Chapter 2

19.5K 715 2
                                    

Flashback

Saat hendak berjalan menuju perpustakaan sekolah, aku melihat ke arah gerbang sekolah. Aku melihat ada mobil BMW berwarna hitam masuk ke halaman sekolah dan yang membuat aku sedih adalah Giselle keluar dari mobil mewah itu dengan papa ternyata giselle diantar papa ke sekolah dengan mobil itu sedangkan aku sama sekali belum pernah menaikinya.

"Bye..pa" Salam giselle ke papa.

"Bye..sayang" papa membalas giselle dan mencium keningnya dengan penuh kehangatan.

Aku hanya melihatnya, selama hidup ku aku tidak pernah mendapatkan ciuman hangat dari orang tua ku dan tak tahu harus seperti apa lagi aku menahan rasa sedih yang aku pendam sendiri.

"Kenapa lo?? Ngeliatin gw kaya gitu. Lo pengen kaya gitu, lo pengen naik mobil mewah apalagi dapat kasih sayang dari papa kaya gitu. Jangan mimpi ya lo sama gw itu beda antara langit dan bumi, gue ini cantik ,fashionable dan menjadi idaman di sekolah ini sedangkan lo ini apaan udah dandanan katro dan berharap menjadi princess di dunia ini. Lo ini memang saudara gue tapi jangan harap bisa menerima lu jadi adik gue, ngerti lo?"
Pernyataan yang mengejutkan terlontar dari mulut kakak ku sendiri. Aku meneteskan air mata yang deras dan tak pernah aku bayangkan bahwa kakak ku tidak menerima aku sebagai adiknya.

Aku berlari ke toilet dengan tangisan di pipi ku. Aku tidak dapat berkata-kata lagi di dalam kamar mandi. Aku bingung apa yang harus aku lakukan aku tidak mau lagi seperti ini

Aku menghampiri Giselle di kelas nya

"Ka!!"

Giselle kaget melihat aku di kelasnya

"Ka berarti kakak dong, lo kakaknya nih anak cupu?" Tanya salah seorang temannya dengan gugup giselle menjawab

"Ya enggak lah, dia ini....dia ini my maid ( pembantu )"

Aku kaget mendengarnya dan hampir saja menangis lagi

"E..elo ngapain ke kelas gue" tanya kakak ku dengan wajah yang kaget.

Semua orang yang tadinya sibuk becanda dengan teman-temannya, melihat ke arah ku dan giselle.

"Gue mau ngomong sama lo!!" Ujar aku

"Gini ya lo ga usah nyari-nyari alesan bilang aja kalo mau minta foto, gue tau kalo gue ini cewe paling eksis dan paling cantik di sekolah ini. Lagipula lu ini kan pembantu gw ga usah sok akrab" jawab giselle dengan pedenya dan kembali terucap kata pembantu di bibir nya.

Aku pun langsung berlari meninggalkan kelas kak giselle dan menuju ke taman belakang sekolah. Dalam benak ku terusik kalimat jadi selama ini semua orang tidak tau bahwa aku adalah adiknya kak giselle.

Kesedihan ku yang terus berlarut-larut membuat aku pun merasa sakit yang sangat luar biasa di kepala ku, rasa nya sakit sekali aku hanya memegang kepalaku, semua orang tidak peduli dengan rasa sakit yang aku rasa kan. Aku tidak kuat menahan rasa sakit itu sehingga aku pingsan dan melihat kegelapan. Tapi aku merasakan ada yang menangkap tubuhku saat aku terjatuh.

Kenapa Aku yang Selalu di SalahkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang