Chapter 26

9.7K 451 8
                                    

"Dari mana aja kamu? "

Suara Rifan yang sangat dingin menyapa kehadiran Ai sepulang dari panti asuhan.

"Aku abis pulang dari panti asuhan"

Jawab Ai pelan. Sejujurnya Ainayya sangat takut karena semenjak bicara terakhir tadi Ai pergi tanpa pamit dan baru pulang sekarang ini.

"Kamu masih berfikiran untuk aku menikahi Alsye? "

Ai yang tadinya ingin pergi ke kamar langsung terhenti karena ucapan Rifan yang lagi membuat hati Ai sakit mengingatnya.

"Aku cuma ingin kamu ngga berdosa Fan"

Berdosa? Sejujurnya Ai juga tak mengerti dengan ucapannya. Siapa dirinya ini yang dapat menilai perlakuan Rifan berdosa atau tidak?? Yang ia tahu hanyalah kalau berzina adalah dosa!

"Dosa?? Apa kamu rela kalau aku punya DUA ISTERI? " Ai terhenyak dengan ucapan Rifan. Sejujurnya Ai masih tidak rela sama sekali Rifan memiliki dua isteri!

"Dua isteri? Siapa yang mau punya dua isteri? Kalian ada masalah? "

Kali ini bukan Rifan maupun Ai yang berbicara tapi Yusuf yang entah sejak kapan berdiri di depan pintu dengan muka yang kebingungan.

"Jadi kamu udah denger Suf?? Jadi... Ai nyuruh aku buat nikahin orang yang sebelumnya udah dijodohkan denganku "

"Ai?? Kamu gila apa minta suamimu menikahi wanita lain? "

Ai masih diam, Yusuf dan Rifan ngga tau sama sekali alesan Ai meminta Rifan menikahi Alsye karena wanita itu sedang hamil.

"Lihat... Bahkan Yusuf sama sekali ngga setuju sama keputusanmu Ai. "

"Kalian... Kalian tahu apa? Aku hanya ingin kamu bertanggung jawab Fan, dia hamil. Apa setelah kamu tahu ini kamu masih tega??? " Ai berucap sangat lirih, baik Rifan dan Yusuf sama-sama membulatkan mata mereka.

"Fan lo??? Tega ya lo ngehamilin perempuan lain padahal lo udah ada Ainayya.!!! " tanpa aba-aba Yusuf meninju wajah Rifan sampai tersungkur dilantai. Ai yang melihat itu bimbang. Suaminya dipukuli oleh sepupunya sendiri??? Ya allah...

"CUKUP!!! Kalian kayak anak kecil yang sukanya main kasar tahu.!"

Sekarang mereka bertiga sedang duduk di ruang tamu. Untunglah orang tua Ai sedang tidak ada dirumah dan bang Rafif serta istri anaknya sedang berlibur.

"Oke jadi gini, aku ngga mau kehidupan sepupuku hancur begitu saja. Jadi aku yang akan menikahi wanita yang telah dihamili olehnya. " ucap Yusuf dengan menunjuk wajah Rifan yang duduk di depannya saat ini.

"Aku ngga mungkin tega ngebiarin kamu nikah cuma karena rumah tanggaku Suf. Kamu bisa dapetin wanita yang memang kamu cintai. "

Yusuf tertawa seolah tak masalah kalau dirinya harus menikah dengan seorang wanita yang mengancam rumah tangga Ainayya.

Tak apa aku berkorban untukmu. Kamu yang sejak dulu aku cintai tapi karena kita bersaudara aku hanya mampu sembunyi.

----

"Jadi Alsye bagaimana dengan ucapan aku tadi?"

Setelah sepakat kalau Yusuf mau menikahi Alsye sedikit membuat Ai tenang. Tapi masih ada lagi hal yang ditakutkan kalau saja Alsye menolak untuk menikah dengan Yusuf maka ngga ada jalan lain selain menikahi Rifan dengan Alsye dan itu tandanya Ai harus siap, siap bertahan ataupun melepaskan.

"Apa?? Yang menghamiliku itu Rifan bukan Yusuf jadi mana mungkin aku mengorbankan masa depan seseorang demi menutupi kesalahan Rifan! "

Hilang sudah harapan Ai untuk merasakan bahagia, tapi Ai masih belum menyerah dan masih mengusahakan membujuk Alsye.

"Aku mohon... Yusuf bukan orang lain, dia sepupuku dan aku yakin dia bisa membimbing serta membangun rumah tangga yang baik denganmu Alsye. "

"Kamu tega ngorbanin sepupumu demi menutupi kesalahan Rifan?? "

Ai tersayat saat mendengar ucapan Alsye yang entah kenapa membuat dirinya terluka. Tega?? Ai ngga pernah mau membuat hidup sepupunya hancur. Yah mungkin memang sudah waktunya untuk Ai merelakan Rifan untuk menikahi Alsye.

Setelah bicara banyak dengan Alsye, dengan sangat berat Ai memasuki rumah yang begitu masuk sudah ada dua sosok lelaki yang sangat berharga untuk Ai. Suami dan sepupunya.

"Jadi... Apa wanita itu mau ?" Yusuf yang melihat Ai terlebih dahulu menanyakan nya begitu saja.

Ai hanya menggeleng lalu tersenyum "Rifanlah yang memang seharusnya menikahi Alsye. Karena memang itu anak mereka. "

Katakan Ai jahat tapi inilah yang terjadi. Ai berucap seperti itu seakan tak memiliki beban padahal bebannya sudah menggunung. Semua ngga ada yang boleh tahu kalau Ai sebenarnya sedang menangis.

Dikamar Ai mengumpulkan tenaga untuk berbicara dengan Rifan, belum genap lima menit pintu kamar sudah terbuka dan Ai tahu siapa itu...

"Kamu kenapa yakin banget kalau itu anak aku?"

"Oke untuk meyakinkan pemikiran aku... Apa kamu pernah melakukan 'itu' dengan Alsye? "

Rifan diam.

"Diammu berarti iya kan??? Lalu salahku dimana kalau kamu itu harusnya memang menikahinya? Dan setelah aku fikir aku ngga bisa diduakan Fan. "

Sadarkah dengan ucapanmu itu Ai?? Ai diam tanpa mau menoleh ke arah Rifan yang sudah mengepalkan tangannya menahan amarah. Bukan amarah terhadap Ai tapi terlebih karena dirinya yang bisa-bisanya menghianati Ainayyanya.

"Kalau kamu ngga bisa kenapa kamu tetap mau memaksaku menikahinya? "

"Lalu maumu aku hanya diam tanpa memikirkan nasib masa depan anakmu itu Fan sedangkan kita tertawa bahagia? Menikahlah dengannya dan lepaskan aku."

Rifan tercengang mendapati ucapan Ai yang sangat mudah dilontarkan olehnya. Bodoh kau Fan kenapa bisa melakukan hal seperti itu dengan wanita lain seperti itu, bahkan isterimu saja masih tak tersentuh olehmu barang seujung kuku pun. Kau sangat menghormatinya tapi kau menyakitinya saat ini Fan!!!

Rifan marah kepada dirinya, dan pada akhirnya Rifan meninggalkan kamarnya bersama Ai. Pergi ke rumah yang sudah dipersiapkan oleh Rifan unyuk ditempati bersama dengan Ai. Bahkan Ai sendiri yang turun tangan untuk memilih berbagai furniture yang akan bertengger dirumah masa depan mereka.

Akankah rumah ini akan ditempati aku dan kamu Ai?? Aku harap begitu karena aku memang membelinya untuk kita bersama anak kita kelak.

~~~~~~~~~~~~

Assalamualaikum...

siapa yang nunggu cerita ini?? Aku lanjut nih tapi maaf ya kalo ngga Bagus ini udah sebisa aku.

Nulis ini ditengah kebosenan lomba 17'an disekolah:v tetep tunggu Chapter selanjutnya:)

Jilbab Ku [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang