Chapter 15 : It's Just The Beginning

4 1 0
                                    

Identitas sebenarnya dari penguntitnya adalah...?!

"Akhirnya... aku sampai... disini.." Kataku sambil ngos-ngosan.

"...Parkiran?" Tanya Annisa dan Melinda bingung.

"Kata Shinjurou, ia melihat mobilnya... Mungkin penguntitnya bermaksud kabur." Jawabku.

Tapi...

(Dimana Kouno-kun dan Shinjurou?) Kataku dalam hati.

"...Aku enggak bisa teriak disini..." Kataku

"Tsuki—" Aku langsung menutupi mulut Annisa.

"Annisa.. Shuush.. Penguntitnya mungkin masih di area ini.." Bisikku ke Annisa.

"...O-Oh... Iya juga sih. Maaf." Bisik Annisa balik.

"Melinda? Kamu melihat sesuatu?" Tanya Annisa.

"Enggak.... Kalau kalian?" Tanya Melinda balik.

Aku dan Annisa menggeleng-geleng kepala. Intuisiku bilang sih mereka disini.... Kadang memang tak bisa dipercaya deh, intuisi tuh.

Justru mencurigakan kalau sepi begini... Teriak juga ga bisa, karena disini mungkin ada teman-teman si penguntit. Terus, kita suruh gimana..? Ya kali aja mesti nyari buta-buta.

Iish... Benar-benar... Mereka kemana sih, ano baka tachi?!

"...Aku bakal teriak. Kalau kalian menyadari ada sesuatu atau seseorang, langsung kabur. Aku di belakang, mengikuti kalian." Kataku.

"...3..."

"...2..."

"...1..."

"OI BAKA! SANG PENGUNTIT! GUA UDAH KESAL YA! MAU GUA JITAK?! MAU GUA IRIS-IRIS BUAT MASAKAN ADEK GUA?! KALAU GA KELUAR DALAM HITUNGAN 3.. GUA SUMPAHIN.... MUSIBAH BUAT LU DAN TEMAN-TEMAN JADI-JADIAN LU." Aku teriak sekencang mungkin.

"...DAN KALAU MISALNYA.. KOUNO-KUN DAN SHINJUROU DI TANGAN KALIAN DAN TAK BALIK, GUA PANGGIL SEMUA TEMAN COWO GUA YANG SUKA BERANTEM AMA TENTARA AD DAN AU! MASIH MAU BERSEMBUNYI?!" Teriakku lagi.

"...Gua rela habisin satu sekolah ini demi menyelamati teman-teman dari satu penguntit yang begitu tololnya dan hanya bisa putus asa.... Hahaha! KELUAR GA SEKARANG?" Dengan sinis, sarkasm, dan kebencian... Aku mengatakan itu.

"... Rina, kabur dari situ!" Teriak Annisa.

"Heh?" Kataku bingung.

(Sial! Granat!) Kataku dalam hati.

Aku langsung mundur secepat mungkin, dan bersembunyi di lorong bareng Annisa dan Melinda.

(Ternyata bom cahaya... Bikin aku jantungan aja...) Kataku dalam hati.

".........Aku..... Sangat marah sekarang...." Kataku penuh dengan kemarahan.

"...Kita ke ruang PA." Kataku ke Annisa dan Melinda.

Kita mundur dan aku meminta izin dari guru untuk menggunakan ruang PA untuk situasi darurat. Gurunya menanyakan banyak hal dan aku menjawab sejujurnya.

Tanpa menanya lagi, dia langsung mengasih kita kunci ke ruang PA.

Aku akan coba bujuk sekali lagi..!

"Udah siap semuanya?" Tanyaku.

"Broadcasting system, tak ada masalah." Kata Melinda.

"Kapanpun oke!" Kata Annisa.

Saatnya aku minta Kouno-kun dan Shinjurou balik!

*suara bel darurat*

[Untuk semua murid, staf, dan guru, mohon tinggalkan sekolah segera. Ini adalah situasi darurat. Aku ulang, untuk semua murid, staf, dan guru, mohon tinggalkan sekolah segera. Ini adalah situasi darurat. Sekolah ini telah dimasuki oleh teroris, dan mereka takkan segan-segan membunuh siapapun. Tolong tinggalkan sekolah ini segera.]

OTAMatorWhere stories live. Discover now