Part 10

121 13 2
                                    

Dorm...

Magnae Super Junior terlihat berjalan menuju kamarnya setelah ia dan yang lainnya memasuki dorm itu. Tak ada canda tawa seperti biasanya, mungkin karena rasa lelah yang mendominasi. Biasanya para member akan dibagi pil vitamin untuk memulihkan daya mereka, tapi biasanya juga mereka hanya menaruhnya pada kotak P3K dan memilih tidur.

“Hah... walaupun sudah biasa, tapi kenapa tetap saja melelahkan?” komentarnya begitu sudah berbaring di atas kasurnya, lebih tepat kasurnya dan Sung Min. Hampir saja ia bisa masuk ke alam tidurnya, sebuah benda kotak bergetar di saku celananya membuatnya terusik. Kyu Hyun merogoh saku celananya dan memandang benda itu malas.

Kyu Hyun-ah, aku mendapat kabar dari wali kelasmu kalau kau harus membuat akun di blog resmi siswa SOPA, agar kalau ada infomarsi apapun, kau bisa tahu.

Pesan singkat dari sang manager yang membuatnya tertarik. Namja itu langsung masuk ke dunia maya dan bertemulah ia dengan blog resmi yang dimaksud managernya. Jarinya langsung bergerak menekan papan ‘sign up’. Setelah selesai mendaftarkan diri, ia langsung menjelajahi blog itu.

Sesekali keluar tawa, ketika membaca postingan-postingan menarik para siswa SOPA. Sampai wajahnya berubah malas ketika membaca sebuah postingan dengan foto terpajang di bawahnya.

Kyaaa!!! Aku melihat malaikat tanpa sayap!!! Tampannya malaikat itu!!!

“Aigo... aku memang tampan. Sudahlah, jangan berlebihan seperti ini,” komentar Kyu Hyun saat melihat foto yang ternyata foto dirinya sedang berjalan memasuki kantor guru. Jarinya menggerakan layar itu ke bawah hingga berakhir pada komentar-komentar tentang foto itu. Ada hal yang membuatnya tertegun juga bingung.

Ya. Kuakui dia tampan, tapi gara-gara dia aku jadi kepikiran mitos di sekolah

Apa maksudmu? Memangnya ada mitos di sekolah kita?

Eih... molla? Kudengar-dengar ada mitos yang isinya jika ada satu murid baru memasuki sekolah, maka satu murid lama akan dikeluarkan dari sekolah.

Jadi, kau berpikir pindahnya Kyu Hyun ke sekolah kita itu merupakan sebuah kesialan bagi siswa yang dikeluarkan?

“Mwo? Ya! Mana ada mitos seperti itu? Ah lupakan. Itu hanya mitos. Yang namanya mitos tidak pernah benar.” Kyu Hyun tidak peduli dengan postingan itu dan kembali menulusurinya. Lagi-lagi satu sebuah postingan yang membuatnya terdiam. Dari seorang siswa dengan nama akun ‘Black Tulip’ yang berbunyi,

Mulai dari terbentuknya sebuah bunga. Kemudian, benang sari menikahi putiknya. Lalu, kelopak bunga itu mengugurkan diri untuk sang putik yang nantinya akan menjadi bakal buah. Bahkan pada bunga yang cantikpun tak lepas dari kata pengorbanan demi sebuah masa depan cerah untuk si buah. Itulah siklusnya, tak ada yang bisa merubahnya. Kehidupan inipun sama, pasti ada kata pengorbanan. Masihkah kau berpikir Tuhan tak adil, chingu-ah?

“Mwoya? Ya! Aku berkorban siang dan malam melelahkan diri untuk menghibur para fansku. Tapi, aku tak pernah berpikir Tuhan itu tak adil. Karena, aku mendapat balasannya sekarang. Hah... siapa kau? ada apa denganmu? Menyebalkan...” Kyu Hyun merasa tersindir atas postingan itu, tapi di satu sisi ia tertarik untuk mencari tahu siapa pemilik akun ‘Black Tulip’ itu.

“Geurae. Stalking dimulai.” Kyu Hyun mengklik profil si ‘Black Tulip’ itu, tapi tak ada hasil. Hanya foto profilnya sebuah bunga tulip berwarna hitam, juga sebuah ketikan berbunyi ‘Bukan hanya aku yang merasakannya’. “Mwoya? Hanya itu? Ah sudahlah. Lupakan saja.” Kyu Hyun meletakkan ponselnya kembali di atas meja. Gara-gara si ‘Black Tulip’ itu, ia jadi lupa kalau ia ingin beristirahat.

***

Aula olahraga...

Pandangannya tak pernah lepas dari pergerakan setiap pemain basket. Tangan kanannya memegang handycam yang ia gunakan untuk merekam latihan hari itu. Dan, tangan kirinya terlihat menggenggam sebuah pena juga sebuah papan berisi kertas di pangkuannya.

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang