BWM C50

4.2K 498 89
                                    

Seokjin meletakkan semangkuk bubur ayam yang masih panas di atas dulang . Dia turut meletakkan secawan susu suam sebelum dia menjerit memanggil nama seseorang .

" Jungkookieeeeee ~ " Seokjin memanggil namun tiada sahutan .

" Jungkookieee yang cute ~ "

" Jungkook! "

" Hoi Jungkook! "

Seokjin bertukar dalam sekelip mata . Walaupun dia memanggil Jungkook dengan panggilan yang keras , masih tiada sahutan .

" apehal yang kau bising pepagi ni ? " kelibat Suga memasuki dapur dengan baju uniform polis yang masih tidak berbutang agak mengejutkan doktor itu .

" butang baju tu oppa , nanti saia tergoda pula ." Arah Seokjin dengan muka yang dimaniskan .

" aku yakin kau kena pencen jadi doktor dalam masa terdekat . Otak kau semakin lama semakin gedik ." Suga menjeling sebelum mengambil duduk di kerusi makan .

" eh eh jap, jangan duduk lagi . Boss kau tu mana ?" Soal Seokjin dengan mata dibulatkan .

" Boss ? Oh Jungkook ? Dia dah pergi kerja lah . Wae? " soal Suga kembali .

" laa , jadi aku suruh kau je lah . Kau masuk kerja lambat pun tak apa kan ? Jungkook mesti faham . Aku tak boleh lambat , nanti ada kes orang mati pulak depan klinik aku sebab lambat sangat beri rawatan ." Kata Seokjin memancing Suga . Dia menolak dulang berisi semangkuk bubur ayam dan secawan susu .

" apa ni ?" Suga kurang mendapat idea tentang apa yang cuba disampaikan Seokjin .

" ni bubur dan susu , lembap. "

Jelingan maut Suga bermula lagi .

" ya lah tapi , untuk apa ?"

" kau bawak dulang ni dan hantarkan pada Jiminnie kat bilik dia . Arraseo ? OKay aku nak gerak dulu ." Kata Seokjin lalu melangkah keluar dengan beg sandangnya .

" aku jugak. "

Suga dengan terpaksanya bangun semula dan terus melangkah ke bilik Jimin dengan dulang makanan di tangan .

Suga mengangkat tangan ingin mengetuk pintu namun tindakannya terhenti . Telinganya menangkap sesuatu yang membuatkan dia berdebar . Bunyi macam ..

Jimin menangis ?

Pintu bilik Jimin dibuka kasar . Tubuh Jimin segera dicari . Akhirnya , Suga terlihat Jimin sedang duduk memeluk lutut di hujung sudut dinding dengan wajah yang dibenamkan ke lutut .

" Ji-Jimin ?"

Perlahan lahan Jimin mengangkat mukanya . Suga agak terkejut melihat wajah Jimin yang basah dengan air mata . Dulang makanan yang masih di tangan diletakkan ke atas meja .

" Jimin ah , wae ? Kau sakit ke ?" Suga menyentuh bahu Jimin dan tanpa disangka Jimin lantas memeluknya .

" Yah Jimin , kau sakit ke? Bagitahu aku kau sakit kat mana ?" Suga mengusap usap rambut Jimin . Jimin tidak menjawab soalannya melainkan dia menangis dengan lebih kuat .

" Jimin , jangan buat aku risau please ."

Suga bertambah hairan kerana Jimin tidak bersuara melainkan hanya menangis dalam pelukannya . Suga kehilangan kata kata.

" Suga ah , aku rindukan dia .."

Jimin bersuara akhirnya . Suga hanya mengangguk dan terus mengusap rambut Jimin .

" Siapa ?"

" Omma .."

Suga kelihatan hampir menangis . Melihatkan Jimin sebegitu kerana rindukan ommanya , apatah lagi dia . Omma dan appanya sudalah tiada , Sekarang dia terpaksa berjauhan dengan adiknya .

Be With Me [ Season 2 ]Where stories live. Discover now