Part 3

191 21 0
                                    

Di sisi lain...

Sosok Yong Kyung berjalan santai menyusuri koridor sekolah hendak menuju aula olahraga tertutup. Tidak ada rasa panik ataupun rasa bersalah karena sudah membuat pemain lainnya menunggu. Lagi pula, instingnya berkata si nomor punggung 10 alias Kim Tae Hyung itu pasti sudah kelelahan mencarinya dan kembali ke lapangan.

Yong Kyung muncul di balik pintu dan bersandar di sana. Sebuah senyuman tipis terlukis ketika lapangan itu sudah tertangkap oleh matanya, apalagi melihat semua pemain basket sedang terkapar di lantai.

“YA! LEE YONG KYUNG! KEMARI KAU!” Rupanya salah satu pemain menyadari kehadirannya, si nomor punggung 10, Kim Tae Hyung. Yong Kyung kembali melangkah dan tetap menjaga kestabilan jalannya, tidak peduli para pemain lain yang mulai meneriaki namanya. “Aishhh... tidak perlu berteriak seperti itu. Kelas lain bisa terganggu,” ujar Yong Kyung setelah ia menghadap pemain lainnya.

“Lalu, apa kau tahu kami sudah menunggu lama? Ya! Pertandingan akan dilaksanakan dua minggu lagi. Dan, waktu kami terbuang sia-sia hanya untuk menunggumu. Mengertilah sedikit,” ucap Tae Hyung sedikit kesal. “Kenapa kau jadi memarahiku? Lagi pula, kalian bisa memulai tanpa aku. Tugasku di sini hanya memperhatikan perkembangan kalian. Jadi, kalau kalian berlatih tanpa aku, itu tidak menjadi masalah, bukan?”
“Tanyakan saja pada kaptennya,” ucap si nomor punggung 7, Kim Nam Joon. Yong Kyun melirik salah seorang pemain bernomor punggung 4 yang tidak ikut berbaur dengannya, dan lebih memilih melatih 3 point shoot-nya. “Kalian semua kembalilah berlatih.” Semua pemain mengangguk bergitu mendengar ucapan sang manager dan memposisikan diri masing-masing.

Yong Kyung berjalan mendekati si nomor punggung 4 alias kapten basket, Min Yoon Gi. “Ya! Kau mau berlatih sendiri atau bersama dengan yang lain?” tanya Yong Kyung setelah berada di samping kapten itu. Yoon Gi hanya diam dan menangkap bola yang terjun di depannya lalu berjalan meninggalkan Yong Kyung. Sedangkan Yong Kyung sendiri hanya diam mendapat perlakuan seperti itu. Ia sudah biasa. Siswi itu berjalan ke bangku yang sudah disediakan dan duduk di sana sembari memperhatikan setiap gerak-gerik pemain.

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

maafkeun pendek😂
jangan lupa vote and comment yaa :D

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang