Love in High School Mode On

Part 13

Sementara itu...

You Ra memandang arlojinya dan sesekali menghela nafas panjang. Ia mulai bosan dengan suasana ini. Ingin sesekali ia pulang dan beristirahat, tapi begitu melihat Ho Seok yang sedang tertawa lepas bersama teman namjanya yang lain di sebelah sana, kemudian ada Yong Kyung yang sedang bertugas, dan Ri Rin yang entah sedang apa dengan Kyu Hyun.

“Apa kau sudah mulai bosan?” You Ra mendongakkan kepalanya dan langsung memandang tajam orang itu. Kim Mi Young dan Nam Ji Eun. “Bukan urusanmu,” ucapnya ketus membuat Mi Young maupun Ji Eun tersenyum miring. “Geurae. Setelah menggoda Super Junior Oppadeul, pasti melelahkan.” Kini, giliran Ji Eun yang mengundang emosinya.

“Dengar. Kita buat kesepakatan. Aku tidak akan menganggumu dan kau juga jangan menggangguku. Kalau kau tetap ingin mengajakku berkelahi, kusarankan jangan di sini. Arra?” You Ra memandangnya malas.

“Wae? Apa kau tidak ingin reputasimu hancur karena berkelahi? Atau jangan-jangan kau tidak ingin berakhir menjadi seorang buangan seperti Lee Yong Kyung karena berurusan denganku? Hah... kau dan Choi Ri Rin sama saja. Seseorang yang bisanya menggoda seorang namja. Tapi, jika sudah berurusan denganku, kalian tidak berani melawan. Dasar pengecut.”

Cukup sudah. Api kemarahan mulai menjalar di tubuhnya. Ucapan pedas Mi Young berhasil meluapkan lautan emosinya. Tangannya hendak melayang untuk menampar wajah yeoja itu, tapi terhenti karena seorang Park Ji Min yang tiba-tiba muncul dan menahannya. “Kajja.” Ji Min langsung menarik yeoja itu hingga keluar ruangan.

“Ya! Kau... kau ingin mati ya?”

“Kau hampir saja menamparnya. Yeoja-yeoja seperti mereka jangan kau layani. Mereka hanya akan membuatmu emosi saja.” You Ra hanya mendengus kemudian melenggang pergi. Tapi, Ji Min tidak tinggal diam. Ia mengikuti You Ra, tidak peduli itu akan membuat yeoja itu semakin membencinya. “Ya! Berhenti mengikutiku!” Dan, tidak peduli bentakan You Ra yang tertuju padanya.

“Kau mau kemana? Kau tidak boleh berjalan sendirian.”
“Itu bukan urusanmu.”
“Baiklah. Jika seseorang penasaran kemana perginya orang itu, maka ia akan mengikutinya.”

“Dan, kau akan mati setelah itu.” Ji Min dengan beraninya membalikkan badan You Ra hingga berhadapan dengannya. “Kenapa kau membenciku? Apa salahku? Apa karena kau iri aku selalu ditunjuk untuk mengikuti lomba dance? Kalau itu bisa membuatmu menyukaiku, aku akan keluar dari Club Dance.” Ji Min memandang You Ra penuh harap.

“Aku...”

“Aku tidak peduli pelatih akan memarahiku. Aku akan lakukan itu asal kau tidak membenciku.” Ji Min juga tidak peduli dengan You Ra yang akan memarahinya karena memotong ucapannya. “Lalu, bagaimana dengan lomba itu? Apa kau juga tidak akan peduli?” tanya You Ra. “Aku sudah menyuruh Jung Kook untuk menggantikanku. Gwaenchanna.” Ji Min mengeluarkan senyuman tipisnya.

“Aniya. Tetaplah menari satu kali ini saja. Setelah itu, terserah apa yang mau kau lakukan.”
“Apa itu akan membuatmu menyukaiku?” Ji Min memandang You Ra penuh harap, dan apa yang ia dapat? Hanya You Ra yang memutar bola matanya malas, dan berkata ‘kurasa.” Ji Min tersenyum manis. “Kalau begitu, ini untukmu.” Kali ini, You Ra memandang heran sebatang cokelat di tangan Ji Min yang disodorkan padanya.

“Mwoya ige?” gumamnya, samar-samar dapat ditangkap oleh telinga namja itu. “Kau lupa atau memang tidak tahu? Setiap siswa harus memberikan cokelat dalam bentuk apapun untuk orang yang disayangi. Dan, aku berniat memberikannya padamu. Ini.” Tanpa meminta ijin, Ji Min meletakkan cokelatnya di tangan You Ra.

Tapi, yeoja itu malah memandang cokelat itu heran dan itu terlihat lucu di mata Ji Min. Karena saking gemasnya, Ji Min nekad mencium pipi You Ra walaupun hanya sekilas dan berlari meninggalkannya sebelum sang pemilik pipi mengamuk. “Ya! Apa yang kau lakukan!” teriak You Ra setelah tersadar dari keterkejutannya.
Tak ada jawaban. Ji Min terus berlari hingga memasuki ruangan. You Ra mendengus kesal, tangannya terangkat dan memegangi pipinya yang panas. Entahlah. Ia juga tidak tahu dengan dirinya. Tapi, satu hal yang pasti. Pipinya memerah saat ini.