Multimedia: Kim Woobin
...
Haaaaaaiiii.....!!
Halo.. haloo... para readers setia Extrollusion.. lama tak jumpaaa..Udah lumutan ya nungguin updetan extrollusion? haha... maaf yaa.. kemarin saya hiatus agak lama soalnya lagi trip and adventure ke turki.. hihihi..
Ok deh..
buru-buru lanjut aja dah... sebelum para readers pada minta oleh2..
wkwkwkwkwk....
Jangan lupa ya say... komen dan vote biar saya semangat lanjutinnya..
okeeh..
sipp...
.
.Sehun sudah pergi.
Kini tinggal Taemin dan Woobin duduk santai di beranda cafe."Ada apa kau memanggilku kesini?" tanya Woobin sambil melirik cappuccino latte yang ada diatas meja. "Ini kopiku?"
Taemin tersenyum manis dan mengangguk. "Ya. itu kopimu. aku sudah memesankan untukmu. Minumlah."
Woobin melirik curiga ke arah Taemin.
"Darimana kau tahu aku menyukai cappuccino late?""Inha yang bilang,"
Woobin mengangguk. Mengangkat cangkir dan mengangsurkannya pada Taemin.
"Coba kau yang mencobanya terlebih dahulu,"Taemin terkekeh, "Kau takut aku memberi racun di kopimu?"
Woobin tersenyum geli, "Tidak. Aku takut kau memberiku pelet supaya aku bertambah cinta padamu,"
"Kurasa aku tidak perlu melakukannya. Kau sudah jatuh cinta padaku sejak lama kan?"
Woobin sedikit merinding, tapi pemuda itu hanya tersenyum menggoda.
"Siapa yang tidak jatuh cinta padamu, hm? Kau begitu manis, Taemin. Aku ingin memakanmu sekarang juga,"Kali ini Taemin yang merinding. Tapi Taemin juga seorang aktor yang handal. Dia mengendalikan diri dengan melepas tawa dan menganggguk-anggukkan kepalanya.
"Ohya? Habiskan dulu kopimu. setelah itu kau boleh memakanku," Taemin mengerdipkan sebelah matanya.
Hampir saja Woobin melompat dan kabur dari tempat itu. Ada apa dengan Taemin? Mengapa pemuda ini menjadi genit seperti ini?
"Apa yang kau minum?" tanya Woobin akhirnya, "Sepertinya kau mabuk. Kau tidak seperti Taemin yang kukenal. Kau genit sekali hari ini. Bahkan kau tadi menciumku di depan Hyungmu."
Taemin tertawa keras. Dia ingin berterus terang pada Woobin kalau sebenarnya Taemin ingin menunjukkan kemesraan mereka pada Sehun, agar sahabat ayahnya itu mengajaknya ke klub malam untuk menonton striptis.
Tapi karena Sehun sudah pergi, dia tidak perlu berakting lagi. Hanya saja, Woobin yang tampil begitu tampan membuatnya ingin menggoda sahabatnya itu.Lagipula, Woobin mencintainya kan? Taemin tidak mau Woobin kecewa jika dia bilang kalau kemesraan yang ditunjukkannya tadi hanya iseng saja.
"Aku tidak mabuk sayang. Aku hanya ingin membuatmu senang. Katakan, apa kau senang aku menciummu tadi?"
Wajah Woobin memerah. Dia benar-benar ingin kabur sekarang. Taemin benar-benar berubah. Dia sedikit nakal dan.. binal.
"Ooh.. ya.. aku.. senang.. hehehe.." Woobin menggaruk leher belakangnya. Seharusnya kau menciumku hanya di depan Inha saja, Taemin, batin Woobin.
"Tapi kumohon jangan lakukan itu lagi di depan umum. Bagaimana kalau ada yang melihat? Karirmu bisa hancur," bujuk Woobin.
Taemin mengangguk. "Tenang saja. Tidak akan kuulangi. Tapi tak apa kan kalau aku menunjukkan kemesraan kita didepan teman-teman ayahku?"