Pulang dari sekolah..
Aku heran sama Kouno-kun hari-hari ini.... Karena kemaren pas pulang ia senyum ke aku.. Ya kagetlah! Tapi, aku ga percaya dia lihatin aku terus aku juga lagi lihatin dia! Ugggh... Kepalaku jadi sakit mikirin...
Tapi, sekarang aku memikirkan hal yang lain... Alasan di belakang aku dipanggil "OTAMator".
"..."OTAMator" kah?? Sepertinya judulnya itu yang diberi orangtuaku tak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang aku merasakan sekarang." Kataku lalu menghela napas.
...Judul itu.. Hanya singkatan dari "Otaku" dan "Animator"... Ya memang itu deskripsi diriku. Karena aku suka mengumpulkan barang-barang yang berkaitan anime, dan sekaligus aku seseorang yang bisa bikin animasi walaupun aku masih pelajar.
....Aku tidak sadar ada yang manggil aku.
"...Hei, cantik! Daripada bengong, ikut gua nih!" Kata cowo yang lewat, lalu tarik tanganku.
Akhirnya aku sadar dari pemikiranku yang panjang itu. Aku langsung lepaskan tanganku dari cowo itu.
"...Hah? Ikut kamu? Maaf ya, aku tak punya waktu buat itu. Dah." Aku sadar nada suaraku berbeda,
dan sepertinya ekspresiku juga berubah, tetapi cowo itu tetap saja menarikku."Tak apa kok, bolos les lu, ikut dengan gua yukk!" Cowo itu sambil berkata begitu, ia narik tanganku lebih kuat kali ini.
"...Aku seorang pelajar! Aku tak punya waktu buat main! Huh! Buang-buang waktuku saja." Sebenarnya sih aku bohong, tetapi hanya ini caranya untuk melepaskan dia. Dan aku lepas tanganku dari genggamannya.
Akhirnya karena kesal, aku nelpon penjaga-penjaga milik keluargaku yang tinggal dibawah rumahku. Tapi, sebelum penjaga-penjaga itu kesini, sepertinya aku harus mengajar cowo ini sebuah pelajaran.
*slapp* "...Aku sangat kesal dengan cowo-cowo sepertimu. Hanya bisa lihat cewek dari luar ya? *tendang perutnya* " Kataku dengan senyum.
*terlontar* "Kok main kasar?! Gua hanya mengajak lu main..." Kata cowo itu.
"...Apa kamu tuli ya? Aku bilang aku paling kesal dengan cowo-cowo sepertimu!" Teriakku sambil narik baju cowo itu.
"...Jangan kau berani muncul di depanku lagi! Tahulah posisimu dimana, kau banci!" Teriakku dengan kemarahan sekali lagi.
"...Rina-sama!!" Teriak salah satu penjagaku.
"...Tepat sekali mereka... Saatnya aku pergi. Mikuo, Yuuto, Ryuu, Kuma, Tanaka, kirim dia ke stasiun polisi. Itu perintah." Kataku.
Sebenarnya, aku tidak suka formal-formal seperti begini... Tapi, tak ada pilihan.
"Iya, Rina-sama!" Kata mereka sambil menunduk, lalu bawa cowo banci itu pergi.
"Akhirnya selesai, sekarang ke rumah.. Sebelum itu... Yang disana pegang pisau! Jika kamu tidak mau seperti temanmu tadi, kamu bisa lari sekarang." Kataku sambil tutup mataku.
"...Kok dia bisa tahu dimana gua.... Yasudah. Aku nyerah!" Kata teman cowo tadi.
"..Hoh.. Cepat banget nyerahnya... Tak ingin melawanku?... Kelihatan aneh.. *slapp* Huh? Terlontar? Aku ini ya... Aneh deh." Kataku
"...K-Kekuatan apaan itu? " katanya yang bingung.
"Sebenarnya... Aku juga ga tahu! Shinjurou! Kusanagi! Aku tahu kalian disana! Bawa orang ini ke stasiun polisi, dan jika masih ada temannya.. Uruskan mereka dan telpon polisi. Ini perintahku kepada kalian." Kataku.
"Iya, Rina-sama." Kata mereka sambil menunduk.
Aku tinggalkan mereka, dan seperti perkiraanku, temannya semua muncul.
Aku hanya lihat mereka sebentar, dan memutuskan untuk pulang habis itu.
"Rei! Tadaima!" Kataku yang sudah masuk rumah.
"Okaeri, onee-chan!" Kata Rei yang langsung menyapaku.
"Makan malam ini apaan, Rei? Biar onee-chan bantuin kamu." Kataku bersenyum.
"..Hmm... Steak kayaknya..." Kata Rei sambil menaruh harinya di dagunya.
"Steak?! Wow! Onee-chan ikut bantuin ya. Tapi nanti, setelah onee-chan mandi." Kataku dengan senangnya.
"...Onee-chan ya.. Pantes saja di mata mama dan papa, kau masih seperti anak kecil." Kata Rei.
"Aku bukan anak kecil lagi lho!" Teriakku dari lantai 2.
"Iya, iya." Kata Rei.
Setelah selesai mandi, dan ganti baju, aku langsung bantuin adikku Rei, untuk masak makanan dengan Steak.
Kita asik-asikkan mengobrol, dan fokus juga ke masak. Aku dengan Rei bergantian untuk mengurusi bagian masak dan bagian memotong, masukkin bahan-bahannya.
Selesai masak, dan yang lain juga, kita cuci pancinya dan barang-barang lain juga yang digunakan... Akhirnya kita akan mulai makan.
"Itadakimasu!" Kataku dan Rei barengan.
"Fuuhh... Fuuhh... Ammnn... Oishii!!!" Kataku
"Iya ya. Hehe.." Kata Rei.
"...Acu bica ngabisin nih!" Kataku sambil mengunyah makanannya.
"Onee-chan, jangan ngomong sambil makan. Kita diajarkan begitu kan?" Kata Rei.
(Ini sebenarnya yang mana sih kakaknya dan adiknya?) Kataku dalam hati.
"Iya.." Kataku setelah menelan makanan yang tadi kukunyah.
Setelah selesai, aku dan Rei cuci piringnya dulu, lalu ke kamar tidur masing-masing. Dan tidur.
-Bersambung-
-----------------------------------------------------------
SHIOTA desu!
Akhirnya bagian yang ini selesai.... Dapat inspirasi lebih susah daripada yang kukira.Sampai jumpa di bagian selanjutnya!
Dari, SHIOTA Mai

YOU ARE READING
OTAMator
Fiksi RemajaTsunemori Rina, satu-satunya murid pindahan dari Jepang, dan kini di Indonesia karena ingin tinggal bersama adiknya, tetapi tujuan utamanya adalah... Main game sepuasnya?! Tak terlalu peduli dengan sekolah, mula-mulanya dia sering bolos dengan ala...