#Flashback#
"Oii!! Apa kamu ga apa-apa?! Ga sakit dimanapun?" cowo kecil itu menanyaku dengan muka khawatir.
"Aku tidak apa-apa kok! Lihat-- Sakit... Hehe.." Aku hanya bisa tertawa walaupun sebenarnya sakit.
"Baka. Jangan pura-pura enggak sakit padahal sakit. Aku tahu kamu itu cewe yang kuat, tapi ada batasnya buat itu. Jangan maksakan diri ya?" kata cowo itu dengan senyum.
*air mata keluar* "Iya... A-Arigato.. Tapi, jangan terlalu khawatir. Aku sudah tidak apa-apa kok! Berkat kamu." kataku.
(Ini... Saat aku kecil mengunjungi adikku dan kakekku di Indonesia... Dan aku kenalan dengan cowo itu...?? Siapa dia..??)
#Now#
"Oi... Rina! Bangun! Ini udah waktu istirahat!! R-I-N-A B-A-N-G-U-N!!! " Dan Annisa membangunkanku dengan cara fisiknya seperti biasa.
"A-Aduhh... Bisa tidak ga mukul kepalaku?! Aku pusing tau..." kataku dengan kesal.
"H-Heh? Oh... Maafin.. Soalnya ini udah waktu istirahat, jadi aku ingin bareng ke kantin denganmu.... Kamunya juga ngapain tidur?!" Annisa malah lebih galak lagi.
"Tunggu... Aku tertidur? Baru tahu deh.. " kataku sambil melihat kiri-kanan.
"Kamu ngapain--- " kata-katanya terpotong karena aku tutup mulut Annisa dengan jariku.
Aku hanya melihat kiri dan kanan... Itu karena mimpi tadi pas aku lihat cowo kecil dan dia mirip ama Kouno-kun..
Ga mungkin ya..
Pasti ada kesalahan...
Waktu itu Kouno-kun ke rumahku, aku ngerasa aku pernah bertemu dengan dia.. Tapi, dimana?
Aku berpikir dengan keras tapi tidak dapat jawabannya. Berarti, hanya imajinasiku doang.. Sekedar spekulasi...
Ingin nanya, tapi ga mau nanya.... Arrggghh... Membingungkan...
"Rina? Kamu ngapain sih? Kalau kamu mau mencari Tsukimizato, dia ga ada di kelas. " kata Annisa.
"Uh.. Uhmm.... Oh? Oh begitukah... Yaudahlah kita ke kantin ya. Waktu istirahat masih ada, jadi biar aku makannya banyak.." Kataku.
"Kamu di sekolah rakusnya minta ampunnn.... Di rumah juga begitu?" Tanya Annisa.
"Ga kok. Duitnya terbataslah. Aku sama Rei kan tinggal berduaan saja di rumah." Kataku.
"Orangtuamu ga tinggal barengan kamu dan adikmu? " Annisa pas nanya itu, mukanya dengan ekspresi bingung.
"Mereka sibuk di Jepang. Tapi, mereka sayang ama kita sampai mengirimkan duit dari Jepang buat kehidupan sehari-hari disini. Haha.. Aku aja langsung kaget waktu itu..." Kataku
Kita berjalan ke kantin sambil ngobrol, dan disitu aku bertemu Kouno-kun, tapi dia tidak menyadariku dan hanya melewatiku saja.
Setelah ngantri buat beli makanan, aku dan Annisa cari meja makan yang belum ditempati orang lain. Dan kita dapat yang diluar.
"Huuhh... Panas... Tapi, segar..." Kataku.
"Pilih satu antara panas dan segar..." Kata Annisa.
"Segar deh. Udaranya bagus lagi. Banyak pohon bisa buat oksigen yang lebih bagus..." Kataku.
Kita secara terus-menerus makan sambil ngobrol. (Ini.. Firasat apaan?)
Aku langsung lihat kiri kanan tapi, (Paling firasat doang... )Saat aku lihat bagian kantin yang di dalam, aku lihat ada Kouno-kun lagi asik-asikkan makan bareng teman-temannya. Dan dia lihat kesini....
(Tunggu... Dia lihat kesini?? Aku hanya berpikir kelebihan saja... Itu kan ga mungkin... Ya..??) Kataku dalam hati.
"Aam.... Aamm.... Hm? Enak deh..." Kataku.
"Ya kan? Udah kubilang cekali-cali coba muakanan di kantin... Kamu cih bawa bentomu myulu... " Kata Annisa sambil makan.
"Iya, iya... Sudahlah, kamu tahu makan sambil bicara itu tidak sopan jadi telanin makanannya dulu." Kataku.
Setelah makan bareng di kantin, kita balik ke kelas. Saat aku lagi asik-asikkan ngobrol dengan Annisa, ada seseorang yang memanggilku.
"Tsunemori, kamu dipanggil guru tuh!" Panggil Kouno-kun.
(Sejak kapan dia balik ke kelas??? Ah.. Biarkan saja deh, bukan urusanku juga kapan dia balik juga..) Kataku dalam hati.
"Iya!! Ada apa, pak? " tanyaku ke guru itu.
"Bapak minta bantuanmu buat mengambil buku-buku yang dibutuhkan di pelajaran sekarang, dan semuanya ada di meja bapak di ruang guru ya." Kata guru itu.
"Okey, pak! Aku akan langsung ngambil buku-buku itu. " Kataku sambil nunduk badanku.
Jadinya, aku ke ruang guru dan mengambil buku-buku itu. Dan ditengah jalan ke kelas...
"Woaahh.." Buku-bukunya mau jatuh...
*buku-bukunya terambil setengah* "Hati-hati ya. Kamu mau kepleset gitu?" Kata Kouno-kun.
"Aku udah hati-hati kok! Lagian, kalau mau bantuin, bilang saja! Tak usah memakai kata-kata memalukan..." Kataku.. Dan aku ngerasa pipiku sedikit panas..
"Aku tahu kamu itu kuat, tapi ada batasnya buat itu. Jangan memaksakan diri ya?" Kata Kouno-kun.
(Tunggu... Kata-kata itu... Dari cowo kecil yang di mimpiku tadi... Ga mungkin ya..?? ) kataku dalam hati.
Sesudah balik ke kelas, aku dan Kouno-kun menaruh buku-buku itu di meja guru.
"Terima kasih, Tsunemori. Dan Tsukimizato juga." Kata bapak guru.
"Sama-sama, pak." Kataku dan Kouno-kun secara barengan.
Selama pelajaran berlangsung, aku terus memikirkan kata-kata Kouno-kun tadi.
(...."Aku tahu kamu itu kuat, tapi ada batasnya buat itu. Jangan memaksakan diri ya?"... Kenapa kata-kata itu sama dengan apa yang dikatakan cowo kecil itu dalam mimpiku...??? ) Dalam hati aku berkata begitu, dan aku kok bengong sih...
*tepok kedua pipi* (Ini buka saatnya memikirkan itu... Fokus sama pelajaran, Tsunemori Rina!) Aku menyemangati diri...
Tapi, tetap saja.... Aku masih berpikir tentang itu....
-Bersambung-
-----------------------------------------------------------Hai, semuaa!!
Rina jadi bingung... Apa Kouno-kun dan cowo kecil yang berada di mimpinya itu orang yang sama?
Tak ada yang tahu....Sampai jumpa di bagian berikutnya!🙋
Dari, SHIOTA Mai

YOU ARE READING
OTAMator
Roman pour AdolescentsTsunemori Rina, satu-satunya murid pindahan dari Jepang, dan kini di Indonesia karena ingin tinggal bersama adiknya, tetapi tujuan utamanya adalah... Main game sepuasnya?! Tak terlalu peduli dengan sekolah, mula-mulanya dia sering bolos dengan ala...