"Ka Alex, ngomong! Kenapa semua orang diam saat Jany butuh penjelasan?" Teriak Jany histeris yang mengundang tatapan orang-orang yang melewati keluarga Darmansyah tersebut.
"Ka Alex bukan orang yang suka ngelanggar janji. Jari kelingking Ka Alex udah jadi janji ka Alex" Jany terus memandang Alex dengan kecewa.
"Ka Alex janji bakalan jadi kakak yang baik buat Jany, sekarang bagi Jany ka Alex gak baik" Jany menarik nafas yang sesak karena menangis
"Ka Alex gak mau lagi sama-sama Jany. Ka Alex ngebiarin Jany pergi jauh sama ayah keAmerika. Ka Alex gak sayang Jany, Jany benci ka Aleeeex" teriak Jany tambah histeris kecewa marah sedih jadi satu dengan air mata yang saling susul-menyusul.
Deg
Kata-kata Jany menjadi buah panah yang menancap didada Alex. Orang yang paling disayangnya sedunia selain Ayah dan Bunda mengatakan kalau Ia tidak menyayangi Jany dan orang yang paling disayangnya kini mengatakan kalau ia membenci dirinya. Membenci Alex.
Alex yang merasa tidak tahan dengan perkataan Jany segera berjalan cepat menuju Jany yang sedang terduduk lemah dengan tangisan yang tidak ada henti-hentinya.
Alex mempercepat langkahnya dan segera memeluk Jany dan kembali menangis bersama Jany.
"Maafin ka Alex Jan" kalimat pertama yang diucap Alex setelah beberapa menit yang lalu tidak berbicara sedikitpun
"Ka Alex jahat" Jany mendorong Alex mencoba melepaskan rangkulan Alex dari dipundaknya tapi Alex mempererat pelukan itu
"iya Jan, ka Alex emang jahat sama kamu. Kamu pantas benci kakak kok. Tapi kakak mau kamu tau kalau kamu itu orang yang paling kakak sayang, orang yang paling kakak jaga tanpa ayah dan bunda suruh." kata Alex dengan mencoba kembali menahan tangisnya karena jika sekarang ia menangis lagi, ia tidak akan bisa menguatkan adik yang ada dipelukannya sekarang ini.
"tapi kenapa ka Alex gak nahan Jany?"
"Ka Alex gak tau alasan apa dan kenapa kakak gak tahan kamu Jan. Tapi menurut kakak kalau ini baik buat kamu, baik buat kakak dan baik buat ayah bunda."
"iya tapi gak baik buat aku kak" teriak Jany lagi disela-sela tangisnya dan melepaskan pelukannya dari Alex dengan keras hingga Alex merasakan sakit di pundaknya karena dorongan Jany barusan.
"......"
"Kakak hanya mikir kebaikan buat ka Alex, ayah dan bunda aja. Apa kakak mikir buat kebaikan aku?"
Deg
Alex lebih kaget lagi sekarang. Jany tidak pernah menyebutkan dirinya sendiri sebagai "aku" biasanya Jany sering menyebutkan dirinya dengan kata "Jany".
*****
Alex terdiam melihat Jany yang kembali menangis dan menunduk. Ayah dan bunda nya juga sedang menangis disamping mereka melihat kedua anaknya kini menangis seperti itu dihadapan mereka.
Tangisan kecewa yang tidak pernah muncul selama Alex dan Jany tumbuh, tangisan yang tidak diinginkan keluarga Darmansyah ada akhirnya sekarang nampak jelas dihadapan mereka.
"nyonya, tuan maafkan saya, tapi baru saja pegawai bandara memberitahukan kalau pesawat akan segera berangkat dan tuan dan non Jany diharapkan segera masuk" kata supir Alex
Ke empat orang itu segera melihat ke arah suara dan dijawab dengan anggukan ayah Alex.
"yah, Jany mau tau apa alasan ayah ngajak Jany ke Amerika tanpa bunda dan ka Alex" ucap Jany tanpa ada tangisan lagi sekarang.
Jany menahan rasa sakit akibat menahan air mata yang kini ia lakukan dan menganggap sekarang semua serius lebih serius dari hal tadi.
Alex juga ikut menatap ayahnya karena Alexpun tidak mengetahui apa alasan Jany sampai dibawah ke Amerika. Karena yang Alex tau saat dia pulang dari sekolah tadi, ia mendengar om Bram dan bundanya sedang berbicara diruang tengah dan tampak serius, Alex tak sengaja menguping kalau Jany akan dibawah ke Amerika tanpa Jany tau dan akan dibawah kesana hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]
Teen Fiction"Aku sangat-sangat mencintainya sampai-sampai dulu aku sempat berpikir akan mengungkapkan kalau aku bukan anak kandung ayah dan bunda agar aku bisa tetap bersama nya bahkan di negara lain sekalipun. Tapi aku masih menyayangi keluarga ini makanya aku...