Chapter 11

12.9K 554 4
                                    

Apa rasa cintaku ini salah??

Kalimat yang muncul begitu saja di kepalaku. Rasa yang mungkin tidak harus aku miliki. Justin adalah seorang pangeran dan Giselle adalah seorang putri... tapi aku.....

"Eh... Tadi lo kenapa?? Lo ga suka??" Tanya Giselle yang langsung muncul dihadapanku.

"Ga suka apa ka? Gue ga ngerti" Tanyaku heran

"Alah jangan sok polos lo.. lo ga seneng kan sama perjodohan gue ama justin karena lo itu suka sama dia."

"Harusnya lo tau diri lo itu siapa?? Lo itu cuma upik abu yang berharap menjadi seorang putri dan hidup bergelimpangan harta.. JANGAN MIMPI" Balas Giselle yang meluapkan kemarahannya.

"Kak gue ga ngerti sama sekali... Gue ga suka sama Justin. Gue tau diri dan gue sadar siapa gue sebenernya tapi gue sama sekali ga pernah berharap menjadi seorang putri dan punya banyak harta."

"Tapi gue masih punya harga diri dan gue cape dengan semua tuduhan lo selama ini" Jawabku yang disertai air mata yang terus menetes.

"Lo bilang apa tadi tuduhan?? Eh semua itu kenyataan dan lo harus inget satu hal lo itu ga cocok sama Justin yang pantes buat Justin cuma gue gue dan gue. Lebih baik lo pikirin penyakit lo itu. Ngerti?"

Giselle pun langsung pergi meninggalkanku sendiri bersama dengan peralatan makan yang tegeletak di wastafel.

Entah kenapa Giselle dan Mama sangat membenciku.

"Non, Ada apa kok non nangis?" Tanya Bi Tami yang bingung melihatku menangis

"Bi.... Kenapa sih aku dibenci sama Ka Giselle dan Mama? Sebenarnya apa salah aku bi?? Perlakuan mereka yang seakan-akan tidak dianggap sebagai keluarga di rumah ini. Mereka selalu memarahiku. Aku seperti anak angkat."

"Semua orang ga ada yang sayang sama aku. Kalau boleh aku minta lebih baik aku tidak pernah dilahirkan didunia ini dibandingkan aku harus hidup dalam penderitaan ini bi" Tangisku pecah dan tidak bisa ku pendam lagi

"Non, jangan ngomong kayak gitu. Semua orang sayang sama non dan non itu harus sabar menghadapi mama dan kakak non. Lebih baik non berdoa aja supaya hati non tenang ya... ayo bibi anterin ke kamar" Bi Tami pun juga terlihat sedih dan merasa kasihan padaku.

Bersambung...

Vote dan comment ya
Akan di lanjutkan esok hari

(Maaf sudah lama tidak update)
Terima kasih

Kenapa Aku yang Selalu di SalahkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang