Jangan lupa Vote ya readers..
Cap cuss...
.
.
.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
.
.
.
Byun Baekhyun tampak mondar mandir di ruangannya.
Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Choi Shioli.
Baekhyun sesekali berhenti di depan cermin besar di ruangan itu, mengamati penampilannya sambil sesekali merapikan rambutnya.
Wajah tampannya tampak gugup.
"Aakh.. beginikah rasanya menjadi pengantin?" keluhnya sambil menyeka peluh yang menetes di pelipisnya.
Baekhyun berniat mengintip ke luar melalui pintu, tapi tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka lebar dan masuklah lima namja tampan dengan setelan tuxedo yang mewah. Mereka adalah genk EXtrOvert. Luhan, Suho, Tao, Kai dan Sehun.
"Yehett!!" seru Sehun saat melihat penampilan Baekhyun yang tampan dengan balutan busana pengantin pria berwarna putih bersih.
"Aaaa... kau tampan sekali! Aku sungguh iri!" seru Suho sambil meninju pelan pundak Baekhyun.
"Kau terlihat tegang sekali. Santai saja.." Kai terkekeh melihat Baekhyun yang terus saja mengelap peluhnya yang selalu menetes di kening dan pelipisnya.
"Aaaah... aku tak menyangka, menjadi pengantin akan seperti ini rasanya. Benar-benar menegangkan.." tutur Baekhyun sambil tersenyum lucu.
"Wae? Mengapa tegang? Seharusnya kau gembira dan tak sabar untuk melangkah ke altar menemui mempelai wanitamu. Bukankah kalian saling mencintai?" Luhan berkomentar sambil berjalan menuju sofa di ruangan itu, lalu duduk dan menyilangkan kakinya. Pose yang sangat nyaman dilihat.
"Benar. Kau dan Shioli saling mencintai, jadi tidak perlu cemas. Semuanya pasti akan berjalan lancar," celetuk Tao.
Sehun menoleh ke arah Tao, "Tao~ya, saat kau menikah dulu, terjadi sedikit kekacauan. Sampai sekarang kau belum bercerita apa yang terjadi saat itu,"
Kai dan Suho ikut menatap Tao, "Geurae. Apa yang terjadi saat kau menikah dulu?" tanya Suho.
"Itu..." Tao tampak malu dan menggaruk belakang kepalanya.
.
.
.
~Flashback~
.....Tao's Wedding.....
.
.
.
Ruangan bernuansa emas membuat hati Tao berbunga-bunga.
Ini adalah hari pernikahannya. Choi Soo Byung akhirnya menerima lamarannya setelah berkali-kali menunda menerima ajakan menikah dari Tao.
Tao menghela nafas panjang. Sebentar lagi dia akan keluar dari ruangan ini dan berdiri didepan altar pernikahan.
Para sahabatnya sudah duduk di kursi tamu beserta para undangan lainnya.
Ponsel Tao berdering.
Tao mengernyitkan keningnya.
Siapa yang menelponnya di saat seperti ini?