Hold Your Breath

51 7 4
                                    

Recommended song : Human – Christina Perri

Hope you like it!

"This is not what I intended. I always swore to you i'd never fall apart. You always thought that I was stronger. I may have failed, but I have loved you from the start."-Secondhandserenade –Fall For You

------------------------------------------

Lucy's POV

Tubuhku membeku.

Napasku tertahan di tenggorokan.

Sekujur tubuhku bergetar.

Keringat dingin mengucur membasahi pelipisku.

Ini... ini... ini tidak mungkin 'kan?

Aku menggeleng. Tidak, tidak. Ini tidak mungkin terjadi. Pikiranku berkeras untuk percaya pada berita itu tapi hatiku berkata sebaliknya. Aku tidak tahu yang mana yang harus kupilih.

Hpku terjatuh ke lantai. Aku membiarkan hpku rusak. Hancur.

Benarkah berita itu? Berita yang mengatakan bahwa Harry dan Kendall Jenner bersama? Tapi, aku melihat dengan jelas foto mereka berdua yang ditampilkan media. Tidak, itu bukan gambar editan. Itu gambar asli. Tapi, kenapa rasanya sakit sekali? Sakit. Sampai aku tidak dapat mendengarkan sekelilingku dengan jelas. Telingaku berdenging denging. Gambar itu, dalam gambar itu mereka berpelukan, bahkan lebih.

Apakah, apakah aku memang tak berarti?

Apakah Harry lebih memilih Kendall daripada aku?

Sebuah suara berkata di kepalaku. "Jelas dia lebih memilih Kendall. Dia selebriti terkenal. Sedangkan dirimu sendiri? Hanya seorang pelajar ingusan yang tak mengerti apa apa. Jadi, berhentilah berharap kepada Harry Styles sebelum hancur berkeping keping. Lebih baik mencari seseorang yang sederajat dengan dirimu, jangan berharap bisa menggapai bintang yang bersinar terang di langit."

Benar benar menjatuhkan mentalku, semangatku, dan harapanku. Aku megap megap. Tanganku berusaha meraba benda disekitar ku agar aku dapat bertopang lebih lama tapi kakiku gemetar. Napasku tersendat sendat, membuatku susah untuk bernafas. Tiba tiba Friska masuk ke kamarku dan langsung membantuku. Wajhanya sangat panik. Tak lama ibuku datang. Dia langsung membantuku berbaring di tempat tidur.

Tanganku masih berusaha menggapai seakan akan aku sedang tenggelam ke dasar laut. Mom mencoba menenangkanku dengan mengatakan sesuatu tapi aku tidak dapat mendengarnya lebih jelas. Hanya suara dalam kepalaku yang dapat kudengar. Suara itu terus terdengar, membuatku tak tahan.

"Kau hanyalah sampah, Lucy. Kau bukan siapa siapa."

"Apakah selama ini kau berpikir bahwa Harry menyukaimu? Begitu? Hah, jangan banyak berharap! Dia anggota One Direction, Lucy Clary. Dia salah satu artis dunia, dan kau kiradia mau berpasangan dengan rakyat biasa sepertimu? Yang berasal dari Indonesia? "

"Asal kau tahu saja, banyak gadis cantik di luar sana yang jelas mau menjadi pasangan Harry. Sedangkan dirimu? Apakah sudah cukup sempurna untuk bersama seorang Harry Styles? Hei, sadar diri!"

Aku menggeleng, berusaha menghilangkan suara itu tapi suara itu semakin keras.

"Dan mungkin kau akan hancur ketika Harry meninggalkanmu. Dan mengatakan yang sesungguhnya bahwa dia tidak menyukaimu, bahkan membencimu. Kau ha-"

"Cukup!"aku berteriak kencang. "Cukup! Aku tak mau mendengarmu lagi!"Aku menutup kedua telingaku, tapi suara itu masih terdengar.

Sampai kapan penderitaan ini akan berakhir? Ya, Tuhan, aku tak sanggup. Tolong aku.

Almost is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang