28

10.4K 416 28
                                    

HUT INDONESIA KE-71 🎊🎉
__________________________

"Berapa lama dia disini?" pertanyaan itu kembali menarik Jany keluar dari pikirannya tentang Alex.

"Siapa?" tanya Jany tak mengerti tapi tetap tak melepaskan pandangannya dari arah taman

"Niki" Alex pun begitu, tetap melihat ke arah taman yang sepertinya memang menjadi tempat peralihan mata mereka.

"Gak tau" jawab Jany singkat

"Dia gak ngasih tau kamu?"

"Enggak"

"Kenapa?" pertanyaan Alex itu berhasil membuat Jany melihat Alex sebentar lalu kembali melihat ke taman lagi

"Untuk apa? Kan dia di disini karena ada urusan bisnis keluarganya. Paling-paling kalau udah kelar juga balik lagi ke Amrik" Jelas Jany sambil mencoba menahan nada sinisnya karena emosinya yang entah kenapa mencoba untuk menguasai dirinya saat mendengar Alex mengungkit tentang Niki.

"Kamu" Ucap Alex singkat

Mendengar tanggapan Alex seperti itu, Jany yang merasa tak bisa lagi berbicara tanpa melihat lawan bicaranya saat ia sudah bersusuah payah menahan emosi langsung memutar tubuhnya dan melihat lurus ke arah Alex yang masih tetap fokus ke arah taman.

"Kenapa?"

"Dia disini karena kamu Jan. Bisnis itu hanya alasan sampingannya saja untuk bertemu kamu"

"Apa maksud kakak?" Jany keluar batas. Emosinya sudah tak bisa ditahannya lagi. Sejak tadi, ia susah payah menahan itu semua, tapi Alex yang memaksa ia untuk mengeluarkan nya.

Alex yang menyadari nada Jany yang sudah bercampur emosi tetap bersikap biasa saja tanpa menatap langsung ke arah Jany dan lebih memilih melihat ke taman.

"Aku tau, dia suka sama kamu Jan, bahkan lebih dari kata suka."

"Apa salah? Seorang teman lama mengunjungi teman lamanya juga? Toh dia disini untuk bisnis. Dan aku sudah melupakan kalau dia pernah suka lebih dari teman"

Mendengar kata 'Aku' diantara kalimat Jany, Alex benar-benar yakin kalau Jany sudah dikuasai dengan emosinya sekarang tapi ia tak memerdulikan seperti apa kondisi Jany yang dengan emosinya karena menurutnya, sekaranglah waktu yang tepat untuk mencari kebenaran itu. Pertanyaan yang sedari tadi terus berterbangan disekitar kepalanya.

"Bagi kamu, dia teman lama. Tapi bagi dia, apa kamu tau bagaimana posisi kamu di hidupnya?" Tanya Alex dengan nada menyinggung dan akhirnya membalas tatapan Jany langsung, tapi ada sesuatu yang berhasil membuat Alex terkejut saat melihat kalau Jany diseberang koridor sana sudah dengan tarikkan nafas yang sangat cepat karena emosinya yang sudah menggebu-gebu.

Disisi lain, Mendengar pertanyaan Alex, membuat Jany memelototkan kedua matanya karena ia tak menyangka kalau Alex akan berpikiran seperti itu.

"Melupakan tak akan secepat itu, apalagi saat orang yang ingin dilupakan adalah orang yang juga pernah membuat di setiap tarikkan nafasmu terasa sangat berarti. Kamu sadar itu" tambah Alex dengan nada tenang

"Aku tak pernah berpikiran seperti apa aku diposisi hidup orang lain, apa lagi Niki. Dan aku juga sadar kalau melupakan itu tak secepat menyukai seseorang, but I can , Jany bisa ka Alex!" bentak Jany saat sadar kalau Alex benar-benar sudah terlalu jauh membahas tentang Niki

"Tapi, Apa kakak pernah berpikir, diposisi seperti apa aku dikehidupan kakak? Dan apa kakak tau Siapa yang membuat aku bisa melupakan Niki secepat itu?" tambah nya dengan Emosi yang meluap-luap dan bersyukur karena tak ada orang lain dirumah itu selain mereka berdua hingga Jany bisa berteriak tanpa harus menahannya.

I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang