ps.17 { into new world }

766 62 11
                                    

Jiyong memejamkan matanya erat sambil berdoa dalam hati agar proses operasi mata Ahri diberi kelancaran. Mungkin itu yang dilakukannya hampir dua jam belakangan di ruang tunggu operasi. Ia merasakan air dingin di tangannya, sontak saja ia membuka matanya dan mendapati Dokter Lee dengan pakaian kasualnya memberi sebuah ice coffee.

"Kamsahamnida, Dokter." Ucapnya sambil tersenyum seadanya, karena bagaimanapun ia berusaha untuk tersenyum seperti biasa rasanya sulit. Perasaannya tak menentu, rasa khawatir begitu ketara.

"Tenang saja, Ahri gadis yang kuat." Jiyong yang mendengarnya hanya berdeham mengiyakan. Namun tetap saja hatinya tak bisa tenang. Pasalnya, operasi yang diperkirakan hanya memakan waktu lima jam, telah memakan waktu delapan jam. Sungguh membuat Jiyong gelisah. Mungkin berbeda dengan Dokter Lee yang terbiasa dengan ruang operasi, Jiyong yang tak begitu familiar merasa sangat gelisah.

Click.

Pintu operasi berdecit, dan lampu operasi juga sudah dimatikan pertanda bahwa operasi telah selesai. Bahkan Jiyong yang belum sempat mencicipi ice coffee yang dibelikan Dokter Lee segera beranjak dari posisinya dan meminta penjelasan Dokter yang menangani operasi Ahri.

"Everything goes fine. We all have to wait for few hours until the patient wake up in good condition." Jelas sang dokter membuat Jiyong merasa lega, begitupula Dokter Lee.

'Sebentar lagi, Ahri. Semuanya akan baik-baik saja.' Batin Jiyong sambil tersenyum lebar.

⚫⚫⚫

Seunghyun yang baru saja mendapat kabar bahwa operasi Ahri berjalan lancar, senang bukan main. Bahkan membuat Seungri, adiknya, bingung karena ia terus menerus tersenyum tanpa henti.

"Aigoo, aku rasa kelamaan jomblo jadi gila sendiri, Hyung-ku ini." Cibirnya sambil membaca majalah yang tersedia di atas meja dihadapannya. Seunghyun yang mendengar itu bukannya kesal, ia malah tersenyum semakin lebar membuat adiknya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Jadi, Ahri itu salah satu orang yang membuatmu bisa gila seperti ini?" Tanya Seungri membuat Seunghyun menoleh.

"Panggil dia Noona, bodoh. Dia beda satu tahun diatasmu." Seungri mendengus mendengar Hyung-nya yang mulai memerintahkannya dengan cara seperti itu.

"Cih, bahkan kau tidak berani menyapanya dan menyuruhku untuk memanggilnya Noona. Sapa dia dulu, temui dia dan jenguk dia saat dia bisa membuka matanya kembali. Baru aku memanggilnya Noona." Ucap Seungri membuat Seunghyun sedikit kesal karena adiknya itu baru saja memberi penawaran yang sangat sulit untuk dilakukan, "Lagipula aku memintamu untuk memperjuangkannya, kenapa kau malah mundur hanya karena pria bernama Jiyong itu? Sial jadi sekarang sang milionaire playboy terkenal di Seoul takut hanya dengan macan kecil?"

"Aku tidak takut dengannya!"

"Kalau begitu, kejar Ahri. Jangan kehilangannya lagi. Lagipula dari kau menceritakan bagaimana gadis itu memutuskan untuk berpisah denganmu, nampaknya ia masih menyimpan perasaan yang sama denganmu."

"Perasaan bagaimana?" Tanya Seunghyun bodoh membuat Seungri ingin melemparkan majalah yang berada dalam genggamannya itu ke kepala Hyung-nya agar sedikit cepat tanggap.

"Kalian sama-sama mencintai! Astaga, kenapa kalian berdua sama-sama gengsi untuk mengakuinya! Kalian saling membutuhkan, kalian ditakdirkan untuk bersama. Masih kurang jelas?" Ucap Seungri dengan gemas sekaligus kesal. Seunghyun terdiam ditempatnya, mendadak pendengarannya hening dan ucapan adiknya berputar-putar didalam benaknya.

Memang, Seunghyun bisa merasakan bahwa Ahri masih mencintainya sebagaimana ia mencintai gadis itu. Memang, mereka sama-sama saling membutuhkan. Namun, untuk bagian mereka ditakdirkan untuk bersama, Seunghyun meraguinya. Karena nyatanya, tidak pernah ada kesempatan bagi mereka untuk kembali bersama. Mungkin selamanya ada lebih baiknya seperti ini, Seunghyun yang memendam persaaannya dan merelakan Ahri bahagia bersama orang lain sekalipun memang orang yang menggantikan posisinya adalah Jiyong. Mungkin memang Jiyong yang pantas untuk bersanding dengan Ahri, mengingat berapa lama mereka kenal. Setidaknya, Seunghyun tidak perlu khawatir apabila pria lain menyakiti Ahri selama itu adalah Jiyong. Karena Seunghyun yakin seratus persen bahwa Jiyong dapat menjamin kebahagiaan Ahri.

PLEASE, STAY [ BIGBANG FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang