Kantin terdengar sangat ramai dengan suara para siswa yang sedang mengobrol asik hingga tertawa terbahak-bahak. Di antara mereka ada yang sampai lari-larian, tidak memandang umur mereka yang sudah bisa dikategorikan dewasa.
"Ciee.. cieee.. backstreet nih ceritanya. Sampai-sampai ngga kasih tau sahabat sendiri," ucap Krystal dengan nada menyindir setelah mendapatkan berita tentang Wendy yang memiliki seorang pacar tanpa sepengetahuan keempat sohibnya tersebut dari Victoria. Wendy hanya mengaduk-aduk bubble tea miliknya sambil pura-pura tidak mendengar ucapan Krystal.
"Sejak kapan lo pacaran?" tanya Enelis. Wendy mengalihkan pandangnnya yang semula menghadap ke arah gelas yang sedang ia mainkan untuk menatap Enelis.
"Hmm.. Sekitar dua bulan yang lalu? Bukan-bukan! Mungkin enam bulan yang lalu? Tunggu! Atau mungkin setahun yang lalu?" Wendy menjawabnya asal dengan nada meledek yang membuat teman-temannya mendesah bersama karena kesal dengan Wendy yang mempermainkan jawabannya.
"Gue ngga pernah liat lo deket sama cowo, tapi tiba-tiba denger berita kayak gini. Makannya maklumin aja kalau kita heboh ngelebihin ayam mau bertelur Wen," seru Irene disusul dengan anggukan kepala dari Krystal, Enelis, dan Victoria sebagai tanda setuju dengan ucapaan Irene barusan.
"Gue deket sama dia udah lama guys. Gue sama dia les vokal bareng sejak gue kecil. Dia udah nyatain perasaannya berkali-kali dan udah minta gue jadi pacarnya lebih dari tiga kali. Jadi, yaudah deh gue terima aja. Awal masuk kelas 12, gue pacaran sama dia. Jadi belum lama kan? Mungkin sekitar lima bulan," Wendy yang biasanya paling heboh diantara yang lainnya, jusrtu kini menjadi yang paling kalem. Dia terlihat berbeda saat sedang menceritakan hubungan percintaannya tersebut.
"Sok jual mahal deh lo! Pake nolak cowo cakep segala," ucap Tori dengan kesal yang langsung mengundang tawa Wendy.
"Suka-suka gue dong," Wendy menjulurkan lidahnya untuk meledeki teman-temannya agar mereka semakin kesal.
"Kasih liat fotonya dong," pinta Krystal dengan manjanya hingga membuat yang lain merasa mual akan sikap Krystal yang berlebihan tersebut.
"Gue ngga punya dan ngga pernah foto bareng," jawaban Wendy mampu membuat keempat sahabatnya membulatkan matanya hingga ingin keluar dari tempatnya. Mereka berfikir satu hal yang sama, apa yang mereka berdua lakukan ketika sedang pacaran? Bagaimana bisa hububgan sepasang kekasih yang lamannya sudah lebih dari lima bulan tersebut tidak pernah foto bersama bahkan Wendy tidak memilki foto kekasihnya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Victoria pov
Suasana hening, canggung (super canggung), dan panas. Gue akui, saat ini memang hal yang paling memungkinkan untuk suasana awkward. Hans nyetir mobil sambil sok serius, Vellian main Iphone-nya, dan gue celingkukan liat trotoar yang banyak tanaman liar dan sampah berserakan. Pengin banget rasanya gue keluar dari mobil untuk bersihin tuh trotoar dari pada kumpul bertiga yang dulunya suka ribut dan sekarang cuma saling diem sibuk sama kegiatan dan pikiran masih-masing.
Untung rumah gue ngga jauh-jauh amat dari sekolah, mungkin sekitar tiga kilo meter. Jadi gue didalam mobil ngga butuh sampai setengah jam untuk ngerasain suasana ngga enak kayak gini. Semoga setelah gue ngobrol-ngobrol sama mereka, hubungan persabahatan gue dengan Vellian dan Hans bisa kayak dulu lagi.
Dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu dateng juga. Sampai dirumah gue! Sekarang jam setengah lima sore, jadi rumah pasti masih kosong. Karena mamah masih ada jadwal jadi MC acara di TV.
"Yuk masuk, langsung ke kamar gue aja," gue jalan mendahului mereka, makhluk-makhluk yang seharian ini berwajah datar dan berhati dingin. Anjir. Gue tau mereka ngga mau ngomongin soal hal ini lagi. Tapi demi kelancaran ujian akhir semester minggu depan, mending gue selesein sekarang. Biar pikiran gue ngga bercabang mikir sana-sini waktu kerjain soal.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Butterfly
Teen FictionKupu-kupu adalah mahluk yang rapuh namun sulit digapai. Sama seperti dia.