Seminggu telah berlalu, hubunganku dan kenzo semakin baik. Tapi selama itu pula aku tidak mendengar kabar dari mama dan ka giselle.
Pagi yang sama juga aku lewati bersama papa yang bersiap-siap untuk sarapan
"Pa udah seminggu ga ada kabar darj mama dan kak giselle, aku khawatir sama mereka pa" (Gina)
"Benar juga kata kamu, papa juga khawatir sama mereka tapi kita kan ga tau dimana mereka tinggal" (Papa)
Setelah aku berpikir
"Aku ga tau pasti sih pa, tapi waktu itu aku ketemu ka giselle ga jauh dari sekolah. Siapa tau mereka tinggal di dekat sana. Coba nanti pulang sekolah aku cari mereka ke sana" (Gina)
Papa mengiyakannya dan papa juga khawatir dengan keadaan mereka yang tiba-tiba menghilang. Sepulangnya aku dari sekolah aku langsung pergi ke tempat aku dan ka giselle bertemu.
Untungnya aku sempat menyimpan foto mereka dan setidaknya itu mempermudah pencarian ku
Satu per satu oran yang lewat aku tanya
"Permisi... ibu pernah lihat orang ini?"
"Permisi... bapak pernah lihat orang ini?"
Tapi dari semua orang itu tidak mengetahui dimana mama dan ka giselle berada.
Teriknya matahari seakan membakar kulitku. Sepanjang jalan aku telusuri untuk mencari keberadaan mereka.
Berjam-jam hingga hari menjelang malam, aku juga belum menemukan keberadaan mereka. Entah karena mereka tidak tinggal di dekat sana tapi firasatku pasti di dekat sana mereka tinggal. Hingga aku mendapatkan informasi tentang..
"Permisi... ibu pernah lihat orang ini?" (Gina)
"Iya neng... ini saya pernah lihat di dekat permukiman di dekat TPU di sebelah sana" (Warga)
"Apa TPU??" (Gina)
"Iya neng TPU di dekat sana, ga jauh kok dari sini. Dari sini neng belok ke kiri lurus aja dan setelah itu neng belok ke kanan dan disitu tempatnya" (Warga)
"Iya terima kasih banyak ya bu" (Gina)
Aku tidak percaya, apa benar mereka tinggal di dekat TPU karena aku tau sifat mama dan ka giselle yang tidak mau hidup di depan seperti itu.
Setelah sampai aku mencari mereka disana dan ternyata.
"Ka giselle" (Gina)
"Gina?? Lo ngapain disini? Lo mau bikin susah gue lagi? Udah puas lo? Mending lo pergi dari sini jangan tunjukkin muka lo di depan gue lagi" (Giselle)
"Tapi ka gue disini...." (Gina)
"Giselle CUKUP" (Mama)
"Mama" (Gina)
"Kamu ga boleh kayak gitu sama adik kamu, dia itu baik sebaiknya kamu bersikap baik sama dia kamu itu seorang kakak" (Mama)
"Loh kok mama jadi belain dia sih bukannya aku, aku..." (Giselle)
"Udah cukup giselle, mama ga mau denger penjelasan kamu lagi" (Gina)
Kak giselle langsung masuk ke rumah gubuk yang tidak layak tinggal itu dengan hati yang kesal.
Aku kaget melihat mama yang secara tiba-tiba membela ku. Aku tidan tega melihat keadaan mama dan kak giselle yang kusam berbeda dengan kehidupannya yang dulu"Mama aku kangen sama mama, papa dan aku khawatir dengan keadaan kalian" (Gina)
"Mama juga kangen sama kamu, maafin mama yang selama ini mama dan giselle jahat sama kamu. Sebenarnya kami ga ada maksud untuk menyakiti kamu, kamu itu anak mama yang paling baik dan cantik" (Mama)
"Sekarang mama dan kaka giselle ikut aku pulang yuk kerumah, rumah jadi sepi ga ada mama dan kak giselle. Papa juga kesepian ga ada mama" (Gina)
"Ga bisa gina.. mama malu sama papa, mama bukan istri dan ibu yang baik. Biarin aja mama tinggal disini ayo kamu pulang sekarang nanti di cariin papa" (Mama)
"Ga ma, aku ga mau pulang tanpa kalian. Jadi aku mohon dengan sangat mama dan kak giselle pulang ke rumah. Kita bangun lembaran yang baru lagi. Ya ma?" (Gina)
"Terima kasih sayang. Mama malu sama diri mama sendiri, mama janji akan menjadi ibu yang baik bagi kamu. Sekarang mama mau beres-beres barang mama dulu dan mama akan beri tau kak giselle ya" (Gina)
Hari itu pencarian ku tidak sia-sia karena aku berhasil membujuk mama dan kak giselle pulang dan kebahagian semakin bertambah karena mama sudah mau menerima ku sebagai anaknya walaupun kak giselle belum mau menerima aku sebagai adiknya tetapi Rasanya tidak sabar untuk memulai kehidupan yang baru.
Aku menunggu mereka di sebuah warung karena mama tidak mengizinkan ku untuk masuk kedalam rumahnya entah kenapa tapi aku sebagai anak hanya bisa menurutinya.
Mama bergegas masuk kedalam rumahnya untuk membereskan pakaiannya.
"Mama apaan sih belain anak itu dibandingkan aku, mama bentak aku di hadapan dia dan itu yang akan membuat dia besar kepala" (Giselle)
"Aduh sayang jangan baper dulu.. mama itu sengaja belain dia di depan kamu karena agar kita bisa tinggal di rumah mewah itu lagi jadi kita bisa shopping, jalan-jalan. Emangnya kamu ga mau dapetin semua fasilitas yang papa kasih buat kamu itu? Kita harus berpikir cerdas jadi orang, dengan cara mama baik-baik kin dia, kamu ga mau tau hasilnya apa?" (Mama)
"Emang hasilnya apa ma?" (Giselle)
"Hasilnya kita bisa kembali ke rumah itu lagi dan impian kita bisa terwujud dengan mudah" (Mama)
"Apa? Kita bisa tinggal di rumah itu lagi? Wow ini baru mama aku. Mama bener-bener cerdas. Ga apa-apa deh mama melakukan hal itu tadi hahaha" (Giselle)
"Ayo cepat kita beresin semua barang-barang kita dan kita juga terbebas dari rumah kumus dan bau sampah ini karena kemewahan telah menantikan kita lagi" (Mama)
"Inget sesuai rencana, mama akan baik-baikkin dia terus dan kamu juga harus melakukan hal yang sama tapi jangan terlalu drastis pelan-pelan aja. Okay?" (Mama)
"Ok ma" (Giselle)
Setelah menunggu lama, akhirnya ka giselle dan mama keluar dari rumah. Senyum ku menyambut kedatangan mereka.
"Gimana ma udah beres semua kan?" (Gina)
"Udah kok sayang tapi mama masih ga enak sama kamu dan papa" (Mama)
"Udah ma jangan dipikirin yang penting kita semua adalah keluarga dan papa juga pasti menantikan mama di rumah" (Gina)
"Aduh gina gue juga minta maaf sama lo atas semua yang gue lakuin sama lo. Gue janji akan jadi kakak yang baik buat lo" (Giselle)
Momen terharu tejadi di hari itu hati kuterasa sangat senang yang melimpah.
Bersambung
Vote yang banyak dan comment yang banyak ya
Saksikan kelanjutnya di chapter berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku yang Selalu di Salahkan
Teen FictionNama ku Gina, Aku bersekolah di sekolah menengah atas. Aku anak dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Giselle. Aku bingung kenapa kedua orang tua ku selalu menyalahkan aku padahal aku anak kandung mereka sama seperti kakak ku tapi kenapa aku yang sela...