ps. 22 { i'll stay }

817 56 8
                                    

Sinar yang cukup menyilaukan masuk ke sela-sela matanya, membuat Seunghyun perlahan terbangun dari tidurnya.

Satu hal yang membuat pria itu tertegun dan langsung bangkit berdiri dari posisinya adalah ia berada di sebuah hutan. Hutan tempat dimana Ahri terluka tepat saat Seunghyun ingin memberikan sebuah kejutan pada gadisnya.

"Seunghyun." Panggil Ahri membuat Seunghyun menoleh. Gadis itu mengenakan gaun yang sama seperti yang dikenakannya hari itu. Seunghyun terdiam di tempatnya dan membiarkan Ahri yang menghampirinya dan berdiri tepat dihadapannya.

"Kenapa kau meninggalkanku di tempat ini sendirian?" Tanya Ahri dengan gemetar, ketakutan. Seunghyun ingin menjawab namun Ahri kembali mengatakan sesuatu, "Kau jahat sekali, aku benci kau Seunghyun."

"Ahri, tidak. Ini tidak seperti yang kau pikirkan, kau lihat tenda yang kubuat dibelakang-" Ucapan Seunghyun terhenti ketika tidak mendapati tenda ataupun semua kejutan yang telah disiapkannya. Hanya kegelapan di tengah hutan yang menyergap mereka.

"Bohong. Katakan saja kau ingin meninggalkanku lagi. Katakan kalau kau hanya mempermainkan persaanku lagi."

"Tidak Ahri, aku mencintaimu sungguh." Ucap Seunghyun sambil menarik tangan Ahri namun gadis itu menepisnya. Lalu entah dari mana datangnya, ia melihat Jiyong yang menatap merekadari kejauhan.

"Ahri, ayo kita pulang." Ajak Jiyong membuat Ahri menoleh dan segera melangkah ke arah Jiyong. Sekali lagi, Seunghyun menahan tangannya membuat Ahri berbalik dan menatap Seunghyun dengan pandangan jijik. "Kau mau apalagi?!" Bentak Ahri tak suka membuat Seunghyun terkejut.

"Ahri, kau mencintai Jiyong? Ahri, ini tidak boleh terjadi. Kau tidak tahu seberapa keras aku berusaha untuk membuatmu disisiku. Ahr-"

"CUKUP!" Pekik Ahri sambil mendorong tubuh Seunghyun hingga pria itu mundur beberapa langkah.

"Aku pergi Seunghyun. Aku tidak mencintaimu lagi. Kau harus bisa hidup tanpaku, karena aku sudah bisa hidup tanpamu."





"Ahri!" Pekik Seunghyun sambil ingin berlari mengejar Ahri namun entah mengapa kakinya sulit digerakan. Ia menatap kakinya dan mendapati kedua kakinya tengah diikat ke sebuah rantai dengan alat pemberat membuat kakinya sulit untuk melangkah. Ia berteriak untuk memanggil Ahri, namun Ahri semakin melangkah menjauh meningalkan Seunghyun sendirian.

"Ahri!" Pekik Seunghyun dan terbangun dengan keringat yang membanjiri dahi dan bajunya. Seunghyun berusaha mengatur nafasnya dan mendapati bahwa itu semua hanya mimpi buruk. Nyatanya, Ahri masih terbaring disampingnya.

"Seunghyun, apa kau baik-baik saja?" Tanya Dokter Lee dengan setengah sadar. Seunghyun mengangguk pelan, "Aku baik-baik saja, maaf jadi membangunkanmu."

"Tidak, kebetulan aku juga tidak bisa tidur." Ucap Dokter Lee, "Mimpi buruk lagi, hm?"

"Iya." Jawab Seunghyun singkat sambil mengusap wajahnya kasar, frustasi.

"Tentang apa kali ini?"

Seunghyun terdiam lalu merebahkan punggungnya ke bangku. "Ahri meninggalkanku dan lebih memilih Jiyong. Ia memilih pergi."

"Aku yakin, Ahri tetap akan memilihmu, bukan Jiyong. Itu hanya mimpi, Seunghyun. Kau tidak perlu khawatir." Ujar Dokter Lee berusaha menenangkan Seunghyun.

"Hm, aku harap begitu." Seunghyun mendesah pelan lalu menatap Dokter Lee yang tengah menatapnya. "Dokter." Panggil Seunghyun, "Aku akan pergi untuk beberapa hari, mungkin tiga hari namun kalau bisa aku mempercepatnya. Bisa jaga Ahri untukku?"

PLEASE, STAY [ BIGBANG FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang