Part 17

91 9 0
                                    

Kafe...

Ting... ting... ting...

Lonceng yang setia menemani pintu utama kafe itupun berbunyi, sebagai tanda bahwa datangnya pelanggan baru yang memasuki tempat itu. Pandangan pelanggan itu menyusuri sekitarnya dan bertemulah ia dengan sosok Jeon Jung Kook ditemani dengan kedua sahabatnya, Jung Ho Seok dan Choi Ri Rin.

Pemilik pandangan itu berjalan menuju meja ketiga orang itu dan langsung mendudukinya. “Annyeong. Apa aku menunggu lama?” sapanya pada ketiga orang itu. “Aniya. Gwaenchanna, Nuna.” Hanya Jung Kook yang tersenyum tipis padanya. Sedangkan, Ho Seok juga Ri Rin hanya memancarkan wajah datarnya.

“Ayo mulai, Jung Kook-ah,” ucap Ho Seok yang memang pada dasarnya tak suka basa-basi. “Hm... Hyung, Nuna. Mungkin hanya hari ini dan besok, aku bisa bertemu kalian seperti ini.” Tanpa aba-aba, ketiga pasang mata itu langsung mengarah padanya. “Apa maksudmu, Jung Kook-ah?” tanya Ri Rin. Namja bermarga Jeon itu tampak menghela nafasnya gusar, sebelum ia menunjukkan dua buah surat pernyataan drop out dirinya dan You Ra dari SOPA yang ia dapat dari ruang BK.

Mereka bertiga tak dapat menyembunyikan rasa keterkejutan dan ketidakpercayaan masing-masing atas surat itu. Yong Kyung mulai menduga-duga, firasat buruk yang ia rasakan berasal dari kedua surat itu. “Kau dan You Ra... dikeluarkan?... tapi, bagaimana bisa? Apa kalian melakukan kesalahan?” tanya Ho Seok yang masih terbaluti rasa ketidakpercayanya.

“Tadi itu. Saat aku memasuki ruang BK. Aku sempat bertanya-tanya kenapa aku dipanggil. Tapi, begitu Lee Saem membanting surat pernyataan drop out You Ra Nuna di depanku, aku baru mengerti. Aku tanya kenapa You Ra Nuna dikeluarkan. Lee Saem hanya menjawab, karena ia mencoba membunuh Ji Min Hyung dengan air mineralnya. Dan, Lee Saem tidak mau ada seorang pembunuh yang berpura-pura menjadi seorang murid dan belajar di sekolahnya.”

“M... mworago? You Ra membunuh Ji Min? Dengan air mineral? Lelucon macam apa itu?” Ri Rin tak terima alasan yang menurutnya tak masuk akal itu. Memang ia tahu You Ra membenci Ji Min, tapi ia juga kenal baik sahabatnya itu dan mustahil You Ra akan senekad itu.

“Terserah kalian. Tapi, percaya atau tidak, itulah kebenarannya. Sebenarnya, You Ra Nuna tidak sengaja. Yang kudengar dari You Ra Nuna sendiri, saat di ruangan tunggu You Ra Nuna ingin meminum air mineral itu, tapi tiba-tiba Ji Min Hyung langsung merebutnya dan meminumnya setengah. Setelah itu, ia pingsan dan dinyatakan koma oleh dokter. Penyebabnya adalah zat lem yang melumpuhkan sarafnya, dan setelah diteliti itu berasal dari air mineral milik You Ra Nuna,” jelas Jung Kook dan langsung menundukkan kepalanya.

“Itu bukan membunuh namanya. Dan, kalau dilogika, You Ra tidak bersalah karena ia tak tahu apa-apa... tapi, kenapa kau juga dikeluarkan?” tanya Ho Seok yang sempat terbawa emosi. “Saat itu, orang tuaku datang dan menyuruhku menunggu di luar, sementara Appa dan Eomma berada di dalam bersama Lee Saem. Selang beberapa menit, Appa dan Eomma keluar. Mereka berdua menyuruhku berkemas-kemas. Dan, saat itulah aku tahu kalau aku dikeluarkan. Eomma dan Appa bilang, ada proyek besar-besaran untuk perusahaan fashion milik Appa di kampung halamanku, Busan. Terpaksa kami sekeluarga harus pindah ke sana lusa nanti.”

“Jadi, itu yang kaumaksud dengan hanya hari ini dan besok, kau bisa bertemu kami?” Yong Kyung yang sedari tadi mencerna penjelasan Jung Kook, mulai angkat bicara. Jung Kook tak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya, tak berani menunjukkan wajah malunya.

“Berhentilah bersikap seolah kau peduli padanya, Yong Kyung-ah.” Yeoja dengan nama lengkap Lee Yong Kyung itu memandang aneh Ho Seok yang tidak seperti biasanya. “Apa maksudmu?” Tentu saja yeoja itu kebingungan dengannya. “Ternyata kau masih punya keberanian bertemu dengan kami setelah apa yang kau lakukan waktu itu.”

Ri Rin yang mulai merasa tidak enak, mulai bergantian melirik ke arah Ho Seok maupun Yong Kyung. Bahkan, Jung Kook juga mulai memberanikan diri mengintip apa yang sedang terjadi diantara dua sunbaenya itu. “Memangnya apa yang kulakukan? Lagi pula, kau ini kenapa?” ucapnya tak mengerti.

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang