Harapannya sudah putus, ia tidak mungkin bisa memiliki lelaki yang ia cinta selama lebih dari belasan tahun itu. Ya, lelaki itu kini sudah pergi bersama wanita lain tanpa berkata apapun kepada gadis malang yang ia tau sudah mencintainya sejak lama. Lelaki itu tidak akan bisa berkutik lagi jika sudah menyangkut masalah orang tua, karena orang tuanyalah yang mengatur segala masa depan dirinya.
Kini gadis malang itu hanya melamun tanpa tujuan apapun, mengingat kenangan yang mereka berdua telah ukir bersama pada sejarah. Ia seperti patung yang bernafas. Tanpa laki-laki yang ia cintai, ia tidak berdaya untuk melakukan aktivitas diluar sana, laki-laki itu bagaikan oksigen gadis tersebut. Bayangkan, mereka sudah sering melakukan hal bersama dari kecil hingga tumbuh rasa kasih sayang yang lebih dari kasih sayang seorang teman. Mereka berdua saling mencintai dan menjalin hubungan dengan status sahabat. Ya! Sahabat, bukan pacar. Dan gadis malang itu berharap status mereka berubah dari kata sahabat menjadi kata pacar. Tetapi, harapan itu sudah sirna. Gadis itu tidak boleh berharap apapun kepada lelaki yang dicintainya.
Sekarang tangannya sudah memegang sebuah pisau tajam mengkilap. Matanya berkedip dan menimbulkan air mata yang berada disudut matanya mengalir cepat dipipinya yang lembut. Dengan emosi yang sudah tidak bisa ditahan hingga pikirannya benar-benar sudah diujung, buntu. Ia memutuskan untuk bunuh diri. Karena ia menganggap dirinya hanyalah sebuah debu yang tidak memiliki arah dan tujuan, yang mudah tertiup oleh angin. Seperti dirinya yang hidup terombang-ambing terbawa angin tanpa tujuan, karena ia memang hidup tidak memliki tujuan sejak ditinggal oleh lelaki itu.
Kini tangannya sudah melayangkan pisau menuju perutnya dan detik berikutnya, pisau yang ia pegang sudah tertancap sadis pada perutnya sendiri. Menimbulkan bercak merah yang memuncrat dan mengalir kemana-mana. Tubuhnya ambruk dan perlahan matanya menutup.
"CUT!!" teriak sang sutradara.
Victoria pov
Semua crew tepuk tangan, gue bisa denger pujian dari mereka tentang akting gue barusan. Drama banget memang, peran gue jadi seorang cewe pendek akal yang rela bunuh diri karena cowo yang disukai pergi ninggalin gue untuk menikah sama cewe lain.
Bhakk.. Konyol!
Inilah gue, Victoria, cewe SMA yang udah bergelut dengan dunia akting.
Sekilas info tentang kehidupan gue, gue tinggal cuma sama nyokap. Dia juga seorang aktris, dan bakat akting gue tentu dari dia. Bokap? Orang tua gue cerai saat gue duduk dibangku SMP. Dan satu hal lagi, gue punya saudara kembar yang sekarang tinggal sama mantan suami nyokap gue. Namanya Vellian. Dia tentu satu sekolah sama gue. Hubungan gue sama dia? Tentu baik-baik aja, mulus tanpa ada permusuhan sekecil apapun. Kita berdua masih satu darah, satu rahim, satu ibu, dan satu ayah, tentu batin kita berdua kuat.
Disekolah, gue punya geng. Namanya The Princess, geng yang terbentuk karena kami berlima ikut ekstrakulikuler yang sama, yaitu baseball.
Penampilan gue yang cantik dan rambut ombre gue yang kece tentu ngga akan di gubris sama pihak sekolah, mereka maklum dan justru bangga sama gue yang udah sering muncul di TV.
Nama gue sebagi aktris muda memang udah dikenal lama sejak pertama masuk sekolah menengah atas, dan udah beberapa film yang gue mainin. Waloupun awalnya gue cuma pemain sampingan, tapi sekarang gue udah bisa jadi pemain utama.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"Hhooaaammm.." ngantuk banget gue, ngga sanggup ganti baju nih kalo gini, penginnya langsung ngebo. Hari ini gue syuting dari pagi sampai malem, dan besok harus masuk sekolah. Cape banget gila! Gue izin ngga masuk sekolah aja kali ya.
MAMPUS!!
Besok kan ada ulangan sejarah! Anjir, gue yang lagi cape banget kaya gini harus belajar gitu? Mana bisa masuk ke otak? Tapi resikonya emang gini, apa lagi gue udah kelas 12, nilai gue harus bagus dan lulus dengan nilai yang bagus. Masa aktris cantik dan berbakat kaya gue dapet nilai jelek? Kan malu-maluin.
Tidur aja dulu kali ya, gue alarm jam 3 pagi deh.. semoga saat alarmnya nyala gue langsung bangun, bukan langsung banting tuh alarm.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan disinilah gue sekarang, ditengah-tengah anak yang lagi handal banget mian tangan. Ada yang buka paha, ada yang buka sepatu, buka contekan, dan buka buku, itu bagian yang paling parah. Semua itu mereka lakukan demi masa depan yang cerah, demi mendapat nilai indah dari seorang guru hobi ngebo.
Kesempatan banget buat temen-temen gue (termasuk gue) untuk buka buku dan buka contekan. Renyah banget sama ulangan hari ini. Hahaha.. ngga sia-sia tadi pagi gue banting alarm sampe rusak dan ngga bisa nyala lagi.
"Udah pada ulangan sejarah belum?" tanya gue saat dikantin bareng sama sahabat-sahabat gue, lebih tepatnya geng The Princess.
"Udah semua tor, kan yang terakhir kelas lo," jawab Enelis santai.
"Anjir, kalo gitu seharusnya gue tanya soal ke kalian doang, ah begonya gue!" ucap gue sambil tepuk jidat.
"Iyalah, salah sendiri ngga tanya kita, mati deh lo. Tapi, percuma juga si, ulangan sejarah bisa liat buku, orang gurunya ngebo. Ya kan??" dengan kompak, gue, Enelis, Irene, Krystal ketawa denger perkataan Wendy barusan. Memang bener sih apa yang dia ucapin, belajar percuma, tanya soal ke kelas lain juga percuma, ujung-ujungnya bisa nyontek juga.
"Tor? Gimana sama film lo? Udah selesai belum syutingnya?" tanya Irene dengan senyum ramah andalannya.
"Belum, rin, masih banyak adegan yang belum di shoot," ucap gue mengingat skenarionya masih ada beberapa tumpuk.
"Happy ending atau sad ending?" tanya Wendy.
"Happy ending dong, kemaren adegan gue bunuh diri, tapi gue ntar masih idup, drama banget ya emang, film beda sama kenyataannya," gue mengingat gimana cara gue bunuh diri kemaren sambil nangis banjirin Jakarta.
"Tor? Gimana hubungan lo sama Hans?"
Gue diem. Kalo masalah Hans, gue ngga bisa ngomong apa-apa. Nyerah deh, lambaikna tangan pokoknya. Gue aja bingung sama hubungan gue sama tuh cowo. Pacar? Engga. Temen? Lebih dari itu. Sahabat? Mungkin itu kata yang paling pas untuk menggambarkan hubungan gue sama Hans.
Tapi, perasaan gue dan Hans lebih dari seorang sahabat. Kita berdua ngga akan bisa pacaran karena beberapa hal.
TBC
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰Aku kembali dengan cerita baru yang akan sama absurdnya dengan yang sebelumnya. Hadeeh..
Oke, yuk VOTE dan COMMENT wajib dilakukan hehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Butterfly
Teen FictionKupu-kupu adalah mahluk yang rapuh namun sulit digapai. Sama seperti dia.