Part 15

88 8 0
                                    

Kantor Kepala Direktur Perfomance...

Tangan pria bernama Han Ji Yoo itu membuka knop pintu ruangan dan memasukinya diikuti sosok Ri Rin di belakangnya. “Annyeong haseyo, Sajangnim. Maaf, sudah menunggu.” Pria itu membungkukkan badannya bermaksud memberi hormat pada sang kepala direktur, Ri Rin juga ikut serta.

“Gwaenchanna. Jadi, bagaimana? Apa yeoja itu modelnya?”
“Mwo? Aku?” Ri Rin menunjuk dirinya sendiri. Tunggu dulu, model? Model apa? “Agashi, sebaiknya kita duduk dulu dan bicarakan ini.” Pria yang mengaku dirinya sebagai manager boygrup terkenal itu mempersilahkan Ri Rin duduk di sampingnya. “Jadi, begini, Agashi. Beberapa hari yang lalu, kami ingin membuat sebuah VCR untuk Super Show 5, konser tunggal Super Junior itu. Tapi, kami mendapat kabar bahwa model yang sudah kami tentukan kecelakaan dan tidak bisa syuting. Jadi, kami menunjukmu sebagai gantinya. Apa kau bersedia?”

“M... mwo?” Ri Rin tetap saja terkejut akan hal itu. Jadi, ternyata tujuan pria itu membawanya ke sini adalah untuk membuat kesepakatan dengannya. Tapi, bagaimana pria itu memilihnya? Baru tadi mereka bertemu. Bahkan, ia tidak yakin ia punya bakat menjadi seorang model.

“Dengar, Nona. Kau tidak perlu khawatir, VCR kali ini tidak sepenuhnya terfokus pada modelnya. Kalau kau menerima tawaran ini, kami hanya akan mengambil adeganmu dari belakang, jadi hanya bagian belakang saja yang terlihat dan yang pasti wajahmu tidak akan terlihat. Lagi pula, adeganmu hanya sekali take.”

“Aku tidak peduli kalian mau mengambilnya dari mana. Tapi, aku tidak menerima tawaran kalian. Permisi, Tuan-tuan.”
“Kami akan membayar berapapun yang kau minta, Nona, asal kau menerima tawaran kami. Lagi pula, kami tidak akan memohon seperti ini, jika keadaan tidak mendesak kami.” Kali ini sang kepala direktur sendiri yang memintanya dan itu berhasil menghentikan langkah Ri Rin ketika hendak pergi meninggalkan ruangan itu.

Ri Rin bukan orang yang munafik. Ia memang sedang membutuhkan uang sekarang untuk biaya rumah sakit ibunya dan itu bukanlah uang yang sedikit. Lagi pula, ia sudah dengar sendiri kalau mereka hanya mengambil dari belakang, otomatis wajahnya tidak akan terlihat. Dan, tidak ada salahnya melakukan hal itu.

“Hm... baiklah. Aku terima.” Semua orang yang berkumpul di ruangan itu menampilkan senyuman leganya masing-masing. “Kamsahamnida, Agashi. Besok aku akan menjemputmu sepulang sekolah.”
“Boleh aku membawa teman-temanku?” tanya Ri Rin. Ia tidak mau sendirian ternyata. “Teman-temanmu?” tanya pria itu. “Hm... seorang namja dan dua orang yeoja. Yeoja yang satu sedikit dingin dan yang satunya sedikit cuek. Dan, namja itu. Ia bisa menjagaku.”

“Baiklah. Tidak masalah.”

***

Tempat Syuting...

“Apa tidak salah syuting di sini? Syuting macam apa ini?” komentar Ho Seok begitu melihat padang rumput yang luas di depannya, ditemani semilir angin menerpa wajahnya. “Diamlah, Ho Seok-ah. Menurutku mereka bagus mencari view-nya.” Berbeda dengan Ho Seok, You Ra malah memuji kebagusan kerja tim perfomance agency itu.

“Aku malah tak yakin Ri Rin akan selesai dalam sekali take. Katanya ini bercerita tentang seorang namja yang berhalusinasi kalau pacarnya yang sudah meninggal kembali lagi dengannya. Ri Rin adalah pemeran wanitanya dan Kyu Hyun adalah prianya. Jadi, kupikir Ri Rin dan Kyu Hyun harus saling menginginkan jika ingin mendapat adegan yang menarik. Tapi, kurasa tidak bisa,” jelas Yong Kyung.

“Aishhh tentu saja tidak bisa. Mereka tidak mungkin saling menginginkan dan itu tidak pernah terjadi.” You Ra maupun Yong Kyung memandang heran Ho Seok yang berdiri diantara mereka. Apa namja ini sedang kesal? Biasanya ia akan berbicara dengan frekuensi tinggi ketika sedang kesal. Dan, hari ini terulang lagi.

Love in High School Mode OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang