Chapter 12

13K 544 9
                                    

Sinar matahari perlahan menembus kaca jendela kemudian perlahan menyinari seluruh ruangan yang sempit dan ditemani tikus-tikus yang bersembunyi dimana-mana.

Badan yang perlahan bangun dari kasur tipis. Terdengar suara pintu yang di ketuk dan....

"Non bangun sudah pagi. Non harus siap-siap untuk berangkat ke sekolah jangan sampai terlambat."

"Hmm... i...iya Bi" Jawabku yang tak sanggup untuk berdiri lagi.

Perlahan-lahan badan yang tak kuat ini berjalan menuju pintu.

"Non... non kenapa?? Non sakit??" Tanya Bi Tami yang bingung melihat keadaanku.

"Enggak kok Bi.. aku baik-baik aja" Jawabku yang berusaha untuk menyembunyikan rasa sakitku

"Non jangan bohong sama bibi. Kalau non ga sakit kenapa hidung non berdarah?" Bi Tami yang terus mendesakku untuk menceritakan apa yang aku alami

"Darah??" Aku pun langsung memegang hidungku dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkannya.

~Kamar mandi~

Apa penyakit ini semakin parah?? Dan aku akan meninggal sebentar lagi?

Di depan cermin, aku terus merenung dan berpikir apa ini akhir dari hidupku.
Disaat-saat renunganku tiba-tiba....

"Gina, Dimana kamu?" Teriakan dari arah luar kamarku dan tepatnya di ruang tamu.

Kaki ku yang masih lemah ini perlahan berjalan mengikuti arah suara itu

"Iya ma"

"Dari mana aja kamu? Kamu ga denger kalau mama panggil kamu? kamu itu punya telinga harusnya dipake" Tanya mama dengan raut muka yang marah

"Iya maaf ma"

"Ngapain kamu pake baju sekolah lagi? Bukannya mama udah pernah bilang kamu itu harus berhenti sekolah. Kamu itu cocokknya sebagai pembantu, ga pantes sekolah" Ujar msms yang membuat hatiku menangis lagi.

"Tapi ma, aku juga ingin sekolah dan punya ilmu"

"Alah ga usah ngelawan sama orang tua. Pokoknya mulai detik ini kamu berhenti sekolah lagipula Giselle malu punya adik kayak kamu"

Giselle pun langsung turun karena mendengar suara mama yang keras dari bawah.

"Ada apa ini ma??"

"Dia udah berani ngelawan mama" Jawab mama kepada giselle

(Tepuk tangan)"Oh sekarang upik abu ini udah berani ngelawan ya?? Udah kumpulin berapa nyawa lo? Kemaren lo buat gue marah-marah dan sekarang lo buat mama gue marah-marah. Mau lo apa sih ?" Tambah ka giselle yang memarahu ku

"Aku ga ada maksud buat kalian marah tapi aku cuma..." bela ku

"Cuma apa? Udah lo ga sok polos. Gue tau kebusukan lo dengan lo deketin justin abis itu lo perlahan merotoin hartanya dia dan lo bakal jadi princess dan terbebas dari semua kehidupan upik abu kayak di negeri dongeng.. JANGAN MIMPI DAN JANGAN BERHARAP karena sampai kapanpun lo itu ga cocok menjadi seorang princess"

"Kenapa sih mama dan kakak selalu membenci aku? Apa salah aku? Aku ini bagian dari keluarga kalian juga" Jawabku yang ingin mencari tau kenapa mereka membenciku samapain seperti itu

"Eh jangan mimpi deh lo, gue ga akan anggep lo sebagai saudara kandung gue. Ngerti?"

"Mama juga ga mau punya anak kayak dia"

"Udah yuk sayang kita pergi dari sini kita ga pantes ngomong sama orang kayak dia" Ajak mama yang mengajak giselle pergi.

"Iya ma, aku juga males ngeliat muka dia yang sok polos tapi hatinya..."

"Tapi ma, ka....."

Mereka langsung meninggalkanku pergi sendiri diruang tamu. Hanya ratapan yang harus aku terima dan tangisan lah yang menemaniku disini.

Bersambung

Vote dan comment ya....

Terima kasih
( Tunggu lanjutannya esok hari ya )
😊😊😊😊

Kenapa Aku yang Selalu di SalahkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang