Rumah sekarang menjadi sangat sepi, Tidak ada celotehan mama dan ka Giselle yang ada hanya aku, papa dan Bi Tami.
"Selamat pagi,sayang" Ujar papa yang melihat ku baru turun dari tangga.
"Pagi, Pa" jawabku
"Gimana tidurnya nyenyak kan?(Papa)
"Iya Pa nyenyak kok" jawabku
"Tapi..... aku..."(Gina)
"Kenapa?"(Papa)
"Aku mikirin mama dan ka giselle, gimana keadaan mereka dan mereka semalam tidur dimana? Aku khawatir pa"
"Kamu ngapain mikirin mereka sih, jelas-jelas mereka selama ini udah nyakitin kamu. Jadi untuk apa kamu pikirin mereka."
"Tapi pa mereka itu kan bagian dari keluarga kita, mama dan kak giselle juga mama dan kakak kandungku"
"Iya papa tau, dengerin papa biarin aja mereka menerima ini anggap aja ini sebagai sebuah pelajaran. Jadi kamu usah pusingin mereka lagi"
"Tapi pa, kasian mereka"
"Udah ga usah dipikirin lagi sekarang kamu siap-siap berangkat ke sekolah nanti papa yang akan anter kamu ke sekolah"
Papa seperti tidak mau mendengar kata-kataku, entah apa yang harus kuperbuat agar mama dan kak giselle kembali ke rumah lagi.
Setelah siap, aku langsung turun dan papa sudah siap untuk mengantarku ke sekolah. Semenjak kak giselle pergi aku kembali menggunakan kamarku yang dulu.
"Aku udah siap pa"(Gina)
"Aduh..... cantiknya anak papa yang sekarang udah beranjak dewasa"(Papa)
Papa terlihat memuji penampilanku yang sudah berubah dengan rambut panjang yang di terurai rapi, kacamata telah ku ganti dengan softlens tidak seperti dulu tampilan seperti anak culun.
Diperjalanan papa terlihat sibuk dengan bunyi handphone yang berdering setiap menit, aku hanya diam dan melihat keluar kaca mobil. Membayangkan Apa nanti kak giselle masuk sekolah?.
Aku tiba disekolah 15 menit sebelum bel, aku turun dari mobil mewah itu dan perjalan menuju ruang kelas. Semua orang terlihat memperhatikan penampilanku yang berubah 180 derajat dari sebelumnya.
"Wow wow wow" salah satu temanku yang tiba-tiba muncul dihadapanku "Lo gina kan?"
"Iya, emangnya kenapa?"(Gina bingung)
"Gile lo.... lo cantik banget ga kayak biasanya yang penampilan...."
Aku hanya tersenyum entah harus menjawab apa, saat sedang berjalan tiba-tiba ada yang memukul pundakku
"Hai" (Justin)
"Oh hai"(Gina)
"Penampilan lo berubah drastis bikin gue pangling 100%"(Justin memuji)
"Biasa aja kali sebenernya sih gue ga mau"(Gina)
"Kenapa ga mau??"(Justin)
"Gue nyadar aja kalau gue itu ga cocok dandan kayak gini"(Gina)
"Kenapa ga cocok?? Muka lo itu cantik, tinggi semampai, badan lo bagus trs apa yang ga cocok"(Justin)
"Ya begitulah"(Gina)
"Ya udah masuk kelas sana nanti telat lagi"(Justin)
"Lo juga ya jangan sampe telat"(Gina)
Perasaanku bercampur aduk ada senang dan ada sedihnya, Apa barusan Justin memujiku? Tapi di satu sisi aku tidak mau merebut cowok yang disukai kak giselle. Aku sambil merenung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku yang Selalu di Salahkan
Teen FictionNama ku Gina, Aku bersekolah di sekolah menengah atas. Aku anak dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Giselle. Aku bingung kenapa kedua orang tua ku selalu menyalahkan aku padahal aku anak kandung mereka sama seperti kakak ku tapi kenapa aku yang sela...