Bagian 17 - hati yang sedih

104 1 0
                                    

Rian's POV

Kini dirinya sudah berada di dalam mobil bersama Anita, ingin rasanya Rian masuk kembali ke dalam ICU namun Anita mencegahnya. Pikirannya sangat kacau, ingin sekali Rian menemui Angel, melihat keadaan Angel, memeluk Angel.

"Rian.." panggil Anita membuyarkan lamunanku.

"Ada apa? Jangan terlalu dipikirkan omongan Kirana tadi, Kirana emang gitu dari dulu gak pernah berubah. Dia berbicara tapi gapernah mikirin perasaan orang lain" ujar Anita.

"Bukan urusanmu" sahut Rian dingin.

"Kamu kenapa jadi tiba-tiba cuek gitu sama aku hah? Cuma gara-gara omongan Kirana terus kamu jadi berubah ke aku gitu? Apa salah aku? Aku salah bilang kayak gitu tadi ke Kirana? Toh emang aku bener kok" tanya Anita sewot.

"DIAM!" ucap Rian menaikkan suaranya.

"Gak aku gaakan diem, aku mau nanya sama kamu apa aku salah ngomong gitu ke Kirana?"

"Kamu gak seharusnya ngomong gitu ke Kirana apalagi di depan Angel yang lagi kritis! Apa pantes kamu debat di depan orang lagi kritis?!" kata Rian geram.

"Kenapa emang? Apanya yang gak seharusnya? Toh keadaan Angel biasa-biasa aja fine-fine aja kan? Dia cuma tidur koma aja" jawab Anita.

"Dia bukan cuma tidur tenang Nit! Angel kritis! Dan kamu bilang fine-fine aja? Kamu punya hati gak sih?" ujar Rian emosi.

"Yaelah yan, dia cuma koma ya biarin aja. Lagian walaupun kamu jenguk tiap hari pun apa Angel bisa bangun? Dia udah koma hampir 2bulan, apa masih ada kesempatan buat sadar? Kecil kemungkinannya, paling juga bentar lagi dia mati" jawab Anita ringan.

Rian menepikan mobilnya mendadak membuat Anita kaget dan hampir terpentok kaca.

"Rian kamu kenapa ber..." ucapan Anita dipotong oleh Rian.

"Jaga ya omongan kamu Nit, kamu siapanya Angel emang berhak bilang kalo ke mungkin Angel bangun itu kecil?" tanya Rian berapi-api.

"Udah jelas ian, bahkan dokter pun bilang gitu kan? Dimana letak kesalahan aku ngomong coba? Dimana?" tanya Anita balik.

"Turun dari mobil aku, sekarang" ucap Rian mereda.

"Kamu mau nurunin aku di.."

"TURUN! Dan jangan pernah kamu nunjukkin muka kamu di hadapan aku" jawab Rian teriak.

"Kamu.."

"Iya, aku mau putus sama kamu aku mau kita udahan kita udah gak sejalan" jawab Rian.

"Tapi kenapa yan?" tanya Anita meneteskan air mata.

"Aku udah cape sama sifat kamu, aku kasih kamu kesempatan tapi kamu gak berubah. Mending turun sekarang" jawab Rian dan membuka kunci.

"Rian, aku minta maaf" ucap Anita menangis.

"Turun sekarang!" sahut Rian. Anita menurutinya keluar dari mobil Rian dan akupun melajukan mobil dengan cepat menuju kantorku.

"Liat saja Rian, kamu akan nyesel!" teriak Anita frustasi.

30 menit kemudian...

Aku sudah berada di kantorku sekarang, sungguh aku tak fokus dengan kerjaan ku sekarang. Pikiranku tertuju pada Angel terus, Rian mengacak rambutnya geram.

"Lo kenapa?" tanya Antop asistenku termasuk sahabatku juga.

"Angel,"

"Angel? Angel siapa? Angel.. Angel, kayak familiar di kuping gue" kata Antop berfikir.

Comeback To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang