Chapter 27

8.3K 233 30
                                    

Mama pun menyuruh kak giselle untuk diam, karena semua kata-kata yang telah dikeluarkannya sudah kelewatan

"Cukup giselle, mama ga suka kamu ngomong gitu. Ga ada gunanya kita ngomongin itu." (Mama)

"Ga ada gunanya ma?? Stopp aku ga ngerti kebohongan apa yang kalian ucapkan, sekarang aku cuma mau kejujuran dari mama dan papa. APA BENAR AKU ANAK PUNGUT." (Gina menangis bertanya dengan kerasa)
"Kalo bener aku anak pungut, wajar dulu sikap mama ga pernah baik sama aku. Mama dan kak giselle membenci aku."

"Gina, dengerin mama.....kamu itu...." (Mama)

"Udah aku ga mau denger apa-apa lagi dari mulut kalian. Aku benci kalian semua." (Gina yang langsung pergi dari rumah dan berlari kencang)

"Lo keterlaluan giselle" (Justin yang berusaha mengerjarku)

"Gina... kamu mau kemana??" (Papa)

Aku langsung berlari kencang tanpa menghiraukan justin yang terus memanggil ku dan mengejarku dari belakang. Kebohongan 18 tahun yang mereka sembunyikan dari ku akhirnya terbongkar. Semua kasih sayang yang mereka berikan padaku adalah kebohongan.

*****
"Gue benci kaliann semua. Kenapa mama sama papa nyembunyiin kebohongan ini sama gue.... kenapa?? Apa salah gue..." (Gina)

Aku yang berteriak kencang di sebuah jembatan yang berada tidak jauh dari rumah. Kesedihan yang begitu mendalam aku rasakan.

"Gina kamu mau ngapain??" (Justin)

"Udah cukup justin, jangan deket-deket gue lagi. Gue pengen sendiri kamu udah tau kebenarannya sekarang jadi aku harap kamu pergi dan tinggalin aku sekarang." (Gina yang menangis dengan sedih)

"Enggak, aku ga akan ninggalin kamu sendiri disini. Aku sayang sama kamu dan aku ga akan pernah untuk pergi jauh dari kamu gina... please..." (Justin)

Justin yang berusaha menenangkan ku, aku cukup menderita dengan ini semua.

"Justin... pleasee tinggalin aku, aku pengen sendiri. Aku ga ngerti apa yang mungkin kamu sembunyikan dari aku.. tapi aku harap kamu bisa jujur dengan kebohongan yang kamu lakukan" (Gina)

Aku berusaha untuk membujuk justin untuk mengatakan yang sejujurnya apa yang telah dia lakukan sehingga dia menyembunyikan sesuatu dari aku. Tapi disaat aku ga tau semua itu, kak giselle tau apa yang sebenarnya.

"Ok... ok aku jujur sama kamu.. Sebenarnya..." (Justin)

Flashback

"Justin, ini gimana undangan nya bagus ga??" (Indah)

"Undangan?? Undangan apa??" (Justin)

"Ya apalagi, pernikahan kita dong tentunya. Aku udah ngerencanain semua ini udah dari jauh-jauh hari untuk ini semua." (Indah)

"Lo gila ya?? Gue ga akan pernah mau nikah sama lo." (Indah)

"Apa?? Ga bisa?? Maksud kamu apa?? Aku ngerencanain ini buat kita demi kebahagiaan kita dan kamu pernah ngomong sama aku kalau kamu itu pengen nikah sama aku tapi kenapa sekarang kamu nolak??" (Indah)

"Gue ga suka cewe kaya lo. Gue cuma pengen kita hanya pacaran dengan begitu gue bebas ngelakuin apa aja misalnya punya cewe lain selain lo, gue bisa main dengan banyak cewek semau gue.  Dan sampai kapanpun gue ga  akan pernah nikahin lo. Karena hubungan kita cuma untuk mainan doang." (Justin)

"Lo gila justin, bukan perasaan gue doang yang lo mainin tapi banyak cewek di luar sana yang mungkin gue tau itu jadi korban sikap buruk lo yang ga sepantesnya lo lakuin ke semua cewek. Dan gue harapan gue ga akan pernah ketemu cowok kayak lo di dunia ini." (Indah)

"Bodo amat, kalo gitu kita ga ada apa-apa lagi kan di antara kita udah berakhir" (Justin)

(Tampar) "Dasar cowok ga tau diri" (Indah)

Justin mencoba untuk menceritakan semuanya kepadaku dan aku tidak percaya dia melakukan hal yang sejahat itu

"Jadi gue juga bagian dari korban lo?? Wow.... gue bodoh dengan gampang percaya sama cowok semunafik lo." (Gina)

"Gina dengerin penjelasan aku, rasa sayang aku ke kamu itu beneran. Aku bener-bener cinta sama kamu, aku sadar selama ini perbuatan aku itu salah makanya sejak aku bertemu kamu aku pengen berubah. Dan aku pengen kamu jadi istri aku itu karena pilihan hati aku gin. Kamu boleh marah sama aku, kamu boleh hina aku tapi aku mohon sama kamu jangan benci sama aku." (Justin)

Justin meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat. Dan dia menyadari semua kesalahan yang pernah dia lakukan.

"Gue ga nyangka jus.. gue pikir lo itu cowo yang baik, perhatian dan menghargai cewek tapi apa... semua itu salah... semua kasih sayang yang lo kasih ke gue itu bohong.. Makasih atas semua kebohongan yang lo kasih ke gue. Gue kasian sama diri gue sendiri...dengan gampangnya mau nerima lo dihidup gue... emang dasar gue cewek bodoh.. semua orang bohong sama gue." (Gina)
" Disaat gue kasih kejujuran sama seseorang dan disaat itu juga dia ngancurin kepercayaan gue sama dia. Dan gue berharap ga ada cowok didunia ini kayak lo."

"Gina, gue aku udah jujur sama kamu, aku terima kalo kamu benci aku. Tapi aku mohon maaf sama kamu, dan aku janji ga akan nyakitin kamu lagi seumur aku. Karena aku cinta sama kamu. Dan aku harap aku bisa ngelakuin apa pun agar kamu maafin aku." (Justin)

"Gue harap jangan pernah lo muncul dihadapan gue. Dan ga ada yang namanya pernikahan diantara kita karena disaat ini hubungan kita telah berakhir." (Gina)

Aku mengakhiri hubunganku dengan justin. Itu adalah pilihan terbaiku, karena aku ga suka sama sikap dia yang mempermainkan banyak perempuan dan mungkin saja menjanjikan harapan untuk mereka semua.

Sikap justin yang sebenarnya sudah terbongkar. Satu per satu kebohongan telah aku ketahui, selama ini aku hidup tanpa ada satu ornag pun yang peduli padaku. Cinta dan kasih sayang yang mereka berikan adalah kebohongan untuk menutupinya agar tidak terbongkar.

Entah sampai kapan aku harus hidup dalam kebohongan semua orang. Aku hanya gadis bodoh yang tidak tau apa-apa dan hanya mengharapkan kasih sayang yang seharusnya tidak aku dapatkan.

Bersambung...

baca ya sampai chapter terakhir karena banyak hal-hal menarik dan pasti seru.

Vote dan comment yang banyak ya

Terima kasih

Kenapa Aku yang Selalu di SalahkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang