Bagian 8 (move on)

113 3 0
                                    

Angel's POV

Jantung Angel mencelos saat melihat apa yang dilihat oleh mata kepala Angel sendiri. Angel melihat jelas orang yang sedang duduk disana, ya Angel sangat mengenal dua orang itu. Rian dan Anita.

"Kir, pindah aja yu jangan makan disini gue udah kenyang mumpung kita belum mesen" sahutku.

"Lho ke.."

"Lo mau ikut gue atau mau pulang sendiri? Kalo lo mau tetep disini ya terserah, gue mau keluar dari sini" kataku sedikit menaikkan suaraku.

"Okeokee" jawab Kirana.

Rian's POV

Aku seperti mengenal suara orang tadi, tapi siapa? Rian pun menoleh kearah suara tersebut, mata Rian membelalak melihat Angel ada disana sedang melihat ke arahnya. Angel menatapnya dengan tatapan tajam, tak ada senyum yang mengembang di bibirnya itu. Dia seperti orang marah, aku tersadar dan mengerti kenapa Angel marah. Saat ini aku sedang makan berdua dengan Anita, dan Anita sedang menyender di dadaku dan tanganku merangkul Anita. Rian mengacak rambutnya kesal.

"Ada apa?" tanya Anita, "lho itu bukannya Angel dan Kirana ya?" tanya Anita lagi.

Aku hanya mengangguk pasrah, aku tidak tau harus berbuat apa. Meninggalkan Anita dan mengejar Angel atau membiarkan Angel dan menjelaskannya saat di apartment nanti? Tak mungkin kalau aku meninggalkan Anita sendirian, pria macam apa aku meninggalkan wanita sendirian. Tapi aku ingin mengejar Angel,

"Rian?" kata Anita.

"Riannn, kamu mikirin apaa sih?" tanya Anita lagi.

"Tidak mikir apa-apa, memangnya kenapa?" kataku

"Kamu kayak lagi mikirin sesuatu," ujar Anita.

"Perasaan kamu aja kali, kita pulang yuk udah sore" sahutku sambil melihat jam tanganku.

Anita hanya mengangguk dan mengiyakan ajakanku.

Kirana's POV

Saat ini Angel sedang berada di apartment ku, setelah melihat Rian dan Anita tadi Angel tampak murung dan meminta kalau dia ingin menginap di apartmentku.

"Ngel minum dulu" aku menyodorkan secangkir coklat panas untuk menenangkan pikiran Angel.

"Makasih Kir," kata Angel lalu meraih cangkir yang kuberi.

Aku tidak tega, sedari pulang dari mall Angel hanya menangis. Di mobil pun Angel tak berkata apa-apa, dia hanya bilang "gue gapapa tenang aja" aku sangat sangat mengerti dia, dia sedang tidak baik-baik saja. Dia sedang patah hati, Angel tak pernah berpacaran sebelumnya dibandingkan aku. Angel bahkan sempat membenci laki-laki karna yang ia ketahui laki-laki hanya membuatnya patah hati saja. Baru saja ia memulai jatuh cinta, mulai menyayangi seseorang, mulai menyukai pria, tetapi dia juga langsung merasakan sakitnya patah hati. Sungguh aku tidak tega, batin Kirana.

"Kir, kita ke club yu" ujar Angel membuyarkan lamunanku.

"Lo.., lo yakin Ngel? Kenapa tiba-tiba?" tanyaku hati-hati.

"Gue pengen nenangin pikiran, mungkin disana gue bisa tenang" ujarnya lagi.

"Nggak Ngel, gue takut kalo lo disana lo ke bawa pengaruh negatif suasana club" kataku.

"Sekali ini aja Kir, ya boleh ya?" kata Angel memelas.

Aku hanya mengangguk dan Angel tersenyum.

Author's POV

Kami berdua sedang dalam perjalanan ke club, Kirana masih bingung harus berbuat apa. Tak seharusnya dia bingung padahal sudah tau apa yang harus dilakukannya.

Comeback To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang