"kamu kan sekarang udah remaja, kamu gak ingat janji ayah dan bunda ke Jany dan ka Alex?"Jany melepaskan pelukannya dari ayahnya dan melihat ke wajah ayahnya yang menampakkan wajah serius
"Janji yang mana yah?"
"Janji ayah dan bunda waktu kamu mau ke Amrik lalu"
Jany langsung memeluk kembali ayahnya
"Jany belum mau tau apa alasan itu yah" jelas Jany tenang
"tapi kamu udah remaja sayang, karena janji ayah dan bunda kalau kamu udah remaja, kami siap memberitahu alasan itu"
"belum sekarang yah, Jany dan ka Alex akan bertanya langsung kalau kami memang sudah ingin mengetahuinya"
"Jany tau itu alasan yang sangat penting bagi ayah dan bunda buat Jany dan ka Alex. Karena itu Jany akan menanyakannya nanti. Nanti saat Jany sudah butuh alasan itu dan saat Jany memang sudah siap mendengarkan alasan itu dari ayah dan bunda" tambah Jany
"baiklah, Kamu bisa bertanya kapanpun itu sayang. Ayah dan bunda sudah siap menjelaskan semuanya.. Maafkan ayah karena dulu memaksa kamu buat mengikuti ayah ke Amerika" jelas ayahnya dengan kasih sayang sambil memeluk Jany erat
"gak yah, ayah gak perlu minta maaf. Jany tau ayah dan bunda ngelakuin ini karena ini yang terbaik buat Jany, buat ka Alex dan buat ayah bunda"
Jany mulai menangis karena ia merasa akan meninggalkan ayahnya kebenua lain sekarang juga. Ayahnya sangat jarang di Indonesia karena memegang penuh kendali di perusahaan pusat di Amerika.
"Udah sayang, masa anak ayah nangis sih" ucap ayahnya yang mengetahui kalau putri nya ini sedang menangis dipelukannya
"Jany janji akan ke sini lagi buat jalan bareng ayah" kata Jany melepaskan pelukannya dari ayahnya
"gak perlu sayang, nanti biar ayah saja yang kesana dan kita bakal jalan bareng sekeluarga"
"beneran yah? Janji?" Jany menaikan jari kelingkingnya ke arah ayahnya dan ayahnya memberikan jari kelingkingnya juga ke jari kelingking Jany
"Janji jari kelingking" teriak Jany senang sedangkan ayahnya hanya tertawa bahagia melihat anaknya yang kini sudah remaja.
"ayo sayang, kamu harus masuk sekarang"
Mereka pun berjalan menyusuri lorong yang mengarah ke pintu masuk pesawat.
Ayahnya langsung mengantar Jany hingga ke tempat duduk Jany di bagian kelas VIP pesawat. Ayahnya punya keleluasaan untuk masuk ke bandara ini karena investasi dari perusahaan milik ViDar.
"Baik-baik disana ya sayang, ayah harus keluar sekarang juga karena pesawat udah mau take off"
"makasih ayah" Jany memeluk ayahnya sebentar dan melihat ayahnya yang sudah meninggalkannya dibalik pintu pesawat yang telah ditutup.
"selamat tinggal Amerika, selamat tinggal ayah, selamat tinggal Niki, selamat tinggal semuanya. Kita akan bertemu lagi disuatu hari" ucap Jany sambil melihat ke arah luar Jendela pesawat yang mulai bergerak perlahan-lahan meninggalkan Amerika.
*****
Jakarta, 07 april 2016
Jany telah tiba di bandara jakarta beberapa menit yang lalu dan langsung disambut pegawai bandara yang telah ayahnya pesan untuk Jany saat setibanya di Bandara.
"Non Jany Violin Darmansyah?" tanya pegawai itu
"iya pak, saya sendiri" jawab Jany tak lupa senyum manisnya

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]
Ficção Adolescente"Aku sangat-sangat mencintainya sampai-sampai dulu aku sempat berpikir akan mengungkapkan kalau aku bukan anak kandung ayah dan bunda agar aku bisa tetap bersama nya bahkan di negara lain sekalipun. Tapi aku masih menyayangi keluarga ini makanya aku...