2

23.9K 827 6
                                        

"De, kamu tunggu sini dulu ya ka Alex mau kesana beli minum" tunjuk Alex ke salah satu penjual dipinggir bandara

"pak, jagain Jani ya"

"Mas Alex gak mau diantar?"

"gak usah pak, jagain Jany aja, saya sebentar saja"

Alex meninggalkan Jany dengan supir pribadinya di kursi penunggu disalah satu sisi bandara.

Alex hanya beralasan untuk pergi membeli minuman karena sebenarnya Alex ingin menangis dan tidak tahan melihat adiknya. Bersusah payah sedari tadi ia menahan air matanya yang serasa sudah diujung pupil tapi karena ada Jany, Alex harus menahannya.

Alex tidak ingin terlihat lemah dihadapan adik yang sangat dicintainya. Alex sangat menyayangi Jany begitupun Jany sangat menyayangi Alex. Alex tau itu, karena itu ia bersusah payah agar airmatanya tidak jatuh dihadapan adiknya.

Dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan yang sedang Jany rasakan sekarang.

Kejadian yang tiba-tiba ini sangat mengguncang diri Alex.

"hanya sebentar saja lex, sebentar! " Alex bergumam pelan memperkuat dirinya

*****

"pak, kita ngapain disini?"

Jany yang duduk mengayun-ayunkan kakinya tiba-tiba bertanya ke pak supir pribadi Alex. Pak supir yang dituju pertanyaan itu hanya menatapnya bingung

"nanti Non Jany tau dari Mas Alex ya" jawabnya dengan bimbang sambil memerhatikan wajah lugu dari anak didepannya

Alex berjalan menuju tempat Jany dan Jany  yang sedari tadi sangat penasaran karena pertanyaan yang sama untuk kedua orang yang berbeda tidak mendapatkan jawaban segera berdiri dari kursi dan menuju Alex.

Alex yang masih setengah jalan lagi sampai di tempat Jany terhenti karena Jany tiba-tiba telah berada didepannya.

"ka Alex, jawab Jany ka. What's wrong? Kenapa kita dibandara? Apa yang Jany dan Ka Alex lakuin disini?"

Alex sadar, Adiknya ini memang pintar. Adiknya yang mempunyai pemikiran dewasa dimana umurnya yang masih sangat kanak-kanak, dimana umur yang masih memikirkan cara bermain tapi tidak dengan adiknya. Jany sangat berbeda. Alex juga sadar dia dan Jany dididik dengan keras dan tekun oleh pengajar suruhan ayahnya. Maka, tidak salah lagi kalau adiknya ini tidak bisa dibohongi disituasi seperti ini.

"Ka, apa? Apa yang terjadi?" Jany mengguncang tubuh Alex hingga Alex tersadar kalau sedari tadi ia hanya memandang wajah adiknya itu

"kita kesana ya de" Alex mengajak Jany untuk kembali ketempat duduk tadi

"sebentar lagi kamu akan tau Jan, kakak gak bisa ngejelasin ke kamu karena kakak sendiri juga belum tau apa yang terjadi. Kita tunggu ya" tambah Alex meyakinkan Jany.

Alex tau apa yang terjadi tapi ia ingin Jany mendengar langsung dari orang yang punya hak untuk memberitaunya, selain itu ia juga takut airmatanya jatuh kalau ia sendiri yang memberitau.

*****

Alex memerhatikan sekeliling bandara karena sudah 15 menit mereka disini tapi belum melihat orang yang ditunggu-tinggu sedari tadi tiba juga.

Alex menangkap rasa penasaran dari adik yang disebelahnya ini.

"Ka Alex, Ayah. Itu ayah ka, ayah udah pulang dari Amerika" teriak Jany karena melihat Ayahnya berjalan menuju mereka. Alex pun kaget melihat Ayahnya berada dibandara karena setaunya bukan Ayah-nya lah yang ditunggu.

"ayaaaaah" Jany berlari ke ayahnya sedangkan Alex terdiam ditempat

Hupp

"aaah, anak ayah udah gede" kata ayahnya yang menggendong Jany sambil berjalan ke tempat dimana Alex berada

I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang