ps. 7 { ruin }

1.3K 77 21
                                    

Dengan perlahan, kedua kelopak mata Ahri mulai terbuka dengan perlahan. Kepalanya terasa sangat berat, seakan ada sebuah batu besar yang menghantamnya. Ia bisa merasakan bagian bawahnya terasa sangat ngilu setiap ia menggerakannya. Matanya belum sepenuhnya terbuka, bahkan ia masih dalam keadaan setengah sadar.

"Ssh," Rintihnya pelan masih merasakan perih dibagian bawahnya ketika ia bergerak. Namun ada satu hal aneh, ruang geraknya seperti dibatasi. Seakan ada sebuah tangan yang melingkar diantara tubuhnya. Saat itu, nafas Ahri tercekat.

Ia berusaha mengumpulkan kesadarannya dengan cepat dan membekap mulutnya erat sambil menahan tangis.

'Ini tidak mungkin, kan?' Pikirnya dengan menatap kekasih kakaknya yang masih terlelap, berada disampingnya. Ahri membuka selimutnya dan memastikan kalau pakaiannya masih lengkap sambil terus berdoa dalam hati kalau apa yang dalam pikirannya sekarang, tidak terjadi. Namun hasilnya, semua yang Ahri takutkan menjadi kenyataan.

Ia melihat tubuh polosnya dibawah selimut yang membalut tubuh mereka. Juga beberapa bercak darah yang sudah mengering diatas seprai. Dan pada akhirnya tangisnya pecah, dan isakan itu tak terelakan untuk keluar dari mulut kecilnya. Seberapa keras ia berusaha meredam tangisnya.

Alhasil, Seunghyun terbangun.

Saat itu, saat Seunghyun melihat mata Ahri yang juga menatap matanya dengan linangan air mata, Seunghyun hanya bisa membeku ditempat. Yang Seunghyun lakukan adalah menatap Ahri dengan ekspresi datar walau dalam hati kecilnya ingin menenangkan gadis itu. Namun, lidahnya terlalu kelu dan egonya terlalu kuat.

"A-apa yang kau lakukan?" Tanya Ahri ketika ia memiliki keberanian lebih untuk mengeluarkan suaranya yang terdengar sangat menyedihkan sekarang.

'Apa yang aku lakukan?' Batin Seunghyun pada dirinya sendiri. Yang Seunghyun tahu, ia telah menodai seorang gadis yang tidak berdosa. Yang Seunghyun tahu, ia meniduri adik dari teman tidurnya selama ini. Semuanya diluar kendalinya. Nafsu menguasai dirinya hingga ia tak bisa berhenti dan memutuskan untuk melanjutkan apa yang telah dimulai.

Apa yang Seunghyun lakukan? Seunghyun sendiri juga tidak bisa menemukan satu kata yang pas, kecuali brengsek.

Seunghyun beranjak dari posisinya, melepaskan tangannya yang melingkar di tubuh gadis yang bahkan menatapnya marah dirinya bercampur jijik.

Ada rasa kesal pada diri Seunghyun ketika gadis itu menatapnya dengan penuh rasa kebencian.

Seunghyun memungut dan memakai celana hitam panjang yang kemarin ia pakai dan belum sempat dimasukan kedalam keranjang pakaian kotor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seunghyun memungut dan memakai celana hitam panjang yang kemarin ia pakai dan belum sempat dimasukan kedalam keranjang pakaian kotor. Seunghyun tahu, gadis itu menanti jawabannya. Tapi apa dengan semua keadaan ini, gadis itu tidak bisa menyimpulkan semua jawabannya sendiri?

"Aku tahu kau tidak tuli, Choi Seunghyun!!" Pekik Ahri dan tangisannya semakin menjadi. Begitu menyedihkan dan memilukan bagi Seunghyun. Seunghyun memejamkan matanya erat dan berbalik.

PLEASE, STAY [ BIGBANG FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang