Chapter 2

21.2K 850 8
                                    

Liburan telah berakhir, sesuai keinginan ayahnya kalau Ai akan masuk ke dalam SMA .

"Ai udah rapih belum?? Ayah udah nunggu tuh. Berangkat bareng ayah aja ya."

"Iya bun tunggu sebentar "

Setelah semua rapih, waktunya Ai membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Yahh... kata orang masa putih abu-abu adalah masa yang paling mengesankan.

"Dek kamu belajar yang bener ya, ayah harus ke kantor dulu sekarang, nanti sore ayah jemput lagi"

Ai hanya tersenyum dan melangkah pergi menuju SMA barunya.

"Aiiiiii"

"Ehh Fiqa lo masuk sini juga?"

"Iya. Gua kan maunya barengan terus sama lo. Ehh udah yuk liat mading kita di kelas X berapa"

Yah takdir Allah memang baik. Aku dan Ai berada dalam 1 kelas. Samping kelas kami ternyata kelas XII ada yang menarik perhatian Ai.

Bukan. Bukan lelaki yang menarik perhatian Ai tapi seorang wanita, *bukan berarti Ai suka sesama jenis yak#abaikan

Wanita itu terlihat anggun dengan jilbab yang ia kenakan. Kemudian Ai menatap dirinya sendiri, sangat berbanding terbalik dengan ku.

Ai terpana melihat kaka kelas nya, kemudian ada beberapa wanita yang memakai jilbab serupa dengan kaka kelas yang ia perhatikan tadi.
Mereka saling bersalaman dan cipika cipiki. Subhanallah~

"Fiq, itu Fiq. Kaka kelas yang disana cantik-cantik yah. Bukan paras yang membuat cantik namun penampilannya yang menurut ku cantik Fiq."

"Ohh itu sih anak rohis Ai, iya yah mereka anggun banget. "

"Fiq gua udah mutusin akan ikut ekskul apa nanti"

"Oh ya...emang lo mau masuk ekskul apa Ai?"

"Rohis,,, gue pengen memperbaiki diri aja Fiq. Yah you know lah akhir-akhir ini gua kan suka galau ngga jelas. Semoga aja dengan gua masuk rohis bisa memperbaiki diri dan ngga keinget sama Rifan lagi"

"Lo yakin?? Kalo lo masuk rohis itu artinya lo harus pakai jilbab yang panjang-panjang, ngga akan pakai levis padahal lo kan sukanya pakai levis, lo ngga bisa modis lagi nanti Ai" ucap Fiqa histeris

"Yah apa salah nya si meninggalkan sesuatu yang menurut gua penting untuk menjadi lebih baik. Asal lo tau ya sebenernya ayah sama bunda itu kepengen banget kalau gua itu pakai jilbab syar'i"

"Seterah lo deh... gua akan dukung keputusan lo kalau itu emang yang terbaik"

----
Hari ini adalah hari terakhir masa MOS dan itu artinya akan diadakan demo ekskul.

Ainayya sangat antusias kala giliran ekskul rohis unjuk bakatnya melalui marawis.

Tekat gua udah bulat, gua mao masuk rohis. Dan suatu saat gua akan jadi kaka yang sholawatan kayak gitu. Ucap Ai dalam hati sembari menatap kaka kelas perempuannya yang dengan indahnya melantunkan sholawat.

Demo ekskul berakhir, dan sekarang waktunya untuk para siswa baru untuk memilih ekskul apa yang akan dijalani selama masa sekolah.

Tanpa ragu Ai menuju stand yang bertuliskan "rohis" dan mulai mengambil formulir, ngisinya dan mengumpulkannya kembali.

----

Hari demi hari terlewati. Tak terasa sudah 1 bulan Ainayya bersekolah di SMA ini dan itu artinya sudah sebulan pula ia bergabung dengan ekskul rohis.

Banyak perubahan yang terjadi dalam diri Ainayya. Dari mulai pertama ia berpakaian sedikit membentuk lekuk tubuh menjadi lebih longgar. Yang mulanya berkerudung bahan paris sekarang sudah melapisi kepala dengan kerudung yang lebih tebal dan panjang menutupi dadanya.

Dan yang satu lagi, semulanya yang jipon. Alhamdulillah sekarang sudah memakai ciput. Ai sering mnyebut kalau sekarang ia bukan lagi jipon melainkan jiput(jilbab ciput) catat, JIPUT !

penampilan sudah lumayan baik meski belum seperti seniornya di rohis yang masyaallah sekali penampilannya.

Hari ini rencana nya Ai akan pergi ke sekolah smp nya dulu untuk cap tiga jari. Tapi ada rasa takut menyergap,

bagaimana komentar serta pendapat teman-temna kalau mereka melihat penampilan aku yang sekarang?:(

Yah... hijrah menjadi yang lebih baik memang bukan hal yang mudah. Namun kita sebagai hambanya memang sepatutnya membenahi diri menjadi yang lebih baik dimatanya.

Seketika ucapan ka Nita murobiahnya saat mentoring terngiang "jangan terlalu memikirkan pendapat buruk dari sesama makhluknya dik. Yang harus kita tanamkan dalam diri itu cantik dimata Allah. Insyaallah segala hal yang berat akan diringankan sama Allah"

Dan inilah saatnya Ainayya akan pergi ke smp nya bersama Fiqa. Tapi kebiasaan buruk sahabatnya itu tak pernah hilang. Sudah sejam menunggu tapi Fiqa tak juga nongol di depan pintu rumahnya.

tak berselang lama Fiqa datang. Penampilan yang santai membuat ku terngiang akan penampilan yang dulu.

Fiqa memakan jeans hitam dengan atasan kaos lalu kerudung paris yang setiap sisinya di sampirkan ke pundak. Ya Allah itu si Fiqa bikin orang flashback aja:(

Sedangkan Ainayya mengenakan gamis santai berwarna pink dengan motif bunga dengan jilbab hitam menutupi tubuhnya sampai paha atas. Dan memakai tas coklat yang biasa dia pakai sehari hari.

"Oyyy... bengong aja lau. Udah yok ke smp entar kaga ketemu temen-temen yang lain lagi karena mereka udah pulang duluan"

"Eh ini kan juga karena kamu Fiq. Asal kamu tau yah aku di sini udah nunggu sejam lebih tau:(" ucap Ai sengit

"Eitss... tunggu dah sejak kapan bahasanya aku-kamu? "

"Sejak sekarang. Udah ayok berangkat entar telat"

-----

Sesampainya di sekolah smp kami dulu. Entah hanya perasaan atau apa tapi sepertinya banyak orang yang menatap kami. Lebih tepatnya menatap Ainayya bukan Fiqa.

Aku kok diliatin ya? Emang ada yang salah?

"Fiq... mereka kok ngeliatin aku sih?"

"Mereka pasti bingunglah sama penampilan lo yang sekarang Ai. Udah diemin aja, entar juga mereka netral lagi"

Aihhh... bikn risih aja ini mah kalo diliatin-,-

"Fiqa... apa kabar? Gua kangen ama lo" ucap Nadia teman satu ekskul modern dancer.

FYI: Ainayya, Fiqa, Nadia dan beberapa cewe lainnya itu tergabung dalam 1 ekskul yaitu modern dance.

"Baik ko. Nadia cuma beberapa bulan ngga ketemu nambah badai aja sekarang" sahut Fiqa.

Lah ini Nadia ko cuma negor Fiqa.

"Nad lo tega amad masa si Ai kaga lo sapa sih"

Nadia bingung. Dimana Ai?

Fiqa yang melihat raut wajah bingung Nadia memberi kode pada Nadia kalau Ai ada di sebelah nya sekarang.

"Ai? Lo Ainayya? Kenapa lo jadi gini Ai? Kemana lo yang suka pake jeans atau lepis dan jipon itu"

Nyesss... serasa abis disiram air panas. Astaghfirullah.

"Iya Nad ini aku Ai. Kamu apa kabar?" Ai tak menjawab secara rinci tentang perubahannya, hanya senyum manis yang Ai suguhkan.

-----

Assalamualaikum... Di chapter selanjutnya apakah ada Rifan?? Kita lihat yah... kalo ada yang kurang dari cerita ini silahkan komentarnya;)
masih adakah yang berminat membaca ini? Cerita ini baru aku bikin tapi belum aku perbarui lagi chapternya. Udah mulai masuk sekolah jadi sedikir susah membgi waktu.:(huhuhu

Jilbab Ku [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang