(Kira-kira Tsukimizato bersaudara mau ngomong apa denganku?) Kataku dalam hati.
Beberapa menit yang lalu...
"Onee-chan, udah selesai belum?" Tanya Rei dari luar kamarku.
"Sedikit... lagi... selesai..." Jawabku.
*sigh* "Onee-chan pasti kesulitan dengan memakai bajunya." Kata Rei.
"Aku dengar itu! Dan aku tidak kesulitan... sama... sekali!" Kataku.
(Sebenarnya sih iya.) Kataku dalam hati.
*cklek*
"Onee-chan, aku masuk ya." Kata Rei yang langsung masuk.
"...Jangan.... masuk... Rei!" Kataku.
"Udah telat." Kata Rei.
"Kamu mau ngapain sih pake baju itu? Kita cuma mau ke rumah Kou-chan doang kan?" Kata Rei dengan muka frustasi.
"...Uhh... Biar terlihat lebih cantik? Hehe~" Kataku.
"Baka onee-chan, pake baju kasual aja. Sini aku pilihin. Taku... Shoganai kara." Kata Rei lalu menarik napas.
"G-Gomen.." Kataku.
Sisanya, bajuku dipilih oleh Rei dan setelah aku selesai memakainya, kita langsung berangkat ke rumah Kouno-kun.
Balik ke sekarang...
Ya rumah mereka dekat sih jadi kita hanya jalan kaki.
Dan akhirnya kita sampai juga.
*tok 3x*
"Sumimasen! Kouno-kun! Aku diluar nih!" Kataku dari luar.
*cklek*
"Irashai, Rina, Rei." Kata Aoto-nii-san.
".. Kouno ada di ruang tamu." Kata Aoto-nii-san.
"Ojamashimasu..." Kataku dan Rei bersamaan.
"Nee, onee-chan?" Panggil Rei.
"Hm?" Kataku.
"Kita kesini ngapain?" Tanya Rei.
"...Ah.... Itu... Kouno-kun dan Aoto-nii-san mau bicara sesuatu denganku..." Jawabku.
"Kalau begitu, kenapa aku juga diajak? Tak ada artinya dong aku disini." Kata Rei.
"Walaupun apa yang kamu bilang benar, tapi bukan berarti onee-chan ninggalin kamu di rumah begitu aja. Kita punya penjaga, tapi mereka kan belum tentu bisa selamatin kamu kalau ada apa-apa." Kataku.
"Jadi kupikir mendingan kuajak aja." Kataku lagi.
"Hmm... Tumben bijak. Kenapa tidak dewasa seperti ini setiap hari?" Kata Rei dengan senyuman..
(Nih bocah ngehina aku ya?) Kataku dalam hati.
"...Capek tahu, Rei. Aku belum biasa. Nanti akan terbiasa dengan sendirinya tapi sekarang bukan waktunya." Kataku.
Kata-kata Rei langsung menusuk ke hatiku. Benar. Kalau begini setiap hari, mama dan papa akan menjadi bangga karena mereka selalu mau aku jadi yang dewasa dan mandiri. Tapi, aku tak suka dengan satu keinginan mereka itu. Bukannya aku tak mau...
Hanya saja, disaat aku seperti anak kecil, mereka suruh aku dewasa, sedangkan saat aku berusaha untuk jadi dewasa, mereka manjain seakan aku belum umurnya.

YOU ARE READING
OTAMator
Teen FictionTsunemori Rina, satu-satunya murid pindahan dari Jepang, dan kini di Indonesia karena ingin tinggal bersama adiknya, tetapi tujuan utamanya adalah... Main game sepuasnya?! Tak terlalu peduli dengan sekolah, mula-mulanya dia sering bolos dengan ala...