Setibanya aku sampai di rumah.
Tok...tok...tok
"Eh non, udah pulang" tanya Bibi Tami.
"Iya bi" jawab ku hendak masuk ke dalam rumah melewati pintu yang besar.
Rumah dalam keadaan sepi, aku tidak tau apakah orang tua dan Kak Giselle pergi.
"Bi, Mama Papa dan Kak Giselle kemana??" Tanya ku yang melihat-lihat dan tak tampak ada orang di rumah ku.
"Oh, Mama dan Papa non lagi pergi keluar tapi non Giselle ada di kamar" jawab bibi ku yang hendak pergi ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
Saat ku hendak menaiki anak tangga, langkah ku terhenti di depan gadis cantik yang memakai celana pendek dan kaos yang terlihat modis ternyata dia adalah kakak ku,Giselle.
"Kak!" Ujar ku dengan muka tersenyum
Tapi senyumanku itu tidak mendapat balasan hanya raut muka yang terlihat marah yang dia tunjukkan kepada ku.
"Baru pulang dari rumah sakit?? Kenapa harus pulang, harusnya lo itu mati. Lo ga pantes hidup di dunia ini." Kecam kakak ku yang sangat marah dengan mata yang melotot tajam dan menunjuk ku
"Maksud kakak apa?? Kak gue ini adik lo, kenapa lo selalu benci sama gue. Gue tau gue ga kayak lo cantik, pinter dan semuanya. Gue tau itu tapi apa lo ga pernah anggep gue sebagai adik lo sedikit pun" ujar ku dengan air mata yang mengalir di pipi.
"Gue benci sama lo, lo itu bukan adik gue. Sampai kapan pun gue itu ga akan anggep lo sebagai adik gue"
"Tadi lo pulang dianterin Justin kan?" Tanya kak Giselle dengan nada bicara yang tinggi
"Kak tadi bukan seperti yang lo pikirin, gue sama dia tuh ga ada apa-apa" tak banyak kata-kata yang bisa ku ucapkan
"Udah lo ga usah alesan bilang aja lo suka kan sama Justin dan lo minta dia anterin lo pulang kan?? JAWAB!!!. Lo itu ga pantes buat Justin. Udah berapa kali gue bilang sama lo, gue itu suka sama Justin apa ga ngerti juga. Gue akan aduin ini ke mama, biar lo di usir"
Giselle langsung meninggalkan ku dan berencana untuk memberi tau mama tentang ini
"Kak.... kak..." panggil ku tapi Giselle langsung berpaling tanpa menanggapi.
Aku menangis di tangga, bingung bagaimana cara ku menjelaskan semuanya bahwa aku dan Justin tidak ada apa-apa. Bibi Tami yang melihat ku langsun menghapiri.
"Non, bangun jangan duduk di lantai. Sini non duduk dibangku lagian non kan baru sembuh." Ajak Bibi ku yang memapah ku untuk duduk di sofa.
Aku menangis tanpa henti.
Bersambung
Nantikan kelanjutannya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku yang Selalu di Salahkan
Fiksi RemajaNama ku Gina, Aku bersekolah di sekolah menengah atas. Aku anak dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Giselle. Aku bingung kenapa kedua orang tua ku selalu menyalahkan aku padahal aku anak kandung mereka sama seperti kakak ku tapi kenapa aku yang sela...