Angel's POV
Tak terasa matahari sudah keluar dari persembunyiannya dan menampakkan dirinya. Ku buka mataku dan kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul set9 aku pun langsung beranjak dari tempat tidur dan panik. Bagaimana tidak? Quiz Mrs. Jennet dimulai jam 9lewat10menit cuma ada waktu 40menit lagi, aku pun mencari iphone ku sudah banyak BBM,telpon,sms,line,wa,dari Kirana aku pun langsung membalas tapi Kirana menelpon ku "Hal.." "heh lo kemana aja, daritadi gue bbm, telpon, wa, line, sms gaada yang dibales diangkat satupun lo kemana? Mati ditelen bumi atau gimana hah?" omel Kirana, "iya maap maap gue kesiangan. Lu dimana?" kataku "gue diparkiran apartment lu buruan turun! Gapake lama" kata Kirana masih marah "gue belum mandi lu masuk ke apartment gue ajaa passwordnya 0000 byee" aku pun langsung menutup telpon Kirana. Dan langsung berlari ke kamar mandi.Kirana's POV
"Emang kebiasaan si Angel dari dulu gaberubah2 masih aja kesiangan alhasil nyusahin gue kayak gini gatau apa macetnya jakarta tuh kayak apa" gerutu Kirana sepanjang jalan menuju apartment Angel dan dia tidak menyadari melewati seorang laki-laki yang melihatnya ke arahnya bingung dan Kirana langsung memencet pass apartment Angel dan masuk. "Angelllll!!!!" teriak Kirana "Yaaaa gue dikamar mandi bentarrr bentar lagi beres Kir tunggu bentar" jawab Angel tak kalah kerasnya "Gue laper lo punya apaa hah?" tanya Kirana "di kulkas cari aja kalo gasalah masih ada sandwich" kataku.Rian's POV
Lah itu orang kenapa marah-marah sendiri sambil jalan gila kali ya itu orang ih stress, batinku. Ku lihat orang yang tadi memasuki apartment-nya Angel, ah mungkin teman Angel pikirku. Aku pun bergegas mengunci apartment ku dan keluar menuju mobil ku.Author's POV
Angel pun lega saat sampai di kampus ternyata Mrs. Jennet masih terkena macet dijalan, "Untung lu Mrs. Jennet masih dijalan kena macet gue berdoa sih supaya gamasuk kelas gajadi quiznya" kata Kirana aku pun diam tak menjawab. "Ngel" "woiiiiiiii" "kenapa?" kataku singkat "lo lamunin paan?" kata Kirana "Rian" jawabku singkat."Rian siapa? Cowo baru lo? Gebetan baru lo? Sejak kapan jadian? Udah jadian? Kenal pas kapan? Gimana ceritanya?" tanya Kirana tak mau kalah "yaampun lu nanya satu-satu bisa gak gausah berderet gituuuu" kataku kesal "ya gue kaget lu gabiasanya bahkan gapernah mikirin cowo gitu wkwk" kata Kirana mengejek ku "kurang ajar lu ah" kataku sambil memukul buku kearah Kirana "maap maap sakit tau yaudah ceritanya gimana?" aku pun menceritakannya kepada Kirana dan Kirana menatapku seolah-olah aku mengarang semua ceritanya. "Sumpah lo? Demi apa?" kata Kirana masih tak percaya "yaampun Kir demi Allah dehhh ngapain gue boong? Dia tinggal di sebelah apartment yang gua pernah bilang udah lama gak ditempatin yang pengen lu tempatin tapi gadibolehin bokap lu" kataku meyakinkan Kirana pun mengangguk sambil ber oh ria.
Quiz ku selesai aku agak kesulitan menjawab tapi untungnya aku punya sahabat yang jeniusnya ya mungkin bisa dibilang kayak albert einstein gitu, walaupun dia bandel suka cabut-cabutan tapi heran gue kenapa dia bisa sepinter itu hahaha. Sepulang kuliah kita gak langsung pulang seperti biasa kita mampir ke cafe What's Up di daerah Margonda. Sesampainya disana aku dan Kirana langsung memesan.
Tak merasa udah mau sore ya emang udah sore sih udah jam 5 hehe, "Kir gue ke toilet bentar ya" kataku dan Kirana pun mengangguk. Setelah aku ke toilet aku mencuci tanganku, "Angel" kata orang disebelah ku. "Haii Nit, disini juga. Sama siapa?" kataku pada Anita "sama doi hehe,lu sama siapa?" kata Anita "wah? Doi? Siapa? Kenalin lah gapernah cerita-cerita nih ahh" kataku "bukan doi sih cuma lagi deket ajaa hehe tapi udah agak renggang udah jadi temen aja gitu" katanya "ah tapi lo masih sayang kan?" godaku "ah apaan sih Ngel" katanya malu malu "hahaha yaudah gue dulua ya udah ditungguin Kirana mau balik" kataku pamitan "okey hati-hati yaa" kata Anita "lo juga yaa" sahutku dan meninggalkan Anita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback To You
RomanceLaki-laki bertubuh tinggi, badan yang tegap, dengan tatapan tajam setajam elang ternyata mempunyai hati yang sangat baik. Pesonanya sungguh luar biasa, apakah dengan waktu singkat aku dapat menyukainya? Atau aku dapat membuatnya menyukaiku? Ah mungk...