Hope you like it!
-------------------------------------------------
"Siapa kau?" tanya gadis itu menggunakan bahasa Inggris yang lancar dan masih dengan wajah datarnya.
Niall terkejut. Gadis itu tidak tahu dirinya? Niall menggeleng tak percaya.
Bahkan semua cowok pun mengenalnya. Apalagi cewek. Tapi, Gadis itu. Gadis itu tidak mengenalnya. Ini baru terjadi selama Niall menjadi personil One direction.
Matanya melotot. Mungkin gadis itu salah satu haters 1D?
"Kau tidak mengenalku?"
Gadis itu tersenyum sinis. "Apa untungnya jika aku mengenalmu? Kau bukan siapa siapa."
Sekali lagi ucapan gadis itu membuat Niall berpikir bahwa, sebegitu tidak dikenal kah dia?Niall kembali menggeleng. Berusaha menyingkirkan pemikiran itu dari kepalanya.
"Aku Niall James Horan." kali ini Niall mengatakannya dengan senyum lebar. "Jadi?"gadis itu masih tidak peduli.
Niall mengeryit. "Aku salah satu personil One Direction." Ekspresi gadis itu berubah. Dia pasti baru menyadarinya.
Gadis itu menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Kau Niall James Horan? Salah satu anggota One Direction?"
Niall tersenyum dengan percaya diri. "Ya." Gadis itu terdiam beberapa detik.
Tatapan gadis itu berubah jijik. "Oh, jadi kau salah satu cowok yang menyanyi dan menari seperti banci itu. Kalian sungguh menjijikkan. Kalian sudah merusak otak seluruh gadis remaja!Terutama otak kakakku!" gadis itu bersidekap.
Niall memiringkan kepala ke satu sisi. "Kakakmu?" dia bingung.
"Ya! Kakakku!" gadis itu menggeram.
Niall berjalan menghampiri gadis itu. Tubuhnya berdiri menjulang di hadapan gadis itu. "Dengar, aku tidak tahu siapa kakakmu itu. Tapi aku memberitahumu kalau One Direction adalah sekumpulan cowok keren." Gadis itu menyipitkan matanya. "Oh, yeah? Apakah kau barusan berkata kalian adalah sekelompok cowok keren?"
"Ya." tegas Niall. "Menari? Keren?"gadis itu mengibas ngibaskan tangannya di udara.
"Kami, One Direction, tidak menari. Dan kami memang keren." kata Niall. Gadis itu mendecih sebal kemudian berjalan melewati Niall.
"Aku benci One Direction. Terutama yang berambut pirang." gumam gadis itu sebelum benar benar meniggalkan Niall.
Apa apaan gadis itu? Niall tak habis pikir. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya. Dan dia merasa dirinya telah dipermalukan oleh gadis manis itu. Niall kesal akan gadis itu.
Niall mengambil cemilan yang dirak secara acak dan memasukkannya ke keranjang belanja. Dia tidak peduli rasa makanan itu bagaimana. Dia hanya ingin melampiaskan rasa kesalnya pada makanan. Sialan!
Setelah keranjangnya penuh, Niall memutuskan untuk mencari Harry. Dia memakai tudung kepalanya beserta kacamata hitamnya lalu menghampiri Harry yang sedang berada di kasir bersama seorang gadis. Hey, itu gadis yang tadi!
Niall menepuk bahu Harry pelan. "Harry, kau sudah selesai?"bisiknya di telinga harry.
Harry mengangguk. "Yeah, gadis di sampingku membantuku untuk berbicara dengan kasir."Harry melirik gadis yang disampingnya. Niall menaikkan satu alisnya. "Dia membantumu?"
Harry kembali mengangguk. "Iya." dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya untuk membayar belanjaannya yang telah di sebutkan penjaga kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost is Never Enough
Teen FictionAlmost is never enough. Geezz... Being a Directioner girl? No! I dont like them! However, why I could fall in love with one of them? Love at first sight? Nope I probably do not mean in the eyes Ok ooojookooioikiiiiibo2f c ojjbbp Opo oiooocbf0pxk...