Setelah Tori benar-benar meninggalkan kamar, Vellian memanfaatkan waktu untuk berbicara dengan Hans.
"Hans? Kenapa lo suka sama Tori? Kenapa bukan suka sama gue?"
"Kenapa lo suka sama gue? Kenapa bukan suka sama Rehan? Lo ngga bisa jelasin kan? Karena kita tau, terkadang suka sama seseorang itu ngga ada alasannya ataupun penyebabnya. Cinta dateng dengan sendirinya. Jadi lo ngga bisa maksa gue untuk cinta sama lo! Vel, berhenti omongin soal ini! Sekarang urus diri lo untuk lupain persaan lo ke gue!" Hans beranjak dari duduknya. Ia berniat pergi ke lantai bawah untuk membantu Tori yang sedang berada di dapur untuk membawakan jajanan, daripada harus menunggu di kamar bersama Vellian, yang ia anggap sudah berubah akibat rasa cinta terhadapnya.
Vellian yang ia kenal adalah perempuan sederhana dengan keluguannya yang selalu tenang dan lembut. Tidak banyak bicara dan tidak banyak tingkah. Siswi pandai yang dibanggakan oleh para guru. Perempuan pandai memasak yang setiap sore setelah pulang sekolah selalu berkutat alat-alat memasak di dapur untuk membantu Papahnya yang membuka sebuah restoran.
Dan kini hanya ada Vellian yang egois, keras kepala, pemarah, dan manja.
Hans keluar dari kamar dengan langkah kaki panjangnya yang membuat Vellian berlari kecil mengejarnya.
"Hans!"
Hans tidak menghiraukan panggilan Vellian, yang ia lakukan hanyalah berjalan menuju tempat tujuannya. Berharap agar Vellian berhenti mengejarnya dan berhenti membicarakan hal yang membuat dirinya pusing. Hans sudah berada di anak tangga, begitupun Vellian, ia dengan gesit mengejar Hans.
"Hans!!" teriak Vellian mampu membuat kaki Hans berhenti melangkah. Vellian sudah memblokir jalan Hans, sekarang mereka berjarak tiga anak tangga. Hans menemukan Vellian yang hampir menumpahkan air matanya.
"Gue akan berhenti ngejar cinta lo! Puas?" Vellian mendekat ke arah Hans hingga keduanya berjarak satu anak tangga. Hans tetap diam ditempat sambil mentap mata Vellian yang mulai mengeluarkan air matanya, ia sedang menunggu apa yang akan dilakukan oleh Vellian selanjutnya.
Hup!
Vellian memeluk Hans.
"Gue akan berhenti ngejar cinta lo, tapi lo atau siapapun mereka ngga bisa ngelarang hati gue untuk tetap suka sama lo," Vellian kini terisak. Air matanya sudah turun, bahkan membasahi bahu Hans.
"Iya gue ngerti."
Ketika Vellian masih memeluk Hans, ia sadar bahwa ada seseorang yang berlari dari arah pintu utama menuju keluar rumah. Hans tau jika seseorang tersebut adalah Tori, dan Hans tahu jika Tori tidak suka jika melihat Vellian berpelukan dengan laki-laki yang sudah lama ia cintai dan harus ia lupakan demi persahabatan mereka, yaitu dirinya. Hans merasa bersalah kepada Tori karena telah membuat hatinya terluka. Ia mengerti dengan keadaan Tori yang masih menyimpan rasa terhadap dirinya.
Sebenarnya Hans ingin sekali melepaskan pelukan Vellian dan berlari mengejar Tori.
Wusshhh!
Sebuah mobil berwana merah melintas dengan cepat.
Hans tau jika mobil yang melintas barusan adalah milik Win. Ia tidak asing dengan warna dan bunyi mobil milik Win. Sekarang Hans sedikit lebih tenang, ia tidak perlu mengejar Tori. Karena dia sudah mendapat teman penghibur. Mungkin ia akan mengucapkan terima kasih kepada Win dilain waktu.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Win selalu membuang nafasnya dengan kasar, ia frustasi mendengarkan tangisan Tori yang begitu keras, penuh kesedihan, dan memilukan. Win bukannya kesal dengan suara tangaisan Tori, hanya saja ia bingung cara menghentikannya. Win tahu jika kewajibannya kali ini adalah membuat Tori melupakan kesedihannya atau sama saja dengan menghiburnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Butterfly
Teen FictionKupu-kupu adalah mahluk yang rapuh namun sulit digapai. Sama seperti dia.