40

9.5K 309 9
                                    

"Sayang, bangun" suara itu berhasil masuk kedalam gendang telinga Jany hingga ia membuka matanya dengan perlahan.

Ia sedikit memfokuskan pandangannya pada wajah Alex yang dilihatnya saat pertama kali membuka matanya tadi lalu berbalik mencari asal suara yang ia yakini bukanlah suara Alex karena pria itu masih sangat lelap dengan tidurnya.

"Bunda?" Tegur Jany dengan wajah kagetnya dan langsung melirik kearah samping kirinya dimana Alex masih berbaring sambil menggenggam erat telapak tangannya lalu melirik kearah jam weker dimeja sampingnya yang menunjukan sudah jam 9 pagi. Apa yang bunda lakuin disini dijam segini? Batin Jany

Ia tidak tau harus bersikap seperti apa saat ini. Ia bahkan tidak tau apakah bundanya sudah tau mengenai hubungannya dengan Alex atau bundahnya malah berpikir kalau apa yang ia dan Alex lakukan sekarang adalah diluar batas wajar antara kakak dan adik.

Bunda yang melihat keter-kagetan diwajah Jany segera memberi kode dengan mengangkat jari telunjuknya memberi isyarat untuk tetap diam dan untuk tidak membangunkan Alex. Jany yang mengerti itu hanya mengangguk pelan.

"Bunda udah tau" ucap bunda sambil tersenyum lembut. Setelah semalaman panjang ia tidak tidur karena memikirkan perkataan suaminya dari segala sisi positif dan negatif, akhirnya ia mengambil satu tindakan yang tidak akan merugikan dari pihak manapun.

"Dibawah ada Niki" tambah bunda dengan tatapan rasa bersalah.

Jany melepaskan genggaman Alex dengan pelan lalu bangun dari baringnya dan duduk diujung ranjang mengembalikan sepenuhnya kesadarannya.

"Bunda perlu bicara dengan kamu sebentar"

Jany mengangguk saja lalu bunda melirik ke arah Alex yang diikuti lirikan Jany juga ke arah belakangnya dimana Alex masih terlelap.

"Kita pindah kekamar kamu ya? Bunda gak mau ngebangunin Alex. Bunda juga udah nyuruh Niki buat duduk dulu." Jelas bunda mengerti dengan situasi anaknya.

Jany mengangguk lagi lalu berdiri, berjalan mengikuti bundanya yang berjalan lebih dulu.

*****

Jany duduk diujung tempat tidurnya sedangkan bundanya memilih untuk duduk dikursi meja rias.

"Bunda mau ngomong apa bun?" Tanya Jany dengan perasaan cemas sambil sedikit menunduk, tidak mau menatap kedua mata bundanya.

"Bunda disini bukan mau bicara mengenai kamu dan Alex" mendengar itu, spontan Jany langsung menatap kedua mata bundanya.

"Bunda gak berpikir macem-macem kan antara aku dan Ka Alex?" Wajah Jany kini menampikkan ketakutannya.

Bunda dengan cepat menggeleng. Ia sudah diberitahu kalau Jany belum mengetahui bagaimana posisi Alex didalam keluarganya, yang ia tau Alex itu adalah kakak kandungnya.

"Kita bahas itu saat kakak kamu bangun." Kata bunda dengan nada serius hingga membuat Jany tambah takut.

Bunda berdiri lalu mendekat ketempat Jany duduk sambil menggenggam tangan anaknya yang sudah sangat dingin itu. Tau dengan ketakutan yang anaknya rasakan. Padahal, ia sama sekali tidak ingin membahas mengenai hubungan anak-anaknya. Ada sesuatu yang lebih penting dan bisa melukai salah satunya.

"Kamu tau kan dibawah ada Niki?" Tanya bunda sambil menatap Jany

Yang ditanya hanya mengangguk lemah

"Sebelum terlalu jauh, ada baiknya kamu jelasin semuanya sama Niki siapa yang kamu sayang saat ini agar Niki tidak menyukai kamu semakin dalam lagi. Karena semakin dalam Niki menyukai kamu akan semakin dalam luka yang akan kamu kasih untuk dia" Terus terang bunda tanpa basa basi lagi

I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang