"...Kenapa aku tidak bisa ingat apapun selain nama dan penampilan dia waktu itu?" Kataku lalu menghela napas.
"...Sekarang ngapain ya... Oh, aku keluar belanja deh." Kataku.
"Rei!!" Panggilku ke Rei.
"Nani, onee-chan? Ima isogashi dakedo.." Kata Rei.
"Uhmm... Mau ikut onee-chan tidak? Onee-chan mau ke mall. Mau belanja." Kataku.
"Belanja.. Hmm.. Ikut deh. Tunggu ya, setelah ini kuganti baju." Kata Rei.
"Aku juga ganti baju dulu deh..." Kataku.
Tiap kali, dan berulang... Kenapa DIA muncul di pikiranku?! Sialan.. Sekali saja dia di pikiranku, aku langsung dapat firasat buruk..
Dan akan ketemu dia entah dimana. Kebetulannya tak terasa seperti kebetulan... Seperti yang tidak logis sebenarnya logis.
(Argghhh!! Sudahlah, Rina! Sekarang urusin belanja dengan Rei! Baju, baju, baju yang paling pas... Ah ini! Cocok lagi sama jeansnya.. Hihi.) Kataku dalam hati.
"Rei! Kamu sudah selesai ganti baju??" Tanyaku.
"Belum!" Teriak Rei dari kamarnya.
15 menit kemudian...
"Ah.. Sudah.." Kata Rei.
"Biar aku tebak. Pasti kamu kesulitan milih mau pakai yang mana... Ya kan?" Kataku dengan senyuman.
"Iya... Onee-chan enak ya selesai 5 menit..." Kata Rei.
"Ya aku milihnya yang simple..." Kataku.
(Padahal aku sedikit kesulitan nyari yang 'simple'... ) Kataku dalam hati.
"... Kamu pakai sepatumu dulu, onee-chan mau nelpon seseorang dulu." Kataku.
"Ok.." Kata Rei.
*mengetik nomor di hp*
[Iya, Rina-sama?] Kata Kusanagi di telpon.
"..Tolong jaga rumahnya. Aku dan Rei mau belanja di mall. Dan tolong bilang ke yang lain tak usah ada yang ikutin kita ke mall, ngerti?" Kataku.
[Mengerti, Rina-sama. Itulah katanya.] Kata Kusanagi.
[Awhh, padahal kita semua mau ikut dengan Rina-sama... ] Kata Yuuto dan yang lain.
"KORA! Jaganya yang benar ya. Kalau sampai ada yang lewat, dan kalian diam... Siap-siap ke neraka." Kataku.
[I-Iya, Rina-sama!] Kata semua penjaganya kecuali Kusanagi.
[...Sore ja, hitsureshimasu, Rina-sama.] Kata Kusanagi, lalu ia memutuskan telponnya.
"...*menghela napas*.. Kadang aku tak biasa dengan hal seperti ini.." Kataku.
"Sudah selesai telponnya, onee-chan?" Tanya Rei.
"Ah, sudah. Kakak pakai sepatu dulu, jadi tungguin di luar pagar ya." Kataku.
"Iyaaaa... " Kata Rei.
Selesai memakai sepatu, aku mengunci pintunya, dan langsung pergi dengan Rei yang tadi menunggu di luar pagar. Sepertinya tak ada yang harus kukhawatirkan...
(...Tapi, kenapa firasat burukku ini tak mau hilang...??) Kataku dalam hati.
Firasat juga tak selalu benar... Tapi.. Tetap saja ada sesuatu yang mengangguku.. Apaan ya?
YOU ARE READING
OTAMator
Novela JuvenilTsunemori Rina, satu-satunya murid pindahan dari Jepang, dan kini di Indonesia karena ingin tinggal bersama adiknya, tetapi tujuan utamanya adalah... Main game sepuasnya?! Tak terlalu peduli dengan sekolah, mula-mulanya dia sering bolos dengan ala...