Aku begitu merindukan dirinya yang selalu menenangkan ku dengan senyumannya, yang selalu membuatku nyaman bila ia berada di sampingku. Apa salahku sampai-sampai ia tak mau memberitahu ku sedikit pun kalau dia sudah keluar dari rumah sakit? Aku mencarinya ke rumah sakit namun tak ada, ke apartment Anita pun tak ada, ke apartment Regi pun tak ada.
Aku mencarinya dirumah orangtuanya, namun orangtuanya bilang kalau Angel ada di luar negeri, di rumah neneknya. Kenapa Angel tiba-tiba pergi ke luar negeri tanpa memberi ku kabar? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa aku melakukan kesalahan padanya?
Ya, mungkin memang benar aku melakukan kesalahan padanya, aku kembali lagi padanya. Padahal aku mendekati Angel, kini aku sadar aku sangat kehilangan Angel. Aku ingin ia berada di sisiku lagi menemaniku hari-hari ku, aku ingin seperti dulu lagi tanpa ada orang lain. Namun sekarang sudah terlambat, Angel sudah meninggalkan aku untuk selamanya dan mungkin ia tidak akan menemuiku lagi.
Pikiran ku sangat kacau ku putuskan untuk pulang lebih awal, jam menunjukkan pukul 10.30 WIB masih sore bahkan kantor tutup pun jam 19.30 WIB namun kini pikiran ku sangat kacau, di fikiran ku hanyalah Angel dan Angel tak ada yang lain.
Aku mengambil barang-barang ku meninggalkan ruangan, "Pak Rian" panggil seseorang memberhentikan ku untuk jalan.
Aku menoleh tak berkata apapun, "Bapak mau kemana?" tanyanya lembut.
"Pulang," jawabku.
"Tapi Pak, jam 11 nanti ada meeting dengan perusahaan kemarin Pak" katanya.
"Batalkan," ucapku singkat.
"Tapi Pak..,"
"Kata saya batalkan ya batalkan, bilang saja saya ada urusan mendadak. Atur saja denganmu" ucapku sinis dan berjalan ke arah parkiran.
••••
Aku memarkirkan mobilku di tempat biasa namun aku melihat masih ada mobil Angel yang terparkir disana, pasti Angel belum berangkat kuliah batinku. Rian keluar dari mobilnya dan setengah berlari masuk ke dalam lift.
Ting.
Pintu lift terbuka segera aku keluar dari lift itu, tubuh ku terpaku melihat siapa yang di sebrang sana. Seorang wanita yang selama ini ku rindukan, yang selama ini memenuhi isi pikiran ku membuatku tak bisa berpikir jernih. Kini diriku bisa melihat Angel dengan jelas, sudah hampir seminggu lebih Rian tak bertemu Angel dirinya sangat merindukan Angel.
"Angel," kataku dan setengah berlari ke arahnya, memeluknya namun Angel tak kunjung membalas pelukan ku.
Aku memeluk Angel erat, seperti tak ingin melepaskannya untuk kedua kalinya, tidak Angel miliknya siapapun tak boleh memiliki Angel selain dirinya.
"Maaf Yan, aku harus buru-buru" ucap Angel mendorong tubuhku sehingga pelukan ku terlepas. Angel berjalan melewati ku, namun ia tak bisa lolos dengan cepat dariku. Aku menahan lengannya dengan tanganku membuat Angel mau tak mau berhenti.
"Kenapa kamu buru-buru Ngel? Aku kangen kamu, apa kamu gak kangen aku?" tanyaku.
"Tidak, aku tidak kangen kamu. Aku harus buru-buru, permisi" jawabnya meninggalkan ku. Hatiku terasa nyeri bagai ditusuk oleh seribu pedang, tubuhku terpaku mendengar jawaban dari mulut Angel bahwa dirinya tak merindukan aku. Apa benar Angel tidak merindukan ku? Apa benar semua perkataan Angel tadi?
••••
Rian menatap langit-langit kamarnya, meratapi nasibnya. Sendirian. Ya satu kata itu yang menonjol dari diriku, aku sendirian, aku kesepian semenjak dia pergi dari hidupku. Kenapa kehilangan Angel lebih menyakitkan dibanding kehilangan Anita dulu? Apa yang sudah Angel lakukan pada dirinya sampai-sampai Rian kacau seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback To You
RomanceLaki-laki bertubuh tinggi, badan yang tegap, dengan tatapan tajam setajam elang ternyata mempunyai hati yang sangat baik. Pesonanya sungguh luar biasa, apakah dengan waktu singkat aku dapat menyukainya? Atau aku dapat membuatnya menyukaiku? Ah mungk...