"Aku tau tentangmu Ngel, dan kamu juga pasti tau tentangku"
"Jangan sotau! Aku gasuka orang sotau," ujar Angel.
"Dengerin penjelasan aku dulu, aku gak kayak yang kamu pikirin Ngel. Aku udah gaada apa-apa lagi sama Anita aku berani sumpah demi kamu," kata Rian sambil memegang tanganku.
"Udah gaada apa-apa lagi, tapi kamu masih sayang kan sama Anita?" kataku mencoba melepaskan tangan Rian dan berhasil(yeay).
Rian terdiam, lagi-lagi ia skakmat. Lagi-lagi ia ketauan, pertama sama Kirana dan kedua sama Angel. Memang keduanya tak jauh beda, kepribadian mereka hampir sama.
"Kenapa kamu gak jawab? Bener kan apa kata aku tadi? Bener kan kamu masih sayang sama Anita?" tanya Angel lagi.
"Kamu tau darimana?" tanya Rian balik.
"Gausah tau aku tau darimana, aku cewe yan, aku juga tau. Aku bisa ngeliat dari mata kamu, aku bisa liat dari sikap kamu waktu di restoran waktu itu, gimana cara kamu ngeperlakuin dia. Oh ralat, bukan gimana cara kamu ngeperlakuin dia, ya tapi emang kamu pengen ngelakuin itu sama dia."
"Ngel.."
"Ya emang bener sih ya seandainya aja aku gak maksa Kirana buat ke restoran itu pasti kamu gaperlu ngumpet-ngumpet ngelakuin gitu ke Anita. Oh bukan ngumpet-ngumpet, emm bagaimana ya pokoknya kalo aku gak kesana pasti kamu juga gabakalan ke ganggu. Ya kan?" kata Angel lirih.
"Kamu jahat yan, kamu jahat! Aku kira kamu cowo baik-baik ternyata kamu gak beda jauh sama kata BAJINGAN! Gajauh beda!" kata Angel menekankan kata-kata bajingannya. Angel menunduk menangis, tak seharusnya ia menangis tak seharusnya air matanya keluar dari tempat persembunyiannya. Ya sekarang dia terlihat lemah, dia terlihat lemah di depan Rian!
"Ngel liat aku" kata Rian mengangkat wajahku, "maaf maaf maafkan aku. Aku tau aku salah, gak seharusnya aku kayak gini. Aku sayang kamu Ngel, aku suka sama kamu" kata Rian lemah.
"Tapi kamu sayang juga kan sama Anita? Jadi secara gak langsung kamu sayang sama 2 orang? Gak adil yan" kata Angel dan airmatanya pun semakin deras. Sialan!
"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf sama kamu. Aku cuma bisa ngomong maaf, ya aku tau maafin seseorang tuh gak gampang apalagi kayak aku. Tapi percaya aku Ngel, percaya aku. Aku sayang sama kamu, aku gak mau keilangan kamu."
"Tapi kalo emang kamu udah nyaman sama Regi, kalo emang Regi lebih baik dan lebih segala-galanya dari aku. Yaudah gapapa, dan kalo kamu mau tinggalin aku dan bersama Regi aku pun gapapa karna ini semua kesalahanku. Aku yang egois, aku yang cuma mentingin perasaan aku doang tapi gak mikirin perasaan kamu. Aku ngerasain rasa sakit hatinya kamu waktu kamu liat aku duaan sama Anita di restoran itu, aku bisa liat kilat emosi kamu dari tatapan tajam kamu ke aku waktu itu, tapi aku berani sumpah mulai dari situ aku sadar aku cuma ditutupin sama rasa sayang aku sama Anita, aku memang belum bisa moveon sepenuhnya dari Anita. Tapi aku tersadar, kalo Anita itu gapernah ada buat aku tapi yang selalu ada buat aku itu kamu. Kamu yang selalu ada di sisi aku kalo aku butuhin kamu, kamu yang selalu bantu aku kalo aku minta pertolongan. Dan kamu juga yang ngerawat aku sakit sampe sembuh, bukan Anita atau siapapun. Kamu, kamu orang yang nyadarin aku. Kamu yang bikin aku moveon, kamu yang bikin aku ngebuka hati aku buat orang lain setelah 3taun ini aku moveon dan baru berhasil pas aku kenal dekat kamu"
Tangis Angel semakin pecah, air mata yang keluar sangatlah deras. Angel masih terdiam dengan kata-kata Rian, Angel masih mencerna kata-kata Rian.
"Maafkan ak.." kata-kata Angel terputus, karna Rian sudah membungkam bibir Angel dengan bibirnya. Ciuman Rian lembut, mengirimi banyak perkataan maaf dan kata-kata lainnya yang belum sempat ia katakan. Dinding pertahanan Angel untuk moveon runtuh, sungguh ia tak bisa membohongi dirinya sendiri kalo dia tidak merindukan Rian. Itu sangat bohong besar, tak mungkin kalo Angel tak merindukan Rian tapi dirinya selalu saja melamunkan Rian. Pikirannya selama ini selalu dipenuhi laki-laki itu. Angel pun masih terdiam tak membalas ciuman Rian, Rian melepaskan ciumannya.
"Kamu gak perlu minta maaf Ngel, kamu gak salah ini kesalahan aku. Biar aku yang nanggung resikonya, dan kalo kamu mau tinggalin aku dan memilih Regi. Tak apa, tinggalkan aku saja kalo itu memang perlu." kata Rian tersenyum.
"Nggak yan, nggak! Aku sama Regi gak ada apa-apa, kami hanya sebatas teman. Aku tak menyukainya, aku menyukai.." tangis Angel semakin deras hingga sesegukkan.
Rian menarik tubuh Angel mendekat, Rian memeluk Angel berniat supaya tangis Angel berhenti. Namun salah, tangis Angel semakin pecah di dada Rian. Angel sangat merindukan Rian, sangat merindukan pelukan Rian yang seperti ini. Sungguh Angel merindukan Rian!
"Maafkan aku yan, ma..maafkan a..ku, a..ku u..u..uda..hh berpikiran ne..ga..ti.f tentang ka..ka..muu" kata Angel disela-sela tangisannya.
"Tak apa, itu tidak menjadi masalah bagiku Ngel." ucap Rian mengelus punggung Angel.
"Ayo kita masuk, sudah larut malam tak bagus angin malam. Disini pun sudah mulai dingin," kata Rian melepaskan pelukannya.
Aku hanya mengangguk dan berjalan, Rian merangkulku. Aku benar-benar merasakan kerinduan Rian sama aku, dan mungkin sebaliknya. Aku merasa bersalah sudah mengira Rian macam-macam, sudah mengira Rian balikan dengan Anita, sudah mengira Rian lebih milih Anita dibandingkan aku.
Angel sampai di apartmentnya, Rian mengantarnya sampai ke dalam kamarnya dengan selamat.
"Tidurlah, kau terlihat sangat lelah" kata Rian tersenyum.
"Temani aku disini, setidaknya sampai aku tertidur" kata Angel manja.
"Baiklah, selamanya pun tak masalah" kata Rian mengedipkan sebelah matanya.
"Dasar mesum!" pekikku dan melemparkan boneka ke arahnya.
"Seberapa sering kau menangis Ngel, sampai-sampai matamu sembab seperti ini?" tanya Rian.
"Ini semua gara-gara kamu" jawab Angel.
"Maafkan aku, jangan pernah menangis lagi karna ku ngel" ujar Rian tersenyum. Angel hanya mengangguk.
"Baiklah sekarang tidurlah, ku matikan lampunya"
"Jangan!" kata Angel cepat.
"Kenapa?" tanya Rian.
"Nggak aku gamau dimatiin, aku takut gelap" kata Angel lirih.
"Nggak apa-apa, aku ada disini nemenin kamu. Kamu gausah takut, lagian tidur juga gak bagus lampunya menyala. Terus buat apa kamu punya lampu tidur tapi tak pernah dipakai?" tanya Rian lagi.
"Ya karna aku takut"
"Yaudah sekarang tidurlah," kata Rian tersenyum.
Angel mendekat ke Rian semakin dekat, "kenapa?" tanya Rian.
"Aku takut ah, nyalain aja yan lampunya"
"Gausah takut, ayo tidur" kata Rian memelukku. Aku hanya mengangguk pelan.
Cukup sekian dulu cerita sayaaa:) vote dan commentnya ya sayang mwaaa:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback To You
RomanceLaki-laki bertubuh tinggi, badan yang tegap, dengan tatapan tajam setajam elang ternyata mempunyai hati yang sangat baik. Pesonanya sungguh luar biasa, apakah dengan waktu singkat aku dapat menyukainya? Atau aku dapat membuatnya menyukaiku? Ah mungk...