Part 18

77 10 0
                                    

Ehem... Hari ini tanggal 11 Februari 2014. Di sini terekam suara seorang namja bernama Min Yoon Gi. Hmmm... ah ini memalukan... Ya Tae Hyung-ah, Nam Joon-ah... kupikir aku akan malu ketika bertemu dengannya setelah ia mendengar hal ini.

Yong Kyung tersenyum tipis mendengar suara yang ia rindukan itu. kemudian, terdengar suara Tae Hyung yang bisa membuatnya terkejut.

Aishhh... berikan padaku tapenya. Yong Kyung-ah... Yong Kyung-ah... ini aku Tae Hyung. Yoon Gi ingin menyanyikan lagu yang ia ciptakan untukmu. Sebenarnya, bukan hanya dia, tapi aku dan Nam Joon juga ikut membuat lagu ini. Jadi, dengarkan baik-baik, arraseo? Jah. Ayo mulai, Yoon Gi-ah...

Ah shireo... ini memalukan. Suaraku jelek. Sudah kubilang aku terlahir menjadi seorang rapper. Kenapa kalian tidak mengerti juga?

Ya! Lagu ini mewakili perasaanmu, kan? Menurut buku yang kubaca, suaramu akan terdengar indah ketika kau benar-benar menghayati lagu ini, arra? Ya Tae Hyung-ah, cepat rekam dia. Dan, kau Yong Kyung-ah, resapi lagu ini baik-baik. Jah. Ayo mulai... oh ya, ngomong-ngomong, ini aku Nam Joon.

Yong Kyung sempat memandang mini tape itu sebelum terdengar suara petikan gitar dari benda itu. dan, terdengarlah seseorang bernyanyi.

Amudo chatji anneun bam... joyonghi ullineun sori... yeonghwa sogui geu jangmyeoncheoreom... sunganeul nan nochyeobeoryeoseo... (Alex – I Want to Love You)

Lagu itu. Yong Kyung pernah mendengarnya. Lagu itu pernah dibawakan oleh Tae Hyung saat pesta perayaan SOPA. Dan, saat ia memuji suara Tae Hyung juga lagu itu, ia masih ingat Tae Hyung hanya tersenyum dan bertanya, “apa kau pernah mendengar lagu itu sebelumnya? Apa kau ingat sesuatu dari lagu itu?” dan, saat ia menggelengkan kepala, di situlah mimik wajah Tae Hyung berubah kecewa yang membuatnya kebingungan.

Naege wajullae... yeogiseo neol gidarineunde... jigeum haeya hal geot gateunde... naega cheoeum haneun mal I love you... saranghaejullae... gyeote isseullae...

Hm... Bagaimana? Kau suka lagu itu, Nona Lee? Apa kau akan tersenyum seperti orang gila setelah mendengar lagu itu? Mungkin lagu itu dapat mewakili perasaanku padamu. Itulah alasan kenapa aku menciptakan lagu itu... tentu saja dibantu Tae Hyung dan Nam Joon. Hm... berkat Pelatih yang mengangkatmu menjadi manager di tim kami, di situlah aku ingin memulai pertemanan baik denganmu.

Tapi, aku selalu saja malu dan menunjukkan sikap dinginku padamu. Kau tahu di saat aku melihatmu jauh di sana, ingin sekali aku mendekatimu layaknya Tae Hyung yang selalu membuatmu tertawa, layaknya Nam Joon yang selalu mengajakmu mengobrol bersama. Ingin sekali aku menjadi seseorang yang bisa membuatmu nyaman di dekatku. Tapi, jujur saja. Itu membosankan. Karena itu, aku cukup menjadi diriku yang dingin saja. Dan, beginilah caraku mengungkapkan perasaanku padamu.

Aku ingin hubungan kita lebih dari sekedar orang yang saling kenal-mengenal. Aku ingin berada di sisimu, mengisi hari-harimu, membuatmu bahagia...,hmmm... menyapa anak-anak kita kelak setiap pagi. Hahaha... tidak. Tidak. Aku hanya bercanda. Kita masih terlalu muda untuk memikirkan hal itu.

Hm... dan, yang lebih penting dari itu semua. Aku ingin menjadi seseorang yang berharga di hidupmu nantinya. Apa mungkin... aku bisa menjadi itu semua? Beri aku jawaban. Kutunggu di Sungai Han pukul delapan malam nanti. Kuharap kau datang.

Itulah sederek beberapa kalimat terakhir Yoon Gi yang ia dengar lewat tape itu. Ini seperti mimpi baginya. Apa maksudnya rekaman suara itu? Apa makna dari lagu itu? Dan, dari semua pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Hanya satu pertanyaan yang dapat mewakili semua pertanyaan itu. Apa Yoon Gi mencintainya? Namja dingin, bahkan lebih dingin dibandingkan dengan es itu mencintainya?

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang