Keadaan ku sudah membaik dan dokter memperbolehkan ku unuk pulang seperti biasa seperti kemaren tidak ada orang yang menjemputku kecuali...
"Hai.... mau pulang??" Tanya Justin yang tiba-tiba muncul di depan ku, dia terlihat tampan mengenakan kemeja merah.
Aku tekejut dan hanya memandanginya.
"Hai.. lo kenapa? Ayo gue anterin pulang!" Dengan tangan nya yang melambai-lambai di depan wajah ku.
"Ehm... sorry-sorry tadi gue kaget aja, ngeliat lu disini. Ga usah gue pulang sendiri aja naik taksi"
"Ngomong-ngomong lu ngapain disini??" Aku masih tak percaya seorang justin mengajak ku pulang bareng, aku serasa melayang diudara.
"Gue....gue lagi jengukin saudara gue, santai aja kali gue ga ada maksud apa-apa sama lo tapi gue cuma kasian sama lu karena lo kan baru sembuh jadi biar gue aja yang ngater lo"
Aku tidak percaya dengan apa yang di katakan justin Saudara??? Setau ku semua keluarga Justin tinggal di Eropa dan di Indonesia Justin hanya tinggal sendiri sama neneknya, jadi mana mungkin saudara Justin yang tinggal di Eropa bisa nyasar ke Indonesia
Atau ini memang alesan Justin untuk bertemu dengan ku ?? Saat ku berpikir di dalam benak ku. Aku sangat terkejut ketika Justin memukul bahu ku dengan pelan.
"Hello.. lo kenapa sih dari tadi ngelamun terus, apa ada yang salah sama gue??" Saat hendak ku menjawab Justin langsung mengambil tas ki dan menarik tangan ku untuk mengajak ku pulang.
Di jalan...
Di dalam mobil suasan begitu hening, karena aku masih tidak percaya di antar pulang sama cowok terpopuler di sekolah, nanti nasib ku seperti apa jika semua orang tau tentang ini. Aku mungkin bisa di bully abis-abisan dan mereka mungkin tidak segan-segan untuk membunuhku.
"Justin kaya ya lo ga usah ngaterin gue pulang biar gue yang pulang sendiri aja. Turunin gue di halte itu aja, gue bisa naik bis sendiri lagi pula udah ga jauh." Pinta ku ke Justin dan ia juga terlihat kaget
"Kenapa emang ya?? Apa salah gue ngaterin lu??" Tanya Justin nampak bingung
"Ga apa-apa gue tau maksud lo baik sama gue tapi..." dengan kalimat menggantung Justin langsung berkata
"Lo takut di bully?? Ngapain lo mikirin mereka, ga usah pikirin mereka. Lagipula gue ga suka sama sikap mereka yang selalu ngikutin gue padahal gue bukan aktor hollywood yang terkenal. Jadi gue minta sama lo jangan pernah ngurusin mereka."
Jawab Justin yang membuat hati ku deg deg kan"Tapi kan.... mereka ga segan-segan bikin gue makin tersiksa kalo mereka tau kalo lo nganterin gue pulang."
"Ya udah biarin aja mereka mau ngomong apa karena gue akan selalu ngelindungi lu jadi kalo mereka nyakitin lo, bilang aja sama gue biar gue yang kasih pelajaran ke mereka semua." Jawab Justin yang sedang fokus menyetir mobil.
Aku tak pernah menyangka kenapa Justin bicara seperti itu padahal aku hanya lah gadis biasa yang tidak secantik perempuan di luar sana yang jelas lebih cantik dari ku, Apa Justin menyukai ku?? Tanya dalam benak ku, Tidak mungkin kata yang langsung menepis pertanyaan ku. Bagaimana bisa seorang Justin suka sama orang seperti ku.
Dan kalau Kak Giselle tau aku bisa abis dan mungkin aku bisa...Bersambung
Bagaimana ya kelanjutan ceritanya, Apakah Justin menyukai Gina? Dan bagaimana dengan Giselle?
Jangan lupa di vote
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku yang Selalu di Salahkan
Teen FictionNama ku Gina, Aku bersekolah di sekolah menengah atas. Aku anak dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Giselle. Aku bingung kenapa kedua orang tua ku selalu menyalahkan aku padahal aku anak kandung mereka sama seperti kakak ku tapi kenapa aku yang sela...