Ia mengambil tumpukan kardus yang terletak di atas lemarinya. Besok, ia akan pindah ke London untuk melanjutkan S2 nya disana. Ia pun menyeka keringatnya. Tak disangka, ternyata barang-barangnya banyak sekali. Belum lagi yang ia simpan di bawah tempat tidurnya. Terlihat dirinya meletakkan kardus yang baru saja diambilnya dan membukanya dengan hati-hati. Gadis itu mengerjap beberapa kali. Perlahan, sejuta kenangan teringat kembali.
Kebanyakan, barang-barang yang ada di dalam kardus itu terlihat seperti barang rongsokan. Tidak berguna.
Ini coklat pertama yang dia kasih ke gue, gadis itu memperhatikan sebuah bungkus coklat yang sudah lecek. Ia tertawa kecil.
Ini.. peniti yang dia kasih ke gue waktu rok gue tiba tiba robek sehabis lari-larian di koridor, senyum gadis itu mengembang.
Ini hadiah ulang tahun pertama dari dia walaupun dia telat banget ngasihnya..
Ini tiket nonton pertama berhubung dia gak suka nonton bioskop..
Ini-
Tiba-tiba gerakannya terhenti ketika ia mengambil sebuah origami yang sudah lecek dan kusam. Ia terdiam. Tangannya bergerak membuka lipatan origami itu. Dua baris tulisan yang tertera di dalamnya seperti mampu menyihir pikiran gadis itu. Pandangannya langsung berubah kosong. Ada seseorang di luar sana yang sedang ia pikirkan. Seseorang yang sepertinya penting. Atau spesial? Entahlah. Hanya dia yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aderyn
Teen FictionTidak perlu sesuatu yang romantis, cukup mengobrol lewat jendela saja aku sudah senang. Tidak perlu restoran mewah nan eksotis, aku tetap bahagia pergi ke warteg asalkan bersama dirinya. Tidak perlu cincin berlian yang berkilau sebagai janji, dengan...