Chapter 11

4.4K 213 25
                                    

Ps: Belum di revisi, mohon dimaklumi ya :)

***

RAISA'S POV

aku menatapnya dengan tatapan bingung namun dengan cepat aku kembali mengatur mimik wajahku ke tatapan datar "siapa pun dia itu bukan urusan lo"lalu aku kembali berjalan melewatinya namun baru saja kakiku melangkah untuk meninggalkannya tiba tiba aku tersandung oleh sesuatu hingga berhasil membuatku terjatuh di lantai

Seseorang yang telah mengandung kakiku dengan sengaja itu melangkahkan kakinya ke hadapanku yang sedang terduduk di lantai.kepalaku yang tertunduk terangkat dengan paksa oleh iblis yang ada di hadapanku.
"Elo dah bikin mood gue hancur karna keributan yang lo buat di sekolah tadi,jadi sebagai bayarannya besok gue bakal bikin lo di permalukan di depan semua orang"kalimatnya di akhiri dengan senyum miring yang membuatku mual jika aku melihatnya terlalu lama

Aku terdiam setelah mendengar kalimat itu sementara dia sudah bangkit dari posisi jongkoknya dan meninggalkanku yang masih terdiam dengan beribu pertanyaan yang melintas di pikiranku.setelah sibuk dalam pikiranku sendiri aku pun bangkit dan memilih untuk kembali ke kamarku.

Setelah sampai di kamar tanpa pikir panjang aku langsung membanting tubuhku di kasur empukku.pandanganku sekarang tertuju pada atap putih yang ada di atas kepalaku.kalimat yang di ucapkan oleh manusia tanpa budi pekerti itu seakan akan menggema di gendang telingaku.kalimat itu berhasil membuatku hayut dalam beribu pertanyaan tanpa jawaban."apa maksudnya tadi? Apa jangan jangan dia bakal kasi tau ke semua orang kalo aku anak pembantu yang kerja di rumah dia"

Aku membalikan badanku "kalo memang bener itu berarti aku harus siap mental mulai sekarang"

********

Sang mentari telah menyambut hariku,namun perasaanku merasakan kalo hariku ini tidak akan secerah sang mentari tersebut.dengan tidak bersemangat aku keluar dari kamarku dengan tubuhku yang telah di balut oleh seragam sekolah.kulangkahkan kakiku menuju pintu yang sudah terbuka lebar,namun sebelum aku melewati pintu itu pandanganku tertuju pada meja makan yang hanya di duduki oleh nyonya rosa

"Loh cowok brangasan itu kok gak ada? Apa jangan dia belum bangun? Tapi ini kan dah jam setengah tujuh jadi gak mungkin dia masih tidur,apa jangan jangan dia sekolah lebih awal buat ngebeberin rahasia aku?"

Semua pertanyaan itu datang ke pikiranku tanpa diundang,tapi jika memang khrisna berangkat sekolah lebih awal untuk menyebarkan rahasiaku itu tak masalah untukku.aku tidak boleh malu pada pekerjaan ibuku dan aku juga sudah mengumpulkan semua mentalku jadi aku rasa aku akan baik baik saja.

Setelah menaiki bus beberapa menit akhirnya aku sampai di tempat ku menuntut ilmu ini.ku telusuri lorong yang penuh dengan kesibukan semua orang ini.yang terlihat di penglihatan ku hanyalah suasana yang terlihat baik baik saja.tidak ada bisikan seseorang yang menyindir telingaku.dan setelah menyaksikan semua itu aku mulai merasa lega.

"Gak terjadi apapun,mungkin kehawatiranku saja yang menggangguku"batinku

Setelah menginjaki kaki di setiap koridor sekolah akhirnya aku sampai di kelasku,namun anehnya pintu kelasnya tertutup rapat,padahal ini belum jam masuk kelas tapi entah kenapa pintu kelasnya telah tertutup hingga membuatku tidak dapat melihat situasi dalam kelas.tangan kananku terangkat dan membuka pintu yang menghalangi penglihatan ku untuk melihat isi dalam kelas.

Tangan kananku telah berhasil membuka pintu yang tertutup itu

BUGHT

Bad Boy And Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang