku merasa spesial."teriakan heboh dan histeris kembali terdengar.
Mata Harry seakan mencari cari ke seluruh penjuru GBK. Tatapannya tertumbuk padaku. Dia tersenyum. Aku membalasnya dengan senyuman manis. "apa Harry barusan melirik kesini?!"tanya Friska heboh. "Mungkin.."
Suara petikkan gitar mulai terdengar. Para personil One Direction sekarang duduk di masing masing kursi. Niall yang bermain gitar dan Harry yang bernyanyi. Sementara itu personil lainnya melihat saja sambil terus tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost is Never Enough
Teen FictionAlmost is never enough. Geezz... Being a Directioner girl? No! I dont like them! However, why I could fall in love with one of them? Love at first sight? Nope I probably do not mean in the eyes Ok ooojookooioikiiiiibo2f c ojjbbp Opo oiooocbf0pxk...