Part 5

168 14 0
                                    

Bel pulang sekolahpun terdengar, memunculkan perasaan senang tersendiri bagi para siswa. Siswa lainnya pun segera mengemasi barang-barangnya dan segera pulang ke rumah. Berbeda dengan Ri Rin yang memang biasanya menunggu teman-temannya di dalam kelas. “Hei, Nona Choi, kau tinggal di sini ya?” Ri Rin menoleh malas ke arah Kyu Hyun di sampingnya.

“Berhenti memanggilku Nona Choi,” ucapnya dingin. “Lalu, aku harus memanggilmu apa? Aku panggil Ri Rin, kau mengamuk. Aku panggil Nona Choi, kau juga mengamuk,” keluh Kyu Hyun serba salah. “Terserah kau mau memanggilku apa. Asal jangan namaku,” tanggap Ri Rin masih dingin.

“Aku hanya ingin bilang. Untuk tiga hari ke depan, aku tidak bisa masuk sekolah. Grup kami ada fan meeting di Busan, Gwangju, dan Daegu. Bisa kau absenkan aku?”

“Mwo? Jinja? Tiga hari ke depan?” Ri Rin terlihat antusias mendengarnya, membuat kebingungan muncul di benak Kyu Hyun. “Kenapa kau terlihat antusias seperti itu? Kau tidak suka jika aku absen?” Salah besar. Tebakan Kyu Hyun salah besar. “Kalau kau tidak tahu apa-apa, diam saja. Sudah pulang sana.” Ri Rin dengan segala kesenanganya mengusir Kyu Hyun.

“Hm... baiklah. Annyeong, Lucky Girl.”
“Mwo? Kau panggil aku apa?” Ri Rin berpura-pura salah dengar, padahal jelas-jelas ia mendengar Kyu Hyun memanggilnya Lucky Girl. “Lucky Girl. Mulai sekarang, aku akan memanggilmu itu. Karena kau yeoja beruntung yang bisa dekat dengan idola tampan sepertiku... Annyeong.” Kyu Hyun bergegas pergi meninggalkan tempat itu juga Ri Rin.

“Ya! Kau salah besar! Aku bahkan menjadi yeoja yang bernasib sial setelah bertemu denganmu! Aishhh...” seru Ri Rin, tapi tak mendapat respon dari namja itu karena sudah berlari keluar. “Aishhh... dimana yang lain? Kenapa belum datang juga? Apa mereka tidak mau pulang?” Ri Rin sempat mendengus dan kini berkutik pada ponselnya.

“Ya neo!” Baru saja ia akan mengetik pesan, sebuah suara berhasil menghentikan kegiatan itu. Ri Rin menoleh dan menemukan tiga sosok yeoja yang tak asing baginya. Kim Mi Young dan dua temannya, Nam Ji Eun dan Song Hye Na. “Kau berbicara padaku?” Mi Young tersenyum miring melihatnya. “Kau pikir aku sedang berbicara dengan hantu wanita?”

“Ya. Kurasa. Karena setiap kali aku bertemu denganmu kau sering berbicara sendiri.” Ri Rin memang sengaja menyindirnya, mengingat setiap kali Mi Young berbicara dengannya tak pernah sedikitpun dibalasnya. “Aku tidak berbicara sendiri. Setiap orang yang kuajak bicara selalu menanggapi ucapanku, kecuali orang-orang bisu sepertimu.”

“Geurae? Kalau kau tahu aku bisu, kenapa kau masih mengajakku bicara? Dasar aneh.” Ri Rin beranjak dari duduknya dan berjalan melewati ketiganya. Tapi, Mi Young berhasil menyandung kaki Ri Rin dengan kakinya, membuat yeoja itu tersungkur. Ri Rin menghela nafas panjang dan tersenyum miring.

“Dengar. Aku sedang dalam keadaan baik untuk memukul seseorang. Dan, kau bersedia menjadi sasaranku ternyata.” Ri Rin bangkit dari jatuhnya dan menghadap Mi Young dengan penuh amarah. Mi Young juga memamerkan senyuman miringnya.

“Aku juga sedang dalam keadaan baik untuk membunuh setiap orang yang berani mendekati Kyu Hyun di sini.”
“M... mwo? Kyu Hyun? Bhu... bhuahahaha...” Tawa Ri Rin pecah begitu mendengar nama Kyu Hyun diucapkan. Sekarang ia mengerti. Hanya karena Kyu Hyun, Mi Young dkk menemuinya dan memancing emosinya. “Ya... dengar... hanya karena idola itu, kau ingin membunuhku? Oh ayolah. Untuk apa kau berkorban untuk namja tidak penting seperti dia? Apa dia mengenalmu?... ah ani... apa dia tahu kalau kau hidup ha?”

Plak! Sebuah tamparan berhasil menciptakan luka merah di pipi Ri Rin. “Aku yakin Kyu Hyun juga akan melakukan hal yang sama, ketika mendengar ucapanmu itu. Dengar. Sedekat apapun kau dengannya, sekecil apapun jarak antara kau dengannya. Jangan pernah berani menyentuhnya. Ani. Jangan pernah berani kau menatapnya. Arra?” Rupanya Mi Young sudah mengetahui kalau Kyu Hyun satu kelas, bahkan satu bangku dengan musuhnya itu.

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang